Vote dan komen yap😉
***
"Aku Oh Sehun. Menjadikan Kim Jisoo sebagai istriku. Aku bersumpah, dengan segenap jiwa dan raga, akan selalu mencintai wanita ini, untuk kehidupan yang lebih baik. Baik suka maupun duka, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit, di sepanjang hidupku. Aku akan menjaganya dengan hidupku sendiri. Melengkapi kekurangannya, dan membina rumah tangga yang indah." terdengar kental dengan tekad yang kuat, tanpa ada setitik keraguan sedikitpun.
Dada Jisoo bergemuruh. Pria yang sedang menggenggam tangannya, mengucapkan janji suci dengan begitu penuh keyakinan. Ini memang momentum besar yang membuat hati bergetar, namun ada gejolak lain yang terasa ikut meramaikan setelah mendengar Sehun begitu kukuh pada niatnya.
"Di hadapan Tuhan, kalian sudah resmi menjadi suami-istri."
Dada Jisoo semakin membara dalam desiran aneh. Ia baru saja melangsungkan satu hal besar terhadap keputusan Sehun yang kekeh ingin menikah, dan Hee Kyo yang lumayan memaksa. Setelah keputusan yang pendeta sampaikan, barulah banyak pikiran kembali berkecamuk di otaknya. Tapi untuk menyesal sekarang, apa itu tidak begitu terlambat?
Jisoo terpaku, kala kerudung putih transparan yang digunakan menutupi wajahnya disikap perlahan. Kegugupannya makin tak terbendung saat menerima senyuman dari Sehun; yang baru saja resmi menjadi suaminya. Ini terlalu cepat. Terlalu tiba-tiba. Benarkah hanya dalam waktu singkat semua yang berhubungan dengan hidup Jisoo seolah berubah? Ya Tuhan.
❦❦❦
Tidak ada resepsi formal apalagi pesta untuk pernikahannya. Acara yang entah sudah masuk di akal atau belum di otak Jisoo, berlangsung dengan sangat sederhana. Hanya dihadiri pendeta, Hee Kyo, dan beberapa pelayan yang ditugaskan menjadi saksi. Seperti hal kecil, sehingga Jisoo masih belum juga percaya, padahal ini adalah sesuatu yang besar.
"Ibu?"
Lamunan wanita itu terpecah, kala anak yang sekarang ia usap bagian kepalanya menyeru.
"Ya, sayang?"
Sedikit ragu-ragu terpatri dalam raut imut Junkyu, ia mengubah posisi yang tadinya terlentang, menjadi miring menghadap sang ibu.
"Ibu dan Paman Sehun sudah menikah, kan?"
Padahal jawabannya sangat sederhana, bahkan bisa hanya dengan satu anggukan. Junkyu ini anak yang pintar, ia mengerti segala sesuatu yang terjadi antara ayah dan ibunya. Mulai dari bagaimana orang tuanya berpisah, ayahnya yang menikah lagi, dan sekarang ibunya yang menikah dengan Paman Sehun.
"Itu artinya, apa Kyu harus mengganti panggilan sekarang? Haruskah Kyu memanggil paman dengan sebutan ayah, bu?"
Mendengar pertanyaan demikian yang disampaikan sang putra, membuat Jisoo sedikit terkekeh. Ia pun kembali membelai helaian rambut halus putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Simple (but) Beautiful Plan (√)
Lãng mạn[COMPLITE] Saat mengetahui ada kejanggalan dalam rumah tangga sang kakak, Sehun tertarik rasa penasarannya untuk tahu lebih dalam. Awalnya ia menerka-nerka kemungkinan, lalu bersikap simpati setelah tahu kebenaran. Dalam prosesnya, ada perasaan lain...