[ Oneshoots ]
!! Be a wise reader
❝ Jungkook itu ada untuk Lisa dan Lisa juga ada untuk Jungkook. Sekiranya itulah yang mereka percaya, meski banyaknya pahit-manis yang menyertai.❞
~ Ini hanya kisah di berbagai universe yang berbeda, dimana Jungkoo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Mungkin saja hal ini terdengar mainstream, mengenai satu pasangan antara si berandal sekolah dengan anak gadis biasa yang bahkan absennya anti terhadap coretan warna merah. Mereka adalah Jungkook dan Lisa, pasangan yang menjadi sorot utama seantero sekolahan, karena mereka berhasil bertahan sebulan lebih dengan dua sifat yang saling bertolak belakang.
Sekarang ini pertengahan bulan September, sudah tanggal dua belas dan besoknya adalah hari jadi mereka. Hubungan inipun terjadi karena Jungkook si berandalan yang menyerempet tidak tahu malu itu dengan dagu terangkat mengumumkan melalui speaker sekolah, jika ia jatuh cinta dengan Lisa. Bisa dibayangkan seberapa besarnya malu Lisa pada waktu itu.
"Lisa! Lisa!"
Gadis yang sibuk dengan catatan itu menoleh dengan alis terangkat. "Apa?"
"Pacarmu dilapangan, berkelahi!"
Seketika riuh satu kelas, semua berbondong-bondong keluar untuk menyaksikan, sementara Lisa hanya mengesah dengan bola mata berputar; sudah terbiasa. Mendengar Jungkook berkelahi sama saja seperti mendengar berita jika burung itu berkicau di pagi hari.
Akhirnya Lisa bangkit berdiri, baru sadar ternyata ia seorang diri dalam keadaan kelas kosong melompong. Ia lalu berjalan keluar dari kelas dan melangkah lurus ke arah kanan. Bukan menuju lapangan melainkan ke ruang kesehatan.
Sementara itu di lapangan begitu ramai, entah kemana guru - guru pergi, terlihat begitu kentara jika sudah lelah meladeni. Antara memang sengaja pura-pura menulikan telinga pada anak murid yang nakalnya luar biasa atau mungkin memang menunggu saja seseorang datang menyeret si berandalan yang agaknya sangat mudah ditebak siapa sosoknya.
Jungkook ada disana, ditengah kerumunan yang terbentuk, tepat didepan Taeyong yang tersungkur di atas tanah, wajahnya penuh lebam serta ringisan pelan yang selalu ia layangkan. Sementara Jungkook berdiri, memandang dengan raut meremehkan.
Detik berikutnya Lisa datang setengah berlari, ia berusaha menerobos kerumunan sampai ia kewalahan sendiri. Akhirnya satu opsi yang ia punya.
"Jungkook!" Ialah memanggil Jungkook. Pemuda itu menoleh, matanya menyipit sejenak sebelum akhirnya berujar lantang.
"Berikan Lisa-ku jalan! Jangan dihalangi atau kupatahkan kaki kalian."
Seketika satu jalan setapak Lisa terima, gadis itu mendengus puas. Ia beralih menuju lapangan membawa sekotak pertolongan pertama. Ia berdiri sebentar dihadapan Jungkook sembari memandang wajah bersih dan tampan itu, bibir Lisa mengerucut.
"Ini, obati lukamu."
Kata Lisa sembari menyodorkan kotak pertolongan pertama ke arah Taeyong kemudian menarik Jungkook pergi.
