Puasa sebentar lagi, kira-kira bisa end menjelang itu nggak ya😴
Hai guys, karena lagi senang yaudah update ini buat bagi-bagi. Hehe, sebenarnya mau publish kemarin malam, cuma nggak sempat, yaudah deh◐.̃◐
Jikarma emang mantul≧∇≦ mbak Ji anak baik, jadi niat-niat buruk yang mau datang ke dia, mental deh≧∇≦
Stay vote and comments yup♥
Happy reading♡***
Junmyeon kembali ke kediaman megahnya dengan tampang kacau. Pakaian, tatanan rambut, bahkan air wajahnya sudah terlihat begitu berantakan. Bagaimana mungkin, rencana yang ia susun dengan mengorbankan seluruh naluri sebagai seorang kakak untuk tega menjerumuskan Sehun, demi mendapatkan Jisoo kembali, malah gagal total.
Setelah apa yang terjadi, maka akan sulit mendapat kepercayaan mereka lagi. Artinya juga akan sulit mempengaruhi Jisoo maupun Sehun, karena rencana Junmyeon telah terkuak di depan keduanya. Bagaimana mungkin Junmyeon akan melanjutkan permainan halusnya, untuk memisahkan mereka sekarang? Jelas-jelas saat ini baik Sehun maupun Jisoo sudah mengklaim dirinya jahat. Bila Junmyeon tak melakukan apapun, hubungan keduanya juga akan berjalan semakin baik. Tidak! Junmyeon tak akan membiarkan mereka semakin dekat!
Jisoo miliknya. Selamanya begitu. Junmyeon akan merampas wanita itu kembali, bagaimanapun caranya.
Tonggak golf yang berdiri di samping pintu masuk, diraih penuh emosi. Amarahnya meledak-ledak mengingat bagaimana Sehun mencumbu Jisoo yang tergambar sangat jelas di rekaman cctv yang ia pajang. Junmyeon berteriak frustrasi, tangannya yang menggenggam besi panjang tersebut melayang tak beraturan. Ia memecahkan tiga buah guci mahal, satu lukisan, dan membuat seluruh isian lemari hancur setelah mendorong benda naas tersebut hingga roboh.
Keributan yang diciptakan Junmyeon di depan, membuat beberapa penghuni rumah berdatangan. Sekian banyak pelayan yang menyaksikan, tak ada yang berani mendekat ataupun menegur tindakan Tuan mereka. Junmyeon terlihat sangat menyeramkan, seakan ingin menghancurkan seisian rumah ini.
"Mengapa terlihat begitu kesal, Sayang?"
Dari arah tangga, sebuah suara berujar lantang dan berani mengomentari keadaan Junmyeon sekarang. Ia adalah Nyonya baru yang memegang kendali semua hal yang terjadi di rumah ini.
Dengan bersedekap sombong di sebalik piyama ungu pastel miliknya, Somi membeberkan senyuman mengejek sekaligus menantang ketika suaminya melirik.
"Rencana busukmu yang mendadak gagal? Ah kasihan sekali."
Somi tahu tentang rencananya, dan tatapan wanita itu terlihat sedang menertawakannya. Junmyeon lantas menemukan biang yang ia cari-cari. Benar, Somi! Siapa lagi!
Melangkah penuh arogansi, Junmyeon sudah terlihat seperti orang yang siap membunuh. Namun tatapan mengejek dan keberanian dalam diri wanita yang sedang hamil besar tersebut tak berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Simple (but) Beautiful Plan (√)
Romance[COMPLITE] Saat mengetahui ada kejanggalan dalam rumah tangga sang kakak, Sehun tertarik rasa penasarannya untuk tahu lebih dalam. Awalnya ia menerka-nerka kemungkinan, lalu bersikap simpati setelah tahu kebenaran. Dalam prosesnya, ada perasaan lain...