x. safe place and kiss

1.9K 199 81
                                    

Ges mau nanya, kan nanti ada scene by one peter sm miraz kan, nah si raquels better dia ikut lucy ketemu aslan, atau stay di sana?

Ges mau nanya, kan nanti ada scene by one peter sm miraz kan, nah si raquels better dia ikut lucy ketemu aslan, atau stay di sana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raquels Pov

Aku menatap anak ini, dimana Peter dan Ed? Kenapa tidak ada? Jelas saja aku menolak kalau dia jadi raja, apa-apaan? Tidak ada yang bisa menggantikan Peter dan Ed.

"No! Dia tidak bisa jadi raja, bagaimana dengan Peter dan Edmund! Apa kalian melupakan mereka?"

Mereka semua menatapku lagi, "Kau diam saja, tidak usah ikut campur" Anak laki-laki itu berbicara.

"Aku bisa membantu kalian, diluar hutan ini, aku seorang Pangeran. Takhta Telmarine sepenuhnya milikku! Bantu aku mengklaim itu, dan aku bisa membawa perdamaian untuk kita"

Centarus maju, angkat bicara "Itu benar. Waktunya telah tiba, aku mengamati langit, apa yang aku amati, seperti yabg kau katakan, luak."

Aku mendengus, jadi dia beneran akan menggantikan Peter dan Ed? Aku sudah tidak mendengarkan apa yang mereka ucapkan. Aku sebal. Mencari earphone dan ipods ku, kemudian aku duduk dibatu yang ada disana.

Sedikit kujelaskan, mungkin sikapku terbawa oleh lingkungan sekolah. Bisa dibilang aku disekolah tergolong anak yang 'nakal' aku juga sering bermain ke club, dan datang ke party, tapi tenang saja uncle Tom tidak tahu. Karena aku beralasan kerja kelompok atau menginap dirumah teman.

Pangeran itu tetap berbicara, sesekali menatapku. Sumpah dia siapa sih? Bangsa Narnia tampak percaya dengan pidatonya kemudian mereka mengangkat pedang. Tanda setuju bahwa anak itu akan memimpin Narnia.

Dia duduk disampingku, mengamatiku. Aku risih tentu saja, melepaskan earphone lalu berdiri.

"Kau ini kenapa?!"

Dia membungkuk didepanku "Prince Caspian" Aku mengulurkan tanganku "Raquels"

"Kau, keponakan Jadis, right?" Aku mengangguk, dia terus memperhatikanku, bahkan matanya tidak berkedip. Aku melambaikan tangan kearahnya, "Hello! kau masih sadar tidak?" Dia tetap diam.

Dia mengusap pipiku, aku memukul tangannya. "Kau ini apa-apaan sih?"

Luak menghampiri kami, menatapku sejenak lalu berkata kepada Caspian,
"Sir, mari kutunjukan jalan ke Aslan how"

Akhirnya aku mengikuti dia, baru saja ingin berjalan tiba-tiba aku tergilincir batu. Dia memegangku, "Hati-hati" Membawa tanganku kedalam genggaman-nya.

Aku tersenyum, "Terimakasih"

----

Kami sampai ditempat yang mereka maksud. Aku juga sudah berbincang dengan bangsa disana, mereka mengenalku. Katanya tercatat dalam sejarah.

Disini mereka semua sedang membuat senjata, mengasah pedang. Intinya disini aman dari gangguan luar.

Ada meja batu yang terpecah, aku ingat tempat ini. Tersenyum, lalu duduk diatas sana sambil memandangi pahatan Aslan. Selama ini aku belum berganti baju, aku tidak peduli sungguh. Lagipula aku masih tetap cantik dan wangi. (pede y bund si raquels)

Caspian menghampiriku, mengamatiku lagi. Hei kenapa dia sering seperti itu sih? Kalau dilihat-lihat Caspian tampan juga, dia seorang pangeran. Berwibawa, gagah, aku suka bagian bibir dan matanya rahangnya tegas, aku juga suka.

"Dasimu, kan?" Dia memberikanku benda berwarna pink itu, aku mengambilnya. Penampilanku sudab berantakan sekarang, rok pendek-ku kotor, dua kancing kemeja teratasku terbuka.

Aku berniat memasang dasiku kembali, tapi dia menarik tanganku, membuat aku menabrak tubuhnya. Menatap tepat di mataku, "Biar aku saja"

Dia mengambil dasi yang ada di tanganku, lengannya berada dipundakku, membuka kerah kemejaku, jarak kita sangat dekat. Aku bahkan bisa merasakan deru napasnya diatas kepalaku, tinggiku hanya sebatas dadanya-tidak bukan. Masih lebih rendah dari dadanya, tetapi tetap saja aku bisa mendengar degup jantungnya.

"Done" Ucapnya, aku melihat benar saja dasiku sudah rapih. Tapi bukannya menjauh dia malah menarik diriku semakin menempel pada tubuhnya, aku bergerak gelisah.

"Cas-" Ucapanku langsung dipotong oleh ciumannya yang tiba-tiba, dia menciumku ganas. Aku mengalungkan lenganku dilehernya, dia mendudukanku disalah satu batu. Kakiku berada dipinggangnya, ciumannya turun keleherku.

Aku mengeluarkan suara menjijikan, astaga kenapa dia sangat hebat? aku mendorongnya, dia menatapku "Jangan buat tanda"

Dia menciumku lagi, kali ini lebih lembut. Lalu setelah puas dengan bibirku dia mencium keningku, "First time i saw you, i know i will fallin' for you"

Aku tersenyum, "You must see Queen Susan, maybe you will fallin' for her too"


Astagfirullah, raq semuanya lu embat, mmf y gais, i know azkaban for me🔫 as always, thankyou udah mau baca, sumpah readernya tembus 1k dan itu kaya apa ya anjing, kaya udh bangga aja gt gua nya ngakak🤭 thanks for being such a kind person, vote, comment. thats really make my day, everyday.

DIFFERENT | narniaboys x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang