***
"Sebenarnya, ak-aku ... suka Jungkook."
"Nah kan! ku tebak juga apa." Jisoo bicara seperti habis memenangkan sesuatu, nafasnya keluar dipenuhi rasa lega luar biasa. Ditambah pula, Jisoo sudah lama sekali merasa gemas melihat Lisa yang menyukai teman lamanya Jungkook secara diam-diam dan tidak pernah mau mengaku.
"Tapi.." Lisa melanjutkan, ia menunduk dan mulai memainkan jemari di atas pangkuan.
"Tapi kenapa? Kau takut mau bilang? Atau ada yang mengancammu? Hah? Siapa, siapa? Bilang saja biar aku yang ladeni."
Satu gelengan sebagai jawaban, Lisa mengangkat wajahnya dan menghadirkan mata memerah yang siap menangis.
"Lalu kenapa? Kau jadi aneh sekali."
"Jungkook suka kau." Lalu Lisa menangis.
"Oh ... Jungkook suk--tunggu, apa?!"
Tapi, sebelum semua itu, mari kita kembali ke hari kemarin.
Lisa berdiri diam di depan cermin tinggi, sosok yang terpantul di sana ia pandang lekat-lekat. Wajah yang sarat akan kegugupan tercetak teramat jelas. Bukan karena apa, ia hanya berlatih cara untuk menyatakan perasaan dengan benar. Kepada siapa lagi, kepada Jungkook tentunya.
"Semoga saja aku tidak aneh." Ia berkata sambil menangkup kedua pipinya dan mencoba mengatur nafas seperti hirup-hembus-hirup-hembus berkali-kali.
"Lisa! Sebenarnya apa yang kau lakukan ?! Keluarlah sarapan! Nanti kalau telat kau baru susah sendiri dan menyalahkan ibu! Kakakmu bahkan sudah berangkat dari tadi!" Ibunya bersuara entah dari mana namun suaranya menggelegar sekali.
Kepala Lisa seperti ditimpa segenggam buah ek. Ia langsung kembali sadar ke kenyataan. "Hah?! Aihhh~ ibu kenapa tidak marah-marah dari tadi!" Dan terciptalah suara grasak-grusuk dari empunya yang kewalahan mengambil barang-barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part | Lizkook
Fanfiction[ Oneshoots ] !! Be a wise reader ❝ Jungkook itu ada untuk Lisa dan Lisa juga ada untuk Jungkook. Sekiranya itulah yang mereka percaya, meski banyaknya pahit-manis yang menyertai.❞ ~ Ini hanya kisah di berbagai universe yang berbeda, dimana Jungkoo...