Chap 4

4.6K 284 80
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Genre : persahabatan, cinta, aksi
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc dan aneh
Cerita abal - abal
Typo bertebaran









Happy reading











Serangan terakhir yang Naruto lancarkan membuat Sasuke tak berkutik. Bahkan Sasuke tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Serangan terakhir Naruto benar - benar dahsyat. Lebih kuat daripada futon rasengannya.

Bagaimana tidak, bibir Naruto menempel dengan bibir Sasuke. Lidah pemuda tersebut mendesak agar bisa masuk ke dalam bibir dari lawannya.

Tak kuat menahan dorongan dari lidah Naruto, akhirnya Sasuke membuka bibirnya dan dengan leluasa pemuda berambut pirang yang menjadi lawannya bertarung memasuki lidahnya dan terus melanjutkan serangan terakhirnya yang memabukkan.

'Ke.. Kenapa rasanya tidak menjijikkan, ya? Malah bibir si teme rasanya manis. Aku jadi ketagihan, ' suara hati Naruto. Ia tersenyum miring. Seumur hidupnya ia tidak pernah merasakan jika berciuman dengan sahabatnya sangat menyenangkan dan err nikmat. Tidak seperti ketika ia mengobrol dengan kumpulan bijuu dan para Jinchurikinya. Saat itu dengan membayangkan dirinya berciuman dengan sang sahabat akan membuatnya mual, jijik dan muntah.

'Aku tidak lihat, " kata seseorang yang pasti akan melihat segala tindak tanduk yang Naruto lakukan. Siapa lagi kalau bukan Kyubi, Kurama. Ia tampak sedang beristirahat setelah bertarung dalam perang dunia shinobi dan juga bertarung dengan bocah Uchiha ralat Kurama hanya diam karena Naruto tidak mengeluarkan cakranya yang besar. Toh dia hanya menghindar dan bertahan.

Naruto tidak memedulikan ocehan dari rubah jingga yang sempat membuyarkan konsentrasinya dalam pertarungan terakhirnya dengan sang sahabat sekaligus rivalnya.

💢'Sial!! Aku tidak bisa lepas dari cengkeraman si dobe sialan ini! Badanku terasa kaku dan lemas. Sampai kapan dia mau menciumku?! ' teriak Sasuke di dalam hatinya. Sasuke benar - benar malang.

Naruto tersenyum lebar dengan wajah polosnya yang terlihat sangat bodoh dan menggelikan bagi seorang Uchiha Sasuke setelah menyudahi serangan terakhir itu.

"Bagaimana, te me? Kau kalah, kan? " tanya Naruto sambil tersenyum dengan mengangkat alisnya. Ia menghentikan serangan terakhirnya yaitu serangan yang berupa ciuman.

💢"I.. Itu sih bukan serangan, dobe!! " teriak Sasuke. "Itu hanya ciuman bodoh yang kau berikan padaku! Ciuman kita yang ketiga!! "

Sasuke tampak kelelahan. Apalagi barusan ia berteriak. Ia merasa sangat kesal karena rivalnya malah bermain - main. Padahal ia berpikir Naruto akan menyerangnya dengan jutsu yang terkuat. Nyatanya hanya ciuman dari bibir ke bibir saja.

Deg deg. Jantung Sasuke berdebar lebih kencang. 'Kenapa aku tidak merasa jijik saat si dobe itu menciumku? ' tanya Sasuke di dalam hatinya. Wajahnya malah merona bak gadis remaja yang baru saja dikecup oleh kekasihnya.

Naruto masih tersenyum. "Jadi, kau harus ikut denganku. Kita batalkan jutsu mugen tsukuyomi. Ayo, teme! " Ia menggenggam tangan Sasuke.

"Aku tidak mau!" tolak Sasuke.

Naruto berdecak. "Kau sudah kalah, teme. Apa kau masih ingin bertarung lagi? Tenagamu sudah habis. Apalagi cakramu. Kau harus beristirahat. Jadi, ayo, Sasuke. Kita harus cepat - cepat pergi! "

Tapi Sasuke masih menolak. Naruto menghirup nafas panjang.

"Apa aku harus melakukan taktik dari pertapa genit agar kau mau ikut denganku? "

Different Ending (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang