Raquels Pov
Ketika aku terbangun sperti biasa, suasanya sepi. Benar-benar hening, aunt bilang hari ini ia akan keluar katanya ada hal penting yang harus dia urus. Perihal anak adam, aku sedikit senang mendengarnya. Apakah aunt akan mengadopsi anak? jika iya, berarti aku akan mempunyai teman.
Ketika aku berjalan mengelilingi istana es ini, aku mendengar ada suara gaduh disana. penasaran akhirnya aku menghampiri sumber suara itu.
"Hei?! Apa kalian gila? Dia kesakitan bodoh!"
Jelas aku marah, anak buah aunt sedang menyiksa manusia-bukan. bukan manusia, kaki dia hewan. Entahlah, intinya dia mahluk hidup.
"Maaf, princess. Tapi ini perintah dari queen, kami hanya melaksanakan tugas"
"Biar dia urusanku kurcaci, kau pergilah"
Setelah itu kurcaci dan serigala menunduk hormat padaku, lalu mereka pergi. Aku menghampiri mahluk itu sekedar memastikan bahwa dia baik-baik saja
"Hey, sir? Are you okay?
Diam. Tidak ada jawaban. Dia masih meringkuk ketakutan, badan nya bergetar.
"Sir? Are you okay? Apa kau mau aku membawakan makanan? Kau lapar?"
Dia mendongak perlahan, menatapku. Aku tersenyum lalu mengulurkan tangan berniat untuk berkenalan dengannya. Ia menerimanya dengan takut, menggenggam tangaku perlahan.
"Raquels Lavuisyen, keponakan aunt Jadis"
"Tumnus" Jawabnya pelan lalu melepaskan tanganku cepat.
"Alright, Mr. Tumnus. You wanna eat something?"
"You are human" Pernyataan itu membuatku tertawa, jelas aku manusia. Aku tidak sebangsa dengannya apakah ia takut atau aneh melihatku?
"Yes, iam. Orangtuaku meninggal saat aku umur dua tahun, jadi aku dirawat disini semakin besar aku semakin sadar istananya seperti penjara. Aku tidak di izinkan keluar, aku tidak tahu apa saja yang berada di luar sana. Bahkan aku baru melihat mahluk hidup sepertimu. Eh tapi tidak juga, dibawah sana banyak batu-batu aneh bentuk mereka beragam. Tapi aku kira mereka hampir sebangsa denganmu"
Dia hanya diam mengamatiku, aku berdiri lalu izin pergi dari situ. Aku yakin dia lapar, prajurit Jadis hanya memberikan dia makanan sekeras batu. Aku saja tidak mau memakannya.
Aku mau makan bersamanya disana, tidak apa walau dia didalam jeruji setidaknya ia bisa aku ajak berbicara lagipula sepertinya dia mahluk yang menyenangkan.
Aku mengambil beberapa snack, makanan turki, gula-gula, roti gandum, susu hangat, coklat panas untuk aku bawa kebawah sana.
"Hei, Mr. Tumnus. Ayo makan bersama. Aku tahu kamu lapar, lagipula aku bosan makan sendirian Ambilah."
Aku masuk kedam penjara itu, aku punya kunci setiap penjara disini. Tapi kunci untuk kaki dia, aku tidak punya.
"Jadi ceritakan ada apa diluar sana"
"Aslan" Ucapnya berbisik
"Who is Aslan?" Ucapku sedikit kencang.
"Ssst-" Mr. Tumnus meringkuk menjauh, aku mengerti sekarang ini sedikit-rahasia-
"Baik, jelaskan" kali ini intonasi suaraku lebih pelan, mungkin hanya bisa didengar oleh dia.
"D-dia pemimpin disini, J-jadis d-dia mau mengambil Narnia, dia bukan Ratu disini, Princess. Dia Kejam" Dia terbata-bata, menatapku dengan mata sayunya.
"Hei, it's Alright. Lanjutkan, aku ingin mendengar lebih banyak"
"Aku bertemu dengan manusia, dia gadis kecil sepertimu. Dia meliliki tiga saudara. Mereka yang ditunjuk Aslan untuk menjadi Raja dan Ratu Narnia"
"Dimana mereka?"
Dia hanya menggeleng, lalu meringkuk lagi ke pojok ruangan. Makanan yang kubawa sudah habis, aku membereskan nya lalu aku pergi dari penjara itu.
"Maaf, Mr. Tumnus. Aku harus mengunci pintu ini, tapi jangan khwatir besok kita akan makan bersama lagi. Aku tidak dapat membantu banyak."
"Princess" Panggilnya pelan, aku menengok ke arahnya "Terimakasih" Lanjutnya tersenyum, astaga dia tulus sekali.
"Just Raquels"
Aku tersenyum lalu pergi dari sana.
✨✨
bye typo dmndmn🔫 komen ya ges vote jg ahahahahha🥰🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT | narniaboys x reader
Fanfiction- The King falling with her, and she's falling with his brother. And hows about the prince? he's falling too with this little girl. At the end, she just choose one. Who is he? "Yeah, kau disini hanya untuk mengacau, kan? sama seperti tantemu itu, Ja...