Part 1

6.1K 516 86
                                    

Puluhan sinar blitz yang tidak jarang membuat mata mengedip terus muncul bersamaan dengan tangkapan gambar yang diambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Puluhan sinar blitz yang tidak jarang membuat mata mengedip terus muncul bersamaan dengan tangkapan gambar yang diambil.

Menjadi model sejak usia muda membuat Isa—gadis yang kini tengah berpose di sana— terbiasa dengan keadaan seperti ini. Memang terkadang membuat mata sakit, tapi ini seru menurutnya.

Sekitar dua puluh menit berganti ganti pose akhirnya suara kebahagian terdengar, "okey, kita break sepuluh menit!" Teriak seorang perempuan yang tidak lain adalah manager Isa.

Isa menyeret kaki jenjangnya menuju arah laki laki yang sedang memainkan handphone disudut ruangan.

"Hausssss," ucap Isa begitu sampai tepat didepan laki laki itu. Membuat atensinya teralihkan pada Isa.

Tangan nya tergerak mengambil sesuatu dibalik punggung lebarnya, "Minum nih," ujarnya sambil menyodorkan minuman kopi bermerek Starbuks.

"TAUU AJA LAGI PENGEN STARBUKS," ucap Isa dengan mata berbinar sambil menerima minuman tadi.

Tapi sebelum Isa berhasil meraih minumannya, laki laki itu menariknya kembali. "Inget jangan banyak banyak, nanti kebelet pipis kayak waktu ini. Mau bolak balik kamar mandi lagi?"

Isa mengangguk sambil menarik paksa, "IYA PARK SUNGHOON, DIKIT AJA KOK,"

Kemudian, Isa duduk tepat disebelah laki laki yang ia panggil Sunghoon, sambil melepas topi besar yang sangat menganggu itu.

"Eh? Lo gak ada latihan apa hari ini?" Kaget gadis berambut panjang ini saat tidak sengaja melirik jam di handphone Sunghoon.

"Engga, hari ini gue izin. Kemaren latihan sampe malem, ini aja masih capek," katanya sambil menarik minuman yang Isa pegang, lalu menyedotnya.

Iya, tadi itu semacam ciuman tidak langsung. Tapi sudah biasa mereka lakukan.

"Tau gitu lo gak usah nungguin gue hari ini, padahal papa gue kosong loh. Lo kalo mau pulang duluan, pulang aja." ujar Isa iba terhadap temannya itu.

"Nanggung, terakhir kan ini?" Tanya Sunghoon dan Isa mengangguk sebagai jawaban.

Tanpa aba aba, Isa berdiri dan membalikkan badan Sunghoon membelakangi nya. "Eh?" Kaget Sunghoon. Lalu Isa meletakan tangannya diatas kedua bahu laki laki itu dan memulai memijatnya.

"Gue tau lo capek, ini sakit gak?" Tanya Isa menepuk-nepuk bagian didekat leher dan bahu Sunghoon.

"Iya, itu sakit banget. Agak kerasan dong sa mijetnya," pinta Sunghoon, menikmati pijatan pada bahunya yang terasa sangat lelah.

Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang