Bab 35 Tak Terduga

129 21 0
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽





"Yahya bantuin kita bertiga biar bisa wawancara sama kakak lo itu, pleaseeee!" mohon Sonya sedangkan Reno dan Tonny menatapnya berharap.

Yahya ingin mengutuk dosen yang memberikan tugas wawancara itu. Ia bahkan tidak tau apakah Hita mau diwawancarai atau tidak. Kalau Hita justru marah ketika ia memperbolehkan ketiganya, maka akan mendatangkan bahaya bagi hubungan persaudaraan diantara dirinya dan Hita.

"Gue gak tau dia bisa apa gak. Dia sibuk banget soalnya, " jawab Yahya.

"Yahya please bantuin kita. Kalau kita gak berhasil waaancarai dia, dosen kita bakal ngasih nilai nol. Gue juga gak tau alasan kenapa tuh dosen mengharuskan kita wawancara ama kakak lo itu, " Tambah Reno.

Yahya memijit pelipisnya bingung. Rasanya ingin langsung bertanya pada Hita agar ia tak salah menjawab permintaan ketiga temannya, tapi ia tau kalau Hita sedang sibuk menangani permasalahan resort baru di daerah Lembang.

Just wanna be me be me

Yahya langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelpon dirinya di sing hari begini.

"Yahya, kakak lo tanya mau dibawain apa dari Lembang? "

Yahya menjauhi ponselnya dan melihat siapa yang menelpon dan ternyata itu adalah Dipta. Ia semakin penasaran, kenapa setiap ada Hita pasti ada Dipta begitu pun sebaliknya.

"Calon kakak ipar kok bisa di Lembang juga? " tanya Yahya yang membuat ketiga temannya berspekulasi bahwa yang menelpon Yahya adalah kekasih sang kakak.

"Gak sengaja ketemu sih. Gue tadi lagi ngurus sawah punya bokap, eh malah ketemu Hita yang lagi ngurus resort."

"Terus kenapa telpon gue? "

"Hita tanya lo mau dibawain apa dari sini. Tadi dia mau nelpon lo tapi keburu baterai ponselnya low batt, "

"Gue gak mau apa - apa sih. Tapi bisa tolong kasih ponsel lo ke kakak gue gak?"

Lalu Yahya mendengar grusak -grusuk. Ia menunggu beberapa detik agar dapat berbicara dengan Hita.

"Ada apa Ya? Lo mau sesuatu? "

"Nganu kak. Temen-temen gue si Reno, Sonya, dan Tonny dapat tugas buat ngewawancarain lo. Lo mau gak kira-kira? "

Ada jeda yang cukup lama. Yahya bisa menebak kalau Hita akan menolaknya.

"Boleh aja, tapi via e-mail. Kita cuman wawancara dalam bentuk form yang gue mau. Kalau mereka nolak suruh wawancara bokap ntar sore aja, "

Yahya mengangguk dan sambungan telepon pun berhenti. Ia langsung menatap ketiga temannya. "Kakak gue mau ----"

"Yes yes~" balas Sonya memotong perkataan Yahya.

Sweet Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang