Chap 13

3.2K 241 54
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : persahabatan, cinta, aksi
Pair : rahasia thor
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc dan aneh
Typo bertebaran









Happy reading




Seperti biasa Naruto pergi menuju sekolah untuk belajar secara pribadi di ruangan lain. Sebenarnya ia sangat malas dan sudah bosan belajar. Namun demi impiannya dan juga demi kekasihnya, Sasuke, Naruto rela bergelut dengan tumpukan kertas yang selalu membuatnya pusing tujuh keliling.

Sasuke setiap hari disibukkan oleh kegiatannya yaitu mengurus rumah, mencuci baju, mengepel dan pekerjaan lainnya. Pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga dan pembantu.

"Apa setiap hari aku harus bekerja seperti ini? Dulu.. Aku selalu berkutat dengan pedang, cakra, tapi kini..aku harus melakukan semua ini. Ah..!! " umpat Sasuke setelah menjemur pakaian.

Cuaca cerah membuat jemurannya cepat kering. Sasuke tersenyum. Ia jadi teringat ibunya. Sekarang ia malah mirip ibunya. Bukan hanya wajah melainkan semuanya. Kecuali Sasuke belum jadi ibu - ibu yang memiliki dua anak.

Wajah gadis itu memerah membayangkan dirinya yang memiliki beberapa anak dari sahabat dan rival yang sering mengganggunya.

Blush. "Kenapa aku malah membayangkan punya anak dengan si dobe itu? Dasar! " seru Sasuke malu sendiri.

Set. Sasuke langsung ke posisi siaga. Ia merasakan seseorang dengan cakra yang ia kenal sedang mendekatinya. Ia segera ke luar dari rumah Naruto.

"Mau apa kau kemari, Hinata? "

Orang itu adalah Hyuga Hinata, gadis yang menyukai Naruto sejak kecil. Gadis itu berdiri di depan rumah Naruto dengan ekspresi wajah serius.

"A.. Aku hanya ingin mengatakan kalau tetua desa akan memberikan perintah untuk menghukummu dengan cara mengusirmu, " jawab Hinata.

Sasuke mengernyitkan alisnya. "Hn. " Sasuke tidak peduli. Gadis Hyuga itu pasti sedang berbohong. Tetua desa secara langsung menghukum dirinya untuk melayani Naruto. Jadi, sudah pasti kata - kata Hinata 100 persen bohong.

Sasuke masuk ke dalam rumah namun Hinata menarik tangan Sasuke. "Tunggu!"

"Hn? "

"Kau harus percaya padaku. Semua anggota tim roki diperintahkan untuk membawamu pergi malam nanti tanpa sepengetahuan Naruto," ujar Hinata terus meyakinkan Sasuke.

Sasuke tersenyum miring. "Begitu ya?"

Hinata mengangguk mantap.

"Meksipun aku diusir oleh penduduk satu desa, aku tidak akan pergi. Kalaupun pergi, aku akan membawa Naruto karena kami sudah menjadi sepasang kekasih sehidup semati."

Ucapan Sasuke membuat Hinata sakit hati, kesal dan ingin melakukan kekerasan tapi ia tahan. Ada banyak rencana untuk menyingkirkan gadis bermarga Uchiha itu agar Naruto bisa menjadi miliknya.

Hinata melepaskan tangan Sasuke. "Terserah kau saja. Aku tidak peduli. Oh ya. Malam ini aku yang akan menyaksikan festival kembang api dengan Naruto. Banci sepertimu mana pantas dengannya. "

Hinata pergi. Sasuke masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Ada rasa kesal dan cemas.

"Aku yakin kalau si Hyuga itu berbohong, " gumam Sasuke. "Ah iya. Aku harus membeli yukata hari ini. Apa Ino dan Sakura bisa membantuku ya? "

Different Ending (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang