Part 6

1.8K 147 11
                                    

09.00 KST

Jaehyun terbangun dari tidur nyenyak nya semalam. Ia mengerjap ngerjapkan mata, menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk melalui celah jendela ruang tamu.

Setelah bermain game semalaman dengan kedua adik nya, ia pun ketiduran di ruang keluarga karena mereka bermain hingga sangat larut.

Setelah nyawa nya terkumpul, Jaehyun pun bergegas menuju kamar nya dan mengemas beberapa pakaian untuk ia gunakan di drom. Beberapa hari kedepan NCT 127 akan membuat vlog berisi keseharian mereka dengan nama 'relay cam' dan penentuan urutannya pun akan dilakukan jam 12 nanti.

Setelah selesai mengepak pakaian dan beberapa keperluan lain, Jaehyun segera mandi dan bersiap untuk kembali ke drom.

Begitu turun dari lantai dua, bersamaan dengan itu Donghae dan Yoona masuk bersamaan dari pintu depan.

"Eomma, Appa dari mana ?" Jaehyun bertanya sambil tetap berjalan menuju ruang makan untuk sarapan sebelum ia berangkat ke drom.

"Habis jogging. Kau mau kemana sayang ?" Yoona memandang koper kecil anak nya dan sempat berpikir mau pergi kemana kah anak tampan nomer 1 nya itu.

"Ke drom. NCT 127 ada syuting Eomma."

"Wah job kalian banyak sekali." ujar Donghae sambil menyantap sushi yang ia beli semalam "Makan dulu jika mau pergi."

"Wah darimana datangnya makanan lezat ini ?" Pasalnya Jaehyun juga sangat menyukai sushi sama seperti kedua adiknya.

"Dari dompet Appa." Yoona menjawab pertanyaan anak sulung nya itu dengan sedikit tertawa dan berpesan "Sisakan untuk Jaemin"

Jaehyun membatin, kenapa hanya Jaemin sedangkan Jeno juga sangat menyukai sushi ?

"Jeno sudah makan tadi malam." ucap Donghae tanggap. Ia langsung tau apa yang dipikirkan Jaehyun hanya lewat sorot mata anak pertamanya itu.

Kemudian, mereka bertiga makan dengan damai karena Jaehyun tidak punya banyak waktu untuk mengobrol dengan Donghae maupun Yoona. Ia kemudian langsung berpamitan dan mengendarai mobil nya menuju Drom NCT127.

Begitu selesai syuting, semua member NCT 127 kemudian berpisah. Ada yang latihan, ada yang mengerjakan jadwal lain dan ada pula yang tidak tau mau melakukan apa.

Contohnya seperti Lee Jaehyun.

"Jaehyun-ah kau mau kemana sekarang ? Johnny menepuk pelan bahu Jaehyun sambil berjalan bersama menuju lift.

Ternyata bukan Jaehyun saja yang tidak tau mau melakukan apa.

Jaehyun nampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan Johnny "Entahlah.." kemudian ia melanjutkan "Sepertinya aku hanya akan pulang ke Drom dan tidur."

"Aktivitas macam apa itu hyung ?" Heechan ternyata mendengar percakapan kedua hyung nya itu dan kaget bahwa Jaehyun hanya akan tidur di drom.

"Benar Jaehyun-ah. Kita itu harus produktif tidak boleh hanya tidur- tiduran saja."

Jaehyun menatap aneh kedua orang di sampingnya ini dengan tatapan menyipit "Dua orang yang punya hobi bergelung di bawah selimut sepanjang hari menceramahiku tentang produktifitas ?" Ia kemudian tertawa sebentar "Yak, apa di luar akan turun hujan ?"

Heechan dan Johnny hanya tertawa mendengar ucapan Jaehyun. Memang benar, mereka paling suka berada di bawah selimut dan tidak melakukan apapun selain tidur.

Tapi itu dikarenakan jadwal mereka yang padat, sehingga jika ada waktu luang mereka hanya akan tidur saja sepanjang hari.

"Sudah ayo makan saja dulu kemudian tentukan kita mau apa." Saran Johnny.

Mereka akhirnya memutuskan dulu untuk makan sebelum menentukan mau apa setelah ini.

■■■

Diwaktu yang bersamaa, Jaemin baru saja bangun. Dia benar- benar hibernasi saat ini, mumpung tidak ada jadwal dan suasana dirumah begitu mendukung.

"Eommaaaaa"

"Kenapa Jaemin-ah ?" Suara Donghae terdengar dari dapur. Jaemin pun bingung, sepertinya ia tadi memanggil Eomma tapi kenapa yang menyahut Donghae ?

Ia pun berjalan menuju sumber suara sambil memegangi perutnya. Di dapur, Jaemin bertemu dengan Donghae yang sedang memasak makanan entah apa.

Tanpa Yoona.

"Kemana eomma ku pergi ?" Tanya Jaemin sambil memeluk Donghae.

Yang dipeluk pun terkesiap. Jarang- jarang semua anak nya memeluknya saat baru bangun tidur. Terutama Jaemin.

Anak bungsu nya itu seperti seorang fans berat dari Yoona. Selalu ingin bersama dengan Yoona setiap waktu. Makannya Donghae sedikit kaget dengan pelukan Jaemin siang ini.

"Hei, kau ini kenapa ?" Jeno yang tadi mendengar Jaemin memanggil Yoona terganggu dari tidur nya. Ia mengekor adik nya itu menuju dapur dan betapa terkejutnya Jeno melihat Jaemin memeluk Donghae.

"Kenapa memangnya ?" Jaemin menoleh kepada kakak 1 tahun nya itu. Memangnya kenapa kalo ia memeluk ayahnya ?

"Itu Appa."

"Ya aku tau ini Appa, dasar bodoh."

"Lalu kenapa kau memeluknya ?"

Jaemin sedikit jengkel "Apakah sesuatu yang aneh aku memeluk appa ku sendiri ?"

Donghae kemudian menyaut "Aneh. Kau itu seperti fans abadi Yoona dan hampir seperti hatters ku!" Kemudian ia memeluk putra bungsu nya itu erat.

Tak terasa bayi yang dulu sangat kecil hingga membuat Donghae dan Yoona khawatir kini tumbuh sebesar ini.

"Aku hanya rindu Appa. Sudah lama sepertinya aku tidak memeluk Appa seperti ini." Jaemin mengeratkan pelukannya pada Donghae.

"Kau tidak pernah menyebutku di interview mu."

"Ya, maafkan aku Appa" Jaemin masih memeluk Donghae sambil tersenyum. Memang ia tidak pernah menyebut Donghae saat interview ataupun ketika ditanya lebih suka eomma atau appa.

Jaemin melakukannya bukan tanpa alasan. Ia sangat suka mengganggu Donghae. Itu alasannya.

Jeno menyaksikan semua itu dalam diam. Ia tahu bahwa selama ini Jaemin hanya mengganggu Donghae ketika ditanya lebih suka ibu atau ayah. Ia kaget karena ternyata Donghae melihat semua interview itu.

"Sedang apa mereka itu ?" Jeno kaget. Yoona berada tepat di belakang nya dengan mantel yang masih melekat di badannya.

"Entahlah. Semenjak bangun dia sudah seperti itu eomma, mungkin kepalanya terbentur."

Yoona pasalnya juga kaget kelihat pemandangan langka itu. Tapi Yoona juga merasa lega, terkadang Donghae sering uring- uringan ketika melihat semua interview Jaemin.

"Eomma aku iri" Jeno tetap memandang Jaemin dan Donghae yang kini telah selesai berpelukan dan beralih memasak bersama dengan Jaemin sambil terus tertawa.

"Sini kau dengan Eomma saja."

Kemudian Yoona memeluk Jeno dari belakang dan mengusap rambut nya pelan "Tidak perlu iri dengan mereka. Jaemin jarang menunjukan perasaan nya pada Appa mu."

Jaemin dan Donghae melihat pemandangan dimana Yoona dan Jeno yang sedang berpelukan, kemudian mereka sama- sama berteriak "Yak kenapa kalian berpelukan, aku juga mau!!"

■■■

Maaf kalau pendek ya guys :')
Imajinasiku masih kacau gara gara kebanyakan tugassss but thankyouu semua yang sudah baca, vote dan namabahin cerita ini ke favorite kaliannn sayang kalian semuaaaaa 💚💚💚💚💚

Kisah Kasih Keluarga LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang