Bab 36 Let's talk

131 22 13
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽















Hita melangkah masuk ke dalam rumah sambil melepaskan tautan tangannya pada Dipta. Sebenarnya ia pikir di rumah akan sepi, tapi kenyataannya berbanding terbalik.

Ia gugup dengan semua teman dekatnya ada disini. Terlebih semua pandangan mata menatapnya dalam. Dipta berbisik, "Tak akan ada apa-apa. Percayalah, "

Ia mendekat pada sang ayah dan memilih diam. "Ini Hita, kakaknya Yahya. Kamu gantikan dad untuk menjawab semua pertanyaan itu ya?"

Lalu, Indra bangkit dan berjalan melewati Dipta. Aroma cinnamon masuk ke dalam hidungnya. Ia menatap Dipta yang di sebelahnya. Apa dia mengunjungi Hita malam kemaren?

"Saya harap kamu tau batasan antara kamu dengan Hita! " desis Indra yang membuat Dipta menoleh pada ayah 3 anak ini. Tapi yang Dipta dapatkan adalah decihan sinis dari Indra dan kepergiaan pria paruh baya itu dari hadapannya.

"Let's talk about this! Jadi, lo sama Yahya itu kakak adek? " tanya Sisi sambil langsung memeluk Hita. Ia tak menyangka jika Hita akan menyembunyikan hal sebesar ini padanya.

"Gue sama Hita cuman kakak adek tiri. Beda ayah dan beda ibu. " jawab Yahya.

"Terus bokapnya Yahya kemana? " tanya Sonya yang langsung disikut Chandra. Chandra dapat melihat raut wajah Yahya yang sedikit berubah.

"Gue gak tau. Mungkin bisa tanya Hita atau gak Dipta. Mereka yang tau semuanya. Gila ya gue merasa jadi orang buta disini yang gak tau apa-apa," kata Yahya dengan perasaan terlukanya.

Dipta mendekat dan mendekap Yahya. Ia tau pasti semua ini terasa berat baginya. Hidup selama 20 tahun dengan seseorang yang ia panggil ayah, tapi ternyata beliau bukan ayah kandungnya.

"Bokapnya Yahya itu pelukis. Dulu gue kenal beliau karena adik gue masuk di sanggar lukis beliau. Dari situ gue sadar dia orang baik dan bodohnya setelah gue kenal beliau 6 tahun gue baru menyadari kalau beliau adalah ayah kandungnya Yahya. "

"Terus lo selama ini tau tentang Yahya itu adek tiri lo? " tanya Tonny.

"Sure. Gue dulu sempat tinggal disini selama seminggu dan habis itu kabur pulang ke Jogja sendirian. Berasa kayak Kevin di Home Alone 2 hahahah, " jawab Hita sambil mencoba melucu.

"Dan gue sama sekali gak inget Hita karena dia pergi bertepatan dengan ulang tahun gue yang ke 6. Malamnya gue demam tinggi dan keesokannya gue lupa muka Hita itu gimana. Dulu gue suka manggil dia Kak Kaka dan dia manggil gue dek Yaya, " tambah Yahya.

"Sorry Ta gue selama ini gak tau masalah lo, " kata Sonya sambil menghambur ke pelukan Hita dan Sisi. Alhasil mereka bertiga berpelukan dengan erat.

"Ta, gue minta maaf ya kalau selama ini sikap gue nyebelin apalagi yang bersangkutan sama Hita. " kata Yahya tulus.

"Gue bisa ngerti kok. Gue juga tau ini pasti berat buat lo, " jawab Dipta santai. Lalu Dipta merangkul Yahya sambil melihat ayahnya Hita ada di atas sambil menatap semuanya. Ia dapat melihat wajah pria itu yang menatapnya tajam.

Sweet Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang