Chap 8

4K 271 54
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : persahabatan, cinta, aksi
Pair : rahasia thor
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc dan aneh







Happy reading








Acara makan malam Naruto dan Sasuke diakhiri dengan mencuci bekas peralatan makan mereka. Keduanya terlihat begitu akrab. Naruto memang sangat menyayangi Sasuke. Makanya ia rela melakukan segala cara agar si raven cantik itu kembali ke desa. Bahkan Naruto mengancam Sasuke akan menghamilinya jika ia tidak mau kembali bersamanya. Tak ada cara lain, Sasuke akhirnya mengikuti Naruto kembali ke desa.

Kini kedua sepasang sahabat itu hidup bersama dalam satu atap. Sasuke dihukum untuk melayani Naruto. Itu hukuman setimpal baginya akibat membuat sahabatnya, Naruto, repot dan hampir kehilangan nyawa.

Tinggal seatap berdua dengan sosok sahabat yang telah berubah gender membuat Naruto merasa bahagia. Ia juga tidak tahu mengapa bisa demikian. Tapi, satu hal yang pasti. Ada perasaan aneh yang mengusik hatinya ketika melihat sosok sahabat pertama kali berubah menjadi perempuan. Naruto tertarik dengan wujud Sasuke. Tidak, bukan hanya wujudnya tapi semua tentang si raven itu.

Naruto beruntung Sasuke berubah menjadi perempuan sehingga ia bisa memperjauh rasa ketertarikannya kepada sahabatnya tersebut. Jika Sasuke masih menjadi laki - laki, Naruto pasti akan hilang akal. Ia masih normal. Suka pada dua gunung kembar dan ingin memanen dari hasil pusaka kebanggaannya.

Sasuke terlihat sedang duduk di tempat menonton tv. Ia tampak gelisah, bingung dan sendu. Satu hal yang ia khawatirkan yaitu masa depannya. Ia memang seorang shinobi tangguh namun dirinya kini telah berubah gender. Bagaimana dirinya ke depannya?

Muncul sosok pemuda berambut pirang di depan si gadis raven. Pemuda tersebut tengah tersenyum memandanginya.

"Hei, teme. Apa yang sedang kau pikirkan? " tanya pemuda tersebut aka Naruto. Ia pun duduk di samping Sasuke yang sedang duduk di sofa.

"Hn. Tak ada. Hanya saja..apa aku akan selamanya menjadi pelayanmu, dobe? " Sasuke malah bertanya. "Kau pasti akan menikah dan memiliki istri. Aku tidak mungkin ada di sini tinggal denganmu terus, kan? "

Naruto terkejut dengan pertanyaan dari sang sahabat. "Kau terlalu memikirkan hal itu, teme. Saat ini aku belum memikirkan untuk menikah. Aku ingin menjadi seorang hokage hebat. Jadi, kau bisa kan menemaniku sampai saat itu tiba? Hem? "

Sasuke sama sekali tidak mengerti dengan perkataan dari sang sahabat. Tapi ia mencoba untuk memahami yang Naruto katakan. "Begitu ya. Aku akan tetap jadi pelayanmu. Ah.. Padahal aku ingin bebas. Tapi, sudahlah. Daripada aku pergi ke sana kemari tanpa tujuan, lebih baik jadi pelayan di sini. "

Naruto mengusap surai raven sang sahabat, lalu tersenyum dan berbisik, "tenanglah, Sasuke. Kau takkan ku usir. "

Sasuke bingung dengan perkataan Naruto. "Berarti aku akan tetap di sini. Atau.. Aku akan hidup bebas setelah selesai menjadi pelayanmu. Pasti warga desa membenciku."

"Sasuke, dengarkan aku. Meski seluruh dunia membenci dan menolakmu, aku akan tetap ada untukmu. "

Deg, blush. Wajah Sasuke merona. Detak jantungnya juga berdebar lebih kencang. Besok ia akan ke rumah sakit. Namun ada perasaan aneh dan hangat ketika Naruto mengatakan hal seperti itu. Ia akan selalu ada untuknya.

Sasuke memejamkan matanya lalu membukanya dan tersenyum. Senyuman termanis dan terindah yang pernah ia perlihatkan kepada seseorang yang rela berkorban untuknya. Menjadi pelayan seumur hidupnya adalah hal kecil yang bisa ia lakukan untuk membalas semua kebaikan yang telah Naruto lakukan untuknya.

Different Ending (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang