Jisoo berlari secepat yang ia mampu. Kakinya sudah begitu letih, nafasnya seakan hendak terputus, namun ia tak peduli apapun yang menghadang selain terus berlari dan sampai pada tujuannya. Ia memasuki lift dengan tergesa, syukurlah keadaannya lengang sehingga ia tak perlu memakai antrean.
Sampai di lantai tujuan, langkahnya sudah tak berlari lagi, namun masih terburu. Matanya mengitari satu persatu nomor kamar yang terpasang. Sekitar lima belas langkah di depan, Jisoo mendapati keberadaan seseorang yang sedang mengetikkan pin di salah satu pintu. Jisoo buru-buru mendekat, dan tepat dugaannya ini adalah nomor kamar itu!
"Siapa kau?!" ia mendorong wanita yang tadi tak memedulikan keberadaannya. Membuat wanita yang berpakaian cukup terbuka tersebut mengernyit.
"Perintah apa yang Junmyeon berikan padamu?! Menggoda suamiku?!" Jisoo langsung menuding dengan berteriak. Wajahnya tampak menyeramkan. "aku akan melaporkanmu ke polisi!"
"Tidak! Nona, aku hanya disuruh." akhirnya perempuan itu bersuara setelah diancam.
"Pergi dari sini!"
Perempuan itu benar-benar pergi setelah pengusiran yang Jisoo lakukan. Jisoo mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal. Ia baru merasakan letihnya sekarang. Tapi tak apa, ia berhasil menggagalkan rencana buruk Junmyeon kepada suaminya. Itu yang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Simple (but) Beautiful Plan (√)
Storie d'amore[COMPLITE] Saat mengetahui ada kejanggalan dalam rumah tangga sang kakak, Sehun tertarik rasa penasarannya untuk tahu lebih dalam. Awalnya ia menerka-nerka kemungkinan, lalu bersikap simpati setelah tahu kebenaran. Dalam prosesnya, ada perasaan lain...