Bab 14 Cinta pertama

158 23 5
                                    

Hi para pembaca sekalian, semoga kalian betah ya baca book ini sampai selesai. Selamat membaca......

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽















.










.




"Lo apa-apaan sih pake acara mukul Dipta? Gila ya lo! " kata Tonny sambil menoyor temannya itu. Ia tak habis pikir dengan jalan pikir Yahya.

Kini Tonny, Chandra, dan Reno sedang berkumpul di rumah milik orang tua Yahya karena setelah kejadian ibunya Yahya mendatangi Yahya, dia langsung menjual apartemen sang anak dan mengangkut semua anaknya.

"Gue cuman pengen tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Terus apa yang salah? " tanya Yahya acuh.

"Astojim teman gue ini. Jelas lo salah karena mukul dia. Gimana kalau sampe ada dosen yang liat. Mau taruh dimana muka lo ntar!!" kata Reno kesal.

Yahya mendengus kesal dengan teman-temannya. Mereka semua menganggap bahwa dirinya salah. Padahal dia hanya ingin kejelasan hubungan diantara mereka sehingga ia tak akan salah langkah untuk mendekati Hita.

"Okay gue ngaku cara gue salah. Tapi pernah gak sih kalian berpikir jadi gue. Selama ini gue kurang apa sih sampe Hita nolak gue terus, "

Chandra hanya menggeleng dan menepuk pundak pria itu. Ia sebenarnya juga bingung kenapa Hita menolak Yahya dengan kuat padahal Hita juga tak sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

"Ton, lo kan selama ini kerja nge-MC bareng Hita terus pernah gak sih lo liat dijemput cowok gitu? " tanya Reno berusaha menggali informasi Hita lebih dalam lagi.

Tonny berpikir , mengingat apakah Hita pernah diantar jemput okeh cowok atau tidak. Ia merasa tak pernah Hita sekalipun dijemput oleh laki-laki manapun. "Nggak pernah lah dia dijemput cowok selain gue, "

Tak lama kemudian pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria patuh bayar mendekat pada Yahya dan ketiga temannya. "Ah ada Yahya sama teman-temannya ya," Kata seorang pria paruh baya dengan jas yang ada di tangannya. Ia tersenyum pada kumpulan pria muda itu.

"Dad, bawa apa itu? " tanya Yahya sambil menunjuk paper bag yang dibawa ayahnya.

"Ini ada kue brownies. Kalian makan ya," kata ayahnya Yahya sambil mengusak rambut sang anak.

Setelah kepergian ayahnya Yahya, Chandra berceletuk. "Sumpah bokap lo soft banget jadi orang. Gue mau kalik punya bokap kayak gitu, "

"Iya bener sih. Tapi sayangnya kakak gue kabur dari rumah ini pas gue kecil. Gue aja gak tau alasannya apa dan gue udah lupa mukanya kayak gimana juga, " kata Yahya yang membuat Chandra menelan ludahnya tak enak.

Chandra menggaruk tengkuknya tak enak. "Sorry gue gak bermaksud bikin lo keingetan kakak lo ya, " kata Chandra lagi sambil menyesal.

"Guyssss mending kita makan aja deh, " kata Tonny guna menghentikan keadaan yang sedikit canggung.

"Boleh deh. Ayo makan! " ajak Yahya sambil membuka paper bag itu. Ia mengambil sebuah kotak brownies. Setelah melihat logonya, ia jadi teringat bahwa brownies ini adalah brownies kesukaan Hita.

"Kalau boleh tanya nih. Hita itu kayak terlalu over serius kuliah. Kenapa ya? " tanya Reno.

"Setau gue, dia emang lagi ngejar salah satu beasiswa S2 di Massachusetts Institute of Technology. " kata Tonny.

"Jangan-jangan dia nyusul mantannya lagi? " kata Chandra menduga - duga.

"Gue sih gak tau ya kalau masalah itu, " kata Tonny sambil mengangkat bahunya.

"Kalau kriteria dia kayak gimana? " tanya Yahya yang membuat Tonny hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tonny tak pernah bertanya hingga sedalam itu.

"Kalau menurut gue, dia suka tipe cowok yang mapan, ganteng, dan tinggi. Biasanya cewek kayak gitu kan? " Kata Chandra sok taunya.

"Tapi dia pernah bilang ke gue kalau dia cuman punya rencana buat ngadopsi anak aja tanpa menikah, " kata Tonny yang membuat yang lainnya menjatuhkan rahangnya kaget.

"Jangan bercanda deh Ton, " Kata Yahya sambil berusaha tertawa.

"Memang kayak gitu kenyataannya. Dia pernah bilang kalau cinta pertamanya benar-benar melukai hatinya. Jadinya dia gak mau menjalin hubungan dengan orang lain, " kata Tonny lagi yang membuat Yahya menghentikan tawanya.

"Siapa cinta pertama Hita? " bisik Yahya sambil memandang brownies yang ada di tangannya.

.



































.




























.

Hita membuka sebuah kamar inap. Hari ini ia sedang merindukan ibunya sehingga ia berpikir bahwa tak ada salahnya jika ia mengunjungi bunda yang ia dengar beliau sedang sedikit demam karena bermain hujan-hujanan tadi pagi demi mengurangi rasa rindunya pada sangat ibu.

"Hita!!! " seru Bunda sambil berdada ria kepada Hita yang baru saja memasuki ruangan ini.

Hita dapat lihat ada seorang perawat yang sedang menyuapi obat pada bunda yang membuat Hita tersenyum memberi salam pada perawat itu.

"Sus, lihat dia pacarnya Nana. Bukankah dia cantik xixixixixixi, " kata bunda sambil tertawa.

"Tentu saja. Karena itu, bibi harus cepat sembuh agar dapat pulang. " kata Perawat itu.

"Mbak, ibunya sudah saya kasih obat. Kalau begitu saya keluar ya, " Pamitnya sambil mendorong troli berisi makanan.

"Iya mbak. Makasih ya, " kata Hita sambil menduduki kursi di sebelah ranjang bunda.

"Hita kok Nana gak kesini. Katanya Ayah kalau Nana bakal kesini kalau punya pacar dan pacarnya Nana itu kan Hita, " kata bunda dengan polosnya.

"Nana sedang sibuk kuliah bun. Oh ya, ini Hita bawakan pisang ambon kesukaan bunda, " kata Hita dengan senang. Ia bisa tau buah kesukaan bunda karena ayah sempat memberitahunya.

"Pasti Ayah yang kasih tau ya tentang buah kesukaan bunda, " kata Bunda sambil mengambil sebuah pisang dan memakannya.

"Iya. Katanya ayah dengan bunda bertemu di penjual pisang pinggir jalan ya, "

"Hahahah iya benar. Ayah adalah cinta pertama bunda. Bunda cinta dengan ayah tapi bunda takut kalau Ayah meninggalkan bunda seperti Nana yang meninggalkan bunda sekarang, " Ucap Bunda dengan sedih.

"Jangan sedih bun. Hita janji akan membawa Dipta kemari, " kata Hita tak begitu yakin.

"Yeyayyyyyy Hita memang terbaik, " jerit Bunda sambil memeluk tubuh Hita yang langsung dibalas Hita dengan sayang. Hita merasa kembali merasakan pelukan hangat ibunya.

TBC

Sweet Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang