_17_

151 20 7
                                    

"Maaf maaf"

"Maafin aku"

Dua orang menatap sendu Aska yang sedang terbaring dikasurnya seraya terus bergumam maaf. Mama Aska sudah berlinang air mata sebab tak kuasa menahan tangis sedangkan Sura berusaha tegar dengan menenangkan Kakak iparnya.

"Sura, bagaimana ini?"

Setelah menghela nafas Sura bersuara

"Keadaan mentalnya semakin buruk,Kak. Yang kita bisa lakukan sekarang adalah membuat Aska tenang terlebih dahulu, jangan meninggalkan dia sendirian dan selalu mengawasinya"

Setelah mengatakan itu Mama yang semula berdiri, perlahan mendekat dan duduk ditepi ranjang. Dia elus lembut dahi putranya yang berkeringat dingin lalu memanggil dengan lembut agar putranya bangun.

"Aska sayang"

Merasa terganggu. Aska perlahan membuka matanya.

"Mama"

Gumam Aska lalu memeluk erat mamanya itu. Sangat erat seakan Aska ingin membagi sesuatu yang menyesakkan didalam dirinya.

"Tenang ya sayang"

"Ma maa as-ka"

"Shuttt udah sayang tenang ya"

Aska semakin memperdalam pelukannya.
Dirinya merasa benar benar membutuhkan sandaran yang teramat banyak.

"Permisi nyonya"

"Kenapa mang?"
Pertanyaan itu lolos dari bibir Sura bukan Mama.

"Itu ada non cantik"

"Cantik?"

"Suruh masuk saja pak" Giliran Mama yang membuka suara.

"Siapa kak?"

"Sepertinya kekasih Aska"

Mendengar Mamanya mengucapkan kekasih membuat Aska membuka pelukannya. Dia usap air matanya lalu tersenyum seakan tidak terjadi apa apa.

Mama dan Sura tertegun melihat perubahan itu.

Ada apa dengan Aska?

"Tante"

"Masuk saja Flo"

Mendengar perintah itu, maka Floren melangkah mendekati Aska lalu mengulas senyum pada kedua perempuan didalam kamar itu.

"Mama tinggal ya?" Tanyanya pada Aska

Dan Aska mengangguk membalasnya. Setelah semuanya pergi. Floren mendekatkan dirinya ke arah Aska.

Dia dapat melihat betapa kacaunya Aska. Hidung memerah, mata sembab dan pasti suaranya serak.

"Ka"

"Emhh iya?"

"Aku mau kita udahan"

Mata Aska sontak membulat terkejut.

Udahan?

Putus?

"Ke-kenapa?"

Floren menunduk.

"Karena gue ga mau punya pacar yang mentalnya terganggu kayak lo"

Deg

Maksudnya?

Aska gila?

Ngga mungkin, bukan?

"Kamu ngomong apa sih?" Tanya Aska

"Aku lihat kamu marah marah dijalan. Kamu punya gangguan mental. Aku ga mau punya pacar kayak gitu. Pokoknya aku mau kita putus"

Setelah mengatakan itu, Floren hendak pergi namun Aska mencekalnya terlebih dahulu.

Deandra (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang