Author Pov
Sesuai rencana awal, Raquels dan Caspian langsung mengambil kuda. Ketika Peter memberi perintah, kami masuk memimpin pasukan yang ada dibawah tanah.
Susan memimpin pemanah dari atas, Peter dan Ed menyerang dibawah.
"Pemanah bersiaga!"
"Narnian! Attack!"
Mereka merobohkan pilar-pilar yang ada bibawah sana, "One, Two"
"Theree, Four"
"Five, Six"
"Bidik sasaran kalian"
"Eight, nine"
"Now"
Tanah itu hancur, pasukan telmarine jatuh kebawah dan tepat pada saat itu pasukan pemanah melepaskan anak panahnya.
Lalu Caspian dan pasukannya muncul dari samping, sebelum keluar Caspian menatap Raquels lalu berkata, "Dont die" dia hanya meangguk, mengeluarkan pedangnya menyerang bangsa telmarine.
Burung-burung beterbangan membawa kurcaci dengan panahnya. Peter menatap Susan, "Lucy?" Susan hanya menggeleng.
"Back to the How!" Perintah Peter, namun pintu masuk ke How itu rubuh dihancurkan oleh Telmarine.
Raquels berdiri di antara Peter dan Susan dia sudah keringetan. Caspian berada di samping Susan, dan Ed disamping Peter.
Saling tatap lalu mengeluarkan pedang, berlari kedepan lalu berusaha melawan mereka semua.
Sedangkan Lucy diperjalanan berhasil menemukan Aslan, memeluknya sebentar.
"Hal yang sama tidak terjadi dua kali, my dear"
"Jika aku datang lebih awal, akankah semua yang mati, bisakah aku menghentikannya?"
"Kita tak pernah tahu apa yangbakan terjadi, Lucy tapi apa yang akan terjadi adalah masalah yang berbeda"
"Dan kau akan membantu?"
"Tentu saja. Sama sepertimu"
"Kuharap aku lebih berani"
"Jika kau lebih berani, kau bisa jadi singa betina-" Aslan menegakan badannya, "Now, kurasa temanmu sudah tertidur cukup lama" Lalu mengaum.
Dan di Aslan how keadaannya sudah kacau. Raquels tangannya sudah tergores cukup dalam, kaki dia terkilir. Dia berusaha bangun tapi tidak bisa, oke dia pasrah sekarang, melihat sekeliling banyak yang meninggal.
Ketika Caspian ingin dibunuh, pohon-pohon yang ada disana hidup. Peter membantu Caspian untuk naik, saling menatap, "Lucy"
Akar-akan menghancurkan senjata mereka, lalu pasukan bangsa Narnia bersorak lalu maju, "For Aslan!"
Telmarine mundur kearah jembatan yang telah dibangun, tiba-tiba berhenti. Ada Lucy dan Aslan didepannya, sedangkan dibelakang ada bangsa Narnia.
"Serang!"
Bangsa Telmarine maju kearah Lucy dan Aslan, dia mengaum lalu air seolah hidup. Menenggelamkan pemimpin mereka.
Bangsa Narnia mengumpulkan senjata yang ada di pasukan Telmarine, mereka sudah kalah.
Jembatan itu hancur. Peter, Edmund, Susan dan Caspian bersimpuh dihadapan Aslan.
"Raise, Kings and Queen of Narnia"
"All of you"
"I dont think im ready"
"Untuk alasan itu aku sudah tahu"
Caspian berdiri, Aslan menatap mereka satu-satu, "Where is the Princess?" Mereka semua kebingungan menatap Aslan.
Lucy menyahut, "Raquels! Where is she?"
Panik, mereka semua menatap kearah sekitar. Centarus membawa Raquels yang sudah pingsan, baju bagian tangan dia sobek dan lukanya terlihat, bukan hanya itu kaki dia juga terkena pedang oleh pasukan Telmarine.
Mereka semua panik, Peter mengangkat kepala Raquels berada di pahanya. Edmund berada di samping kanan, dan Caspian di samping kirinya.
"Lucy come on, berikan setetes saja"
Lucy memberikannya, tetapi tetap saja napas Raquels tetap berhenti.
"Cmon, breath" Peter menekan-nekan dada Raquels masih tidak ada respon. Beberapa detik tidak ada respon, akhirnya Raquels meringis.
Membuka matanya perlahan, menatap sekeliling. "Apa yang terjadi?"
Semua orang menghela napas lega, Raquels perlahan berdiri lalu tatapannya berahlih ke, dengan langkah yang sedikit pincang dia berlafi ke arah Aslan, "Aslan! I miss you so much" Raquels memeluk Aslan, sedangkan yang dipeluk hanya tertawa.
Para tikus datang memapah Reep di atas tandu, dia sekarat. Lucy memberikan setetes untuk Reep, setelah sadar dia menghela napas "Thankyou, yor majesty. Thankyou"
Dia berdiri, lalu terkejut melihat Aslan, "Sambut, Aslan! Suatu kehormatan besar bisa berada-" Ketika ingin membungkuk dia kehilangan keseimbangan, ekor Reep hilang. .
"Aku benar-benar kehabisan muka. Aku mengharapkannkesenangamu tapi penampilanku tidak pantas-" Dia meminta kepada Lucy, "-Mingkin setetes lagi?"
"Kurasa itu tidak akan bisa"
"Dicoba dulu"
Aslan tertawa, "Itu membuatmu menjadi kecil"
"Begitulah, rajaku. Dengan menyesal aku harus berhenti, karena ekor adalah kehormatan tertinggi seekor tikus" Kami semua menatap Reep
"Mungkin kau terlalu banyak memikirkan kehormatanmu"
"Bukan hanya kehormatan saja. Itu juga bagus untuk keseimbangan, dan memanjat. Dan mengambil sesuatu"
Aku Lucy dan Aslan saling tatap, sampai seekor tikus yang lain menyahut,
"Kami mohon Yang Mulia, kami tak akan menanggung malu, memakai kehormatan yang ditolak untuk pemimpin kami-" Mereka mengarahkan pedangnya keekor seolah siap memotong.
"Bukan demi martabatmu, tapi demi kasih sayang sesamamu" Selesai Aslan berbicara begitu, ekor Reep kembali tumbuh kami tertawa. "Thankyou, tuanku. Aku selalu menghargainya. Mulai hari ini ia akan berfungsi sebagai pengingat kerendahan hatiku"
"Now, dimana si teman kecil yang sering kau bicarakan itu?"
Kurcaci maju dia bersimpuh depan Aslan, lalu Aslan mengaum, "Kau melihatnya sekarang?" Kurcaci itu meangguk takut-takut.
krik bgt gabisa bikin scene perang kenapa dah. mmf y gais, always tengkyu yg udh mau baca dr part awal smpe skrg. ganyangka bgt gua bisa bikin cerita sepanjang ini🤭 773 words sudah panjang betol chap ini
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT | narniaboys x reader
Fiksi Penggemar- The King falling with her, and she's falling with his brother. And hows about the prince? he's falling too with this little girl. At the end, she just choose one. Who is he? "Yeah, kau disini hanya untuk mengacau, kan? sama seperti tantemu itu, Ja...