Chap 10

4.1K 265 107
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : persahabatan, cinta, aksi
Pair : rahasia thor
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc dan aneh
Typo bertebaran









Happy reading




Naruto tidak mau menghabiskan waktu lama untuk berjalan menuju rumahnya. Ia sudah sangat kelaparan jadi memilih untuk melompati rumah - rumahnya. Pasalnya Naruto sudah terkenal. Warga desa pasti akan selalu menyapanya. Tidak sopan jika tidak menjawab sapaan dari para warga desa jadi Naruto memilih untuk melompati atap rumah warga. Sasuke mengikuti Naruto dari belakang.

Setelah sampai di rumah Naruto, Sasuke segera menghangatkan makanan yang tadi ia masak di microwave.

"Kenapa nggak pake katon saja, teme? Kan biar cepet, " usul Naruto yang sudah kelaparan.

"Kau mau semua masakan jerih payahku hangus terbakar? Dasar bodoh! " umpat Sasuke dengan sabar kembali menyiapkan makanan untuk sarapan.

Jika tadi Naruto tidak membawa Sasuke ke rumah sakit mungkin Naruto sudah makan dan Sasuke juga bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang lain.

"Ini makanannya," ucap Sasuke sambil meletakkan makanan di atas meja di depan tuannya.

"Oke. Selamat makan! "

Naruto pun makan. "Teme, kau tidak makan? "

"Sebentar lagi setelah aku merendam cucian kotor, " jawab Sasuke lalu pergi dari hadapan Naruto.

"Oh. "

Naruto melanjutkan makannya. Ia tersenyum bahagia. Kini dirinya merasa seperti mempunyai seorang istri yang mau mengurusnya.

"Ah.. Apa aku nikahin Sasuke saja ya biar bisa hidup terus denganku?" tanya Naruto pada dirinya sendiri.

Tak sengaja Sasuke mendengarnya. "Kita masih muda. Menikah bukan berperang. Menikah itu seumur hidup, dobe. Aku tidak mau menikah dengan orang yang salah, " kata Sasuke berjalan melewati Naruto yang baru selesai makan.

Bukh. Naruto menarik tubuh ramping Sasuke dan mendudukkan bokong sintal gadis Uchiha itu di pangkuannya.

Blush. "A..apa yang kau lakukan? Lepaskan aku, dobe! " perintah Sasuke dengan wajah merona karena malu dan salah tingkah.

Naruto tersenyum. Bisa ia lihat wajah gadisnya yang memerah akibat rasa malu.

"Tidak akan. Sebentar lagi aku akan pergi belajar jadi..biarkan aku mencium wangimu, teme, " tolak Naruto yang mengeratkan pelukannya terhadap si gadis ninja pelarian.

"Lepas, dobe! Nanti kau kesiangan! " Sasuke terus memberontak, sedangkan Naruto malah semakin mengencangkan pelukannya.

"Cium dulu di bibir. Baru ku lepaskan. Hem?" pinta pemuda jinchuriki kyubi itu.

"Apa?! Kau jadi tambah mesum, dobe! Aku tidak mau menciummu! " Sasuke terus menolak keinginan sang tuan mesumnya.

Naruto menyeringai. "Kalau ini perintah mutlak dariku, bagaimana? "

"Dasar! Kau tidak bisa begitu, Naruto! Ciuman itu bukan perintah melainkan keinginan! "

"Contohnya? "

"Seperti ini! "

Cup. Sasuke malah mencium pipi Naruto.

"Terimakasih, Sasuke chan. " Naruto tersenyum puas.

Different Ending (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang