v. king queen, and kiss.

2K 246 60
                                    

WARN: 17+ cause i added kissing scene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARN: 17+ cause i added kissing scene. dan sedikit detail sowwyy👉🏻👈🏻

Raquels Pov

Setelah pertempuran selesai, kita semua diajak ke Cair Paravel tempat pelantikan mereka sebagai Queend and King Narnia.

Aku melihat mereka, berjalan dengan Aslan ditengah-tengah mereka. Memakai pakaian raja dan ratu.

Hei? sudah kukatakan belum kalau Peter itu sangat tampan. Surai dia berwana coklat gelap, badan nya tinggi, gagah sekali.

Lalu ada Edmund, anak menyebalkan yang memarahiku sejak pertama kali kita bertemu, dia manis kalau di lihat-lihat.

Ada Susan juga disana, cantik sekali. Sejak aku mengenalnya aku tahu dia gadis yang pintar, baik hati, berani dan penyayang

Lucy disamping Susan, hei dia sangat imut. Polos sekali seperti malaikat, dia paling kecil tetapi dia sangat berani, mudah bergaul dan sangat ramah.

"Untuk Lautan Timur yang berkilau, I give you Queen Lucy yang pemberani"

Berang-berang beserta Mr.Tumnus membawakan mahkota mereka. Mr.Tumnus memakaikan mahkota itu pada mereka

"Untuk Hutan Barat yang agung, I give you King Edmund yang adil"

"Untuk Matahari Selatan yang bersinar, Queen Susan, yang lemah lembut"

"Dan untuk Langit Utara yang bersih, I give you, King Peter, yang hebat." Pete melihatku, tersenyum. Astaga aku menunduk, pipiku panas.

"Sekali menjadi Raja dan Ratu Narnia, Dia selalu menjadi Raja dan Ratunya. Semoga kebijaksanaan membantu kita sampai bintang berjatuhan dari angkasa"

"Panjang umur King Peter"

"Panjang umur King Edmund"

"Panjang umur Queen Susan"

"Panjang umur Queen Lucy"

--------

Aku pergi ke balkon, tempat ini luas sekali. Aku takut kesasar. Seseorang muncul tiba-tiba disampingku, Peter.

"Hi, King Peter" Aku tersenyum, dia merapikan rambutku yang sedikit berantakan terkena angin.

Dia tersenyum, memperhatikanku dari samping.

"Hei, sudah kubilang belum kalau kau itu cantik?"

Pipiku panas, hei seorang raja memujiku seperti itu, apalagi aku keponakan Jadis, musuh mereka.

"Tinggallah disini, bersamaku. Kau tidak mungkin kembali ke istana es itu kan? Mungkin istana itu juga sudah hancur"

Aku menggeleng- "Ajari aku berkuda dan bermain pedang, aku ingin menjelajah Narnia. Kau tahu? Aku dikurung selama bertahun-tahun oleh Jadis"

Rahang dia mengeras, aku tahu dia menolak. Aku melihat kearahnya, dia menatap kearahku balik.

"Kalau tidak mau aku bisa minta diajari Susan-" Aku menjeda ucapanku "Atau Edmund"

Dia menghela napas pelan "Aku saja" memelukku sebentar, lalu memegang bahuku. Aku menatapnya "Ada apa?"

Dia menunduk, mendekatkan wajahnya aku tidak bisa bergerak. Perlahan, aku memejamkan mata merasakan benda lembut menempel di keningku, pipi kanan, pipi kiri, lalu hidung.

Aku berdebar, dia memojokkanku di tembok merasakan napasnya semakin dekat lalu bibirnya menempel dibibirku. Dia menciumku lembut, sangat lembut dia bergerak perlahan. aku masih diam, menikmati.

Sialan ciuman Pete semakin menuntun, bodohnya aku tidak menjauh, malah tanganku sekarang bermain di surai coklatnya yang lembut mendorong dia menciumku semakin dalam.

Dia menggigit bibirku, bermain disana. Tangannya yang besar berada dipinggangku, membuat badanku makin menempel ke badannya.

Dia menjeda ciumannya, aku bernapas. Terengah, dia menatapku intens, mendekat lalu menciumku lagi. Kali ini lebih menggebu, aku bahkan bisa mendengar dia mengeram rendah didalam ciuamannya.

"Pete! You must see-" Susan disana, Peter melepaskanku, menatap Susan sebal. "Whoppsie, maaf aku ganggu" Dia kemudian pergi sambil tertawa.

Aku membuka mata, sialan pipiku mungkin sudah semerah cabai. Aku malu, itu adalah ciuman pertamaku dan yang lebih parahnya lagi Susan melihat. Peter sialan!

Dia tertawa, mencium keningku "Im addicted" mengusap bibirku dengan ibu jarinya, lalu pamit menemui Susan.

------

Aku menghampiri Lucy dan Mr.Tumnus

"Hi, Princess" "Hi, Raquels"

Aku melihat Aslan dibawah sana melewati pantai, seperti ingin pergi. "Dont Worry, kita akan bertemu dia lagi"

"Kapan?" Tanya Lucy dan aku berbarengan.

"Dalam waktu tidak lama, suatu hari dia akan disini dan selanjutnya tidak lagi, tapi kau tidak boleh memohon padanya. Lagipula, dia bukan singa yang jinak"

"No, but he is good"

Mr.Tumnus memberikan sapu tangannya kepada Lucy lalu memegang tangannya. Dia menangis, aku merangkulnya.

UDH UDH tkut dosa anj😔

AZKABAN FOR ME🤭🔫 AHAKAMABJAKSAOP! MAAF GAIS AKU KHILAP😔 BUAT KALIAN YG MASIH BACA CERITA INI, MAKASIH BGT APALAGI YG VOTE SM KOMEN! AKU SYG KALIANNNN TENGKYU GAIS

DIFFERENT | narniaboys x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang