vii. pergi dan surat

1.3K 208 23
                                    

Raquels Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raquels Pov

Pukul tiga dini hari, aku sudah siap untuk pergi. Pedang milik Ed masih ada padaku, lalu seekor kuda yang biasa aku pakai untuk berlatih.

Mereka semua masih tertidur, mungkin. Aku hanya meninggalkan surat, aku tahu pasti nanti mereka khawatir. Terlebih Peter, lelaki itu benar-benar membuatku seperti ratu. Bukan ratu ditempat itu, tapi ratu untuk dirinya sendiri.

Mr. Tumnus dan Lucy jika bertemu denganku pasti akan memarahiku habis-habisan, atau mumgkin Lucy bisa menangis karena dia kehilangan temannya.

Susan juga, pasti dia khawatir karena dia tidak membedakan perlakuannya antara aku dengan Lucy. Dia menganggapku seperti adiknya.

Edmund? Aku kurang yakin dia khawatir, selama ini juga dia bersikap seolah membeciku. Lagipula aku mencuri pedangnya, aku tertawa kalau memutar memoriku di ruang penyimpanan.

Sialan, kenapa harus ingat yang itu sih?

'Ok, Raquels, say hello to your adventure' aku berucap dalam hati, sekalipun aku mati diperjalanan aku tidak keberatan. Karena aku meninggal diceritaku sendiri, bukan orang lain.

----

Author Pov

Siang hari, mereka melakukan aktifitas seperti biasa. Berlatih pedang, kuda, dan menanah. Edmund sadar kalau dari pagi dia tidak melihat Raquels.

"Hey, Pete! Where is she?"

"Who?"

"Raquels"

Peter menautkan alis, kebingungan. Dia baru sadar Raquels belum kelihatan batang hidungnya dari pagi, biasanya pagi hari sudah heboh karena Lucy dan Raquels meperebutkan coklat.

"Aku akan mengecek ke kamarnya" Lucy berlari menuju kamar Raquels.

"Pete! Edmund! Susan! Dia tidak ada" berteriak, lalu mereka segera menghampiri Lucy.

Ada secari kertas coklat disana, Peter membukanya.

Hey queen and king.

aku ingin menyampaikan terimakasih karena kalian memperlakukanku dengan baik, aku sadar aku tidak bisa hidup bergantung dengan kalian terus-menerus. Aku meminta Pete mengajariku pedang dan berkuda bukan tanpa alasan. Aku ingin memulai petulanganku sendiri. Maaf kalau aku merepotkan. Jaga diri kalian baik-baik oke?

With Love,
Raquels.

Setelah membaca, Peter duduk dikasur, meremas rambutnya lalu berteriak. Merasa bersalah, andai saja dia tidak mengajari Raquels cara menggunakan pedang dan berkuda, mungkin dia tetap disini, disampingnya. Mungkin dia tidak kehilangan gadisnya.

"Hey, Pete! Its not your fault" Susan berusaha menenangkan, lalu Lucy sudah menangis.

"Hei, dia mencuri pedangku" Peter menatap Ed tidak suka, lalu Ed menunduk "Sorry"

Peter menghela napas pelan, "I lost her, right?" mungkin sekarang dia akan menangis, tetapi sebisa mungkin dia tahan. Astaga, kenapa se-menyakitkan ini? Mungkin kehilangan Raquels adalah list terakhir didalam hidupnya.

Bagaimana kalau gadisnya tidak bisa menjaga diri? Bagaimana kalau ada orang jahat disana? Bagaimana kalau dia terbunuh?

Pertanyaan itu seolah memenuhi pikiran Peter. Dia khawatir tentu saja.

Harapannya cuma satu, Tuhan selalu menjaga Raquels dimanapun dia berada.









YAH NI ANAK KABUR, BIKIN REPOT YE🤭🔫 #raquelsmeresahkan
kependekan apa sedeng apa panjang? okkksss gais. as always, terimakasih yg udh mau baca, comment, vote dan semuanya. masi nunggu sampe sekrg syg bgt sm kalian🖤

DIFFERENT | narniaboys x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang