[ Oneshoots ]
!! Be a wise reader
❝ Jungkook itu ada untuk Lisa dan Lisa juga ada untuk Jungkook. Sekiranya itulah yang mereka percaya, meski banyaknya pahit-manis yang menyertai.❞
~ Ini hanya kisah di berbagai universe yang berbeda, dimana Jungkoo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Pada penghujung bulan Oktober itu, adalah masa dimana Lisa dan Jungkook menemui puncak dari pertengkaran yang tidak bekesudah, telah berhasil mematahkan dua hati. Sampai Jungkook ingat betul kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Lisa sebelum kekasihnya itu melangkah keluar dengan kecewa dari apartemen.
'Kalau gini terus, jujur aku capek Jungkook.'
Jungkook jelas ingat pada hari pertama mereka menjadi sepasang kekasih, ia berjanji di bawah lampu taman, bersama tautan tangan yang hangat dan dua pasang mata yang saling mendamba, ia berkata akan berurusan dengan siapapun itu yang berani membuat Lisa menangis.
Tetapi, jika ternyata alasan yang membuat Lisa menangis adalah dirinya, Jungkook bisa apa?
Karena itu, setelah tiga hari mereka bertengkar dan hidup seperti orang mati, tanpa kabar. Jungkook beranikan diri bicara di depan Lisa yang masih memancarkan mata luka. Menjadikan Jungkook yang sempat ragu itu jadi sepenuhnya yakin.
"Let's break up." Jungkook berujar di bawah keheningan lampu taman yang sama dimana ia dulu berjanji. "Hubungan kita udah ngga sehat, ngga sehat dalam semua arti, kita perlu rehat. Selama ini aku berusaha buat lebih ngerti tapi rasanya makin kesini kita makin ga ke kontrol. Sekarang setelah putus aku bakal kejar mimpiku lagi dan kamu bisa bebas, lakuin yang kamu mau tanpa ada kekangan dari aku.."
Lisa hanya diam disana sambil menautkan jari, menatap ujung sepatu dan Jungkook tidak pernah tahu ekspresi macam apa yang Lisa berikan.
"Intinya sama-sama perbaiki diri, kamu dengan dunia kamu dan aku dengan diriku sendiri." Lanjut Jungkook, mengabaikan nyeri yang sudah melanda hati.
"Apa kita ga bisa ulang dari awal?" Lisa bersuara setelah diam sejak mereka bertemu tadi.
Jungkook bergerak, genggam sebentar tangan itu selagi ia boleh. "Disaat kita sama-sama sakit?"
Lisa buang wajah ke samping, tarik tangannya lalu disembunyikan dalam saku jaket, enggan lagi menanggapi dan Jungkook lebih dari sekedar paham.
"Aku bakal tetep disini kalau misal kamu mau kembali Jungkook."
Ucapan Lisa itu hanya Jungkook balas melalui senyuman.
"Hidup dengan baik, Lisa."
Setelah itu, tepat di pukul sepuluh malam pada tanggal Oktober akhir. Hubungan mereka berakhir di tempat mereka mulai mengenal dan kini menjadi tempat dimana mereka memilih untuk kembali menjadi orang asing.
"I'll see you when i see you." Bisik Jungkook rendah di akhir.
Kemudian Lisa berjalan ke arah kanan dengan pikiran kacaunya dan Jungkook ke arah kiri dengan segudang rasa sakitnya.
