Author Pov
Edmund dan bangsa Narnia lain setuju kalau Peter akan memimpin mereka dalam perang kali ini. Semua pasukan sudah siap, rencana juga sudah di atur.
Peter sudah siap dengan kuda putihnya pasukan juga sudah diposisi masing-masing. Dari arah berlawanan muncul Jadis beserta pasukannya. Terlalu banyak jumlahnya melebihi pasukan Narnia.
Terompet berbunyi menandakan mereka siap tempur.
Burung diudara berhamburan menjatuhkan batu. Peter menatap centarus,"Are you with me?"
"Till the dead"
"For Narnia, and for Aslan!" Teriak Peter, lalu mereka maju. Melawan pasukan Jadis.
----
Sedangkan dilain tempat, Susan, Lucy dan Raquels masih ditempat yang sama, bersama Aslan.
"We should go"
"Aku kedinginan"
Raquels dan Susan merangkul Lucy, baru saja turun beberapa anak tangga. Ada suara dari belakang, lalu mereka menengok.
"Susan, Raquels"
Meja batu pecah, terbagi dua. Tidak ada Aslan disana. Kosong.
"Where's Aslan?"
"Apa yang telah mereka lalukan?"
Tiba-tiba ada cahaya, Aslan muncul disana berdiri dengan gagahnya. Diantara awan dan sinar matahari. Surai emasnya mengikuti arah angin, dia hidup. Sangat Tampan.
"Aslan!" Mereka memeluk Aslan
Menjelaskan kalau Jadis tidak benar-benar tahu tentang meja batu.
"Peter dan Edmund pergi berperang"
"Kita harus membantu mereka"
"Tentu sayang, tapi tidak sendirian"
Aslan menyuruh mereka untuk naik, "Raquels, kau tahu dimana tempat Jadis menyimpan batunya?"
Raquels mengangguk lalu menunjukan jalan menuju istana es milik Jadis.
----
Diarena perang, sudah semakin kacau. Jadis maju membawa tongkat ajaib miliknya, dari atas. Edmund menyuruh burung api menutup jalan mereka.
Tapi gagal, tongkat es Jadis berhasil tembus. Peter menyuruh mereka mundur. Kurcaci berhasil memanah kuda Peter, dia jatuh ke tanah.
Ada Jadis dan anak buahnya yang semakin dekat, centarus beserta badak akhirnya maju.
"Stop!" Kicauan Peter tidak dihiraukan oleh mereka.
-----
Susan, Lucy, Raquels juga Aslan sampai di istana. Mereka langsung pergi ke tempat koleksi batu milik Jadis. Lucy menghampiri Mr.Tumnu, dia menangis lagi Raquels dan Susan menenangkan nya.
Aslan mengeluarkan tiupan, lalu Mr.Tumnus kembali hidup. Mereka langsung berpelukan.
Lalu Aslan muncul beserta prajuritnya yang sudah hidup mereka langsung menuju arena pertempuran.
"Edmund! They are too many! Get out of here!" Suruh Peter, lalu Edmund ditarik oleh berang-berang untuk pergi.
Tetapi melihat Peter yang masih bertempur, dan juga Jadis yang semakin mendekat. Ed menghampiri Jadis mengeluarkan pedang lalu memotong tongkat ajaib Jadis.
Tongkat itu pecah, mengeluarkan sinar biru. Jadis murka, ia menyerang Ed menusuk perutnya. Melihat adiknya tersakiti, seolah Peter merasakan energi lebih. Ia menghajar Jadis habis-habisan. Tetap saja Peter kalah.
Aslan tiba, dia mengaum lalu pasukan nya muncul.
hai ges! part ini aku bagi dua ya soalnya aga panjang gitu aku bikinnya. trs yg part b nya cuma lanjutan jd sedikitttt. maaf ya kalau typo dmn dmn, makasi bgt yg udh mau baca. aku syg kalyan avv🥺🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT | narniaboys x reader
Fanfiction- The King falling with her, and she's falling with his brother. And hows about the prince? he's falling too with this little girl. At the end, she just choose one. Who is he? "Yeah, kau disini hanya untuk mengacau, kan? sama seperti tantemu itu, Ja...