Kompetisi ice skating nasional hari ini dimulai pukul 10 pagi. Dan Sunghoon mendapatkan nomor urut ke-tiga.
Biasanya satu peserta mengabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sekali tampil include persiapan masing masing. Kemungkinan sunghoon akan mendapat giliran sekitar jam setengah dua belas.
Masalahnya, Jadwal pemotertan Isa jam setengah satu. Mau tidak mau Isa harus kejar jam tayang.
Sedangkan Eunjo saat ini masih mengikuti rapat yang tidak tentu kapan selesainya. Dari tadi Eunjo hanya melirik jam ditangannya. Dan tentunya, Jake sudah menunggunya diluar.
Jam sudah menunjukan pukul sebelas. Tapi rapat masih juga belum selesai. "Ck, gimana caranya sampai disana tepat waktu?" Gumam Eunjo.
Eunjo sudah menghubungi Isa, kemungkinan ia akan telat datang. Tapi gadis ini akan berusaha tepat waktu.
15 menit kemudian, akhirnya rapat berakhir. Eunjo berlari meninggalkan ruangan rapat dan segera menuju tempat Jake menunggu.
"Ngebut yaaa," pinta Eunjo pada Jake.
Sebegitu pentingkah Ice Prince dimata Eunjo. Hingga harus bela belaan seperti ini?
Tidak lama, Eunjo dan Jake sampai di tempat berlangsungnya perlombaan. Eunjo hanya menarik tangan Jake menuntunnya untuk mencari keberadaan Isa.
Eunjo masih kebingungan mencari tempat duduk Isa, sedangkan dibawah sana Sunghoon sudah bersiap siap. Ia sedikit lega, karena belum melewatkan penampilan Sunghoon.
Tidak ada yang tahu, kalau dari tadi Sunghoon dengan mata tajamnya mencari cari keberadaan Eunjo, gadis yang entah kenapa kali ini ingin ia lihat sebelum tampil.
"Apa Eunjo gak dateng?" Gumam Sunghoon pelan, sebenarnya agak kecewa. Entah kenapa laki laki es ini berharap gadis itu datang.
Tapi beberapa menit sebelum tampil, akhirnya ia melihat dan menemukan apa yang ia cari. Eunjo berdiri ditengah tengah banyak orang. Atensi Sunghoon terfokus pada gadis itu.
Tanpa ia sadari, senyuman itu muncul. Mood nya juga menjadi lebih baik.
Isa yang juga menyadari kedatangan Eunjo langsung melambaikan tangannya memberi Isyarat. Untung saja Eunjo melihatnya. Lalu gadis itu menarik tangan Jake untuk mendekat ke arah Isa yang sedang duduk bersama Jay.
"Lo ngapain disini?" Pertanyaan sama yang dilontarkan kedua laki laki itu saat mereka saling bertatapan. Iya, itu Jay dan Jake.
"Gue nemenin Isa lah," pamer Jay dengan bangga sambil merangkul pundak Isa.
Jake tidak mau kalah, ia mengangkat genggaman tangan Eunjo pada jemarinya. "Gue juga nemenin Eunjo," kata Jake.
Lalu keduanya duduk bersebelahan tepat disebelah Isa.
Tidak lama, musik mulai menyala. Sorakan dari penonton mulai terdengar ricuh. Iya, pangeran es sudah mulai memasuki arena.
Isa sebenarnya agak cemas, karena beberapa hari yang lalu Sunghoon sempat cedera. Tidak jauh berbeda dengan Eunjo, entah kenapa ia sangat khawatir dengan keadaan Sunghoon.
Ini bukan kali pertama Eunjo menonton kompetisi ice skating. Ia penggemar Sunghoon sejak tahun pertama kuliah. Tentu saja sering menonton hal semacam ini.
Tapi kali ini rasanya berbeda.
Sunghoon memulai gerakan demi gerakan dengan perlahan dan pasti. Tapi tetap saja Eunjo khawatir.
Hingga, mendekati puncak gerakan. Tripel axel. Gerakan paling Isa takuti. Dan kecemasan mereka benar terjadi.
"SUNGHOON!" Teriak Eunjo dan Isa berbarengan saat Sunghoon terjatuh setelah gagal melakukan tripel axel. Sebenarnya tidak hanya mereka yang berteriak, kericuhan sebenarnya menyamarkan teriakannya.
Tapi, kenapa hanya panggilan Eunjo yang ia dengar. Sunghoon bangkit dan melanjutkan gerakannya hingga akhir.
Sebenarnya Jake agak kaget mendengar teriakan Eunjo. Gadis itu sangat khawatir pada Ice prince nya. Tidak jauh berbeda dengan ekspresi Jay yang melihat Isa dari tadi khawatir.
Tepukan tangan penonton menjadi penutup penampilan Sunghoon.
Sunghoon mulai meninggalkan lintasan dan saat itu juga Isa bangkit dan menarik tangan Eunjo untuk pergi ke belakang menemui Sunghoon.
Meninggalkan Jay dan Jake disana. "Ini yang disebut, the power of ice prince," kata Jake sambil menepuk nepuk pundak Jay.
Isa dan Eunjo kini mendekat kepada Sunghoon yang tengah duduk disebelah mama nya sambil melepas sepatu yang ia gunakan.
Keduanya dapat mendengarkan, beberapa kemarahan mama Sunghoon setelah kejadian tadi.
Selang beberapa waktu, mama Sunghoon mulai meninggalkan anaknya yang masih menunduk itu sendirian.
Isa langsung menarik tangan Eunjo lalu mendorong gadis itu agar mendekati Sunghoon. Sebelum itu Isa mengatakan, "Semangat," ditelinga Eunjo.
"Hoon," panggil Eunjo pelan. Membuat Sunghoon menoleh padanya. Laki laki itu juga melihat Isa yang berdiri tidak jauh dari sana.
"Lo hebat," puji Eunjo lalu ikut duduk disebelah Sunghoon.
Tapi laki laki itu malah menggeleng, "Gak, gue lemah. Gue bahkan gak bisa melakukan gerakannya dengan benar. Gue pengen buat lo kagum, tapi gue malah..." kata Sunghoon dengan nada sedih. Eunjo dapat melihat kesedihan mendalam yang Sunghoon rasakan.
Eunjo meraih tangan Sunghoon yang daritadi memainkan jari nya. "Lo liat? Gue disini. Gue bahkan nepatin janji gue sama lo. Lo udah tampil bagus tadi. Lo hebat," ujar Eunjo sambil mengusap usap punggung tangan Sunghoon untuk memberikan kenyamanan.
Sunghoon menatap kearah Eunjo, lalu langsung memeluk gadis itu. Isa agak kaget melihatnya. Tapi wajar saja, Sunghoon memang sedang butuh sandaran saat ini. Isa yakin selain dirinya, Eunjo adalah orang yang tepat.
"Lo hebat. Lo jauh lebih hebat dari yang gue bayangkan. Percaya sama gue," ucap Eunjo sambil membalas pelukan Sunghoon.
Perlahan Sunghoon menjadi lebih tenang dari sebelumnya. "Makasi udah dateng," kata Sunghoon dan Eunjo membalasnya dengan anggukan.
Tidak lama Jake dan Jay menyusul kebelakang. Jay tahu temamnnya pasti sakit hati melihat Eunjo dan Sunghoon berpelukan. Jay hanya penepuk pundak Jake memberikan semangat.
"Jangan ganggu dulu," ujar Isa pada keduanya. Baik Jake maupun Jay menerima perintah itu.
Dari awal Jake harusnya sudah tahu, tapi kenapa ia malah memaksakan dirinya untuk tetap seperti ini.
Isa melirik jam dari tangan Jay, sekarang sudah menunjukan pukul 12 lebih 15 menit. Itu berarti jadwal shootingnya sebentar lagi dimulai.
"Oh my goddess! Jay ayo kita harus cepet," ucap Isa sambil menarik tangan laki laki yang berdiri tepat disebelahnya itu untuk keluar dari gedung.
Sedangkan Jake hanya bisa meratapi nasib.
Sekitar, sepuluh menitan keduanya masih tampak berbincang. Jake yang mulai merasakan hawa yang agak panas memutuskan untuk mendekat pada keduanya.
"Ayo," kata Jake sambil menarik salah satu tangan Eunjo. Tapi, Sunghoon menahannya.
"Kali ini, please izinin gue balik sama Eunjo,"
——————————
Jake mau ngalah apa ngga ya?btw, beberapa jam mendekati ulang tahunnya dedek jungwon!!🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]
Fanfiction[COMPLETED✔️] Ternyata jadi orang gak enakan, gak enak ya. [Jay, Isa, Sunghoon also 02 liners] Start: 22 December 2020 End: 6 Mei 2021 Cover by optimusbae #7 in Jay #1 in 02line