Part 35

1.3K 163 40
                                    

Hari ini Jay sengaja bangun pagi, untuk menyiapkan semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Jay sengaja bangun pagi, untuk menyiapkan semuanya. Karena kemarin ia dan Sunghoon sudah sepakat pukul 10 akan datang kerumah Isa.

Tapi sayangnya ternyata, Nayoung ada penerbangan mendadak hari ini. Entah apa alasannya, Jay kurang enak menanyakan alasan gadis itu kembali ke USA lebih awal dari pada plan seharusnya.

Entah karena menghindari Jay, atau memang ada urusan mendadak. Tapi, Jay hanya berharap Nayoung tidak membencinya. Perihal mama nya, Jay sudah menceritakan semuanya pada sang ibu. Dan sebagai seorang ibu, tentunya wanita paruh baya itu akan selalu mendukung keputusan anaknya.

"Rapi banget, mau kemana?" Tanya Mama nya saat Jay turun dari lantai atas.

"Menyelesaikan masalah dan kembali bahagia," sahutnya sambil mengejitkan alis membuat sang ayah tertawa. Sungguh berlebihan apa yang Jay katakan tadi.

Ternyata, Sunghoon sampai dirumah Isa sebelum dirinya. Saat Jay sampai didepan rumah, Jungwon langsung membukakan pintu untuk laki laki itu.

"Kak Isa diatas. Gak mau turun," kata Jungwon bersamaan kala mereka berdua masuk kedalam rumah.

Sedangkan Sunghoon terlihat sedang adik bermain PS bersama Kyungmin. "Gue udah bujuk Isa buat turun, tapi gak mau," sahut Sunghoon.

"Kalo gitu, kak Jay naik aja ke kamarnya," ucap Jungwon membuat Jay dan Sunghoon kaget. Memangnya apa yang salah?

Sunghoon juga biasa kok masuk kamar Isa. Kenapa harus terkejut seperti itu.

"Ayo, aku anter," Jungwon menarik tangan Jay untuk mengikutinya. Sedangkan Sunghoon masih melihat keduanya. Ada perasaan tidak terima, ia tidak terima orang lain masuk ke kamar Isa.

HEY! KAMU SIAPAA?

Sampai didepan kamar Isa, Jungwon mengetuk pintu itu pelan.

Tok!
Tok!
Tok!

"KAK ISA GAK MAU TURUN WON!" Teriak Isa dari dalam.

Sebelum turun Jungwon membisikan sesuatu ditelinga Jay, "Cuma ngomong doang ya, Jangan macem macem," ancam anak itu. Memangnya Jay mau ngapain?

Melihat Jungwon sudah turun, Jay membuka pintu kamar Isa pelan pelan. "JUNGWON, KAKAK UDA—"

"—Jay?"

Jay masuk kedalam kamar Isa dan kembali menutup pintu kamar itu. Lalu berjalan mendekat pada Isa yang sedang bersender di kasurnya. "Ngapain?" Tanya Isa was was.

Jay tersenyum lebar, lalu ikut duduk di atas kasur disebelah Isa. Jay masih belum berbicara, matanya menatap Isa lekat lekat, lalu menarik tangan gadis itu membawanya kedalam pelukan.

"Isa, maaf," kata Jay saat Isa berusaha melepaskan dirinya dari Jay. Tapi tentu saja laki laki itu menahanya.

Mulai terdengar suara isakan dari Isa, menandakan gadis itu menangis. "Please, kali ini kamu dengerin aku," ucap Jay lagi, dan ia merasakan Isa mulai menerima pelukannya.

"Sa, kamu salah paham. Cewek yang kamu liat itu temen aku. Dia baru balik dari luar negeri, kita cuma peluk kangen aja kok," jelas Jay, Isa masih menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang Jay.

"Tapi kamu gak harus pelukan kaya gitu," protes Isa dengan suara kecil, membuat Jay tertawa pelan.

"Iya, aku minta maaf soal pelukan itu,"

Isa mengangguk, tapi masih enggan menatap Jay. Entah enggan melihat Jay atau terlalu nyaman dengan pelukan itu. "Namanya Nayoung. Dia temen sekaligus mantan aku," jujur Jay.

"Tuhkan," balas Isa pelan lalu kembali menangis.

Jay mengusap usap kepala gadis nya itu, "Tapi kamu tenang aja. Aku udah gak ada perasaan kok sama Nayoung. We just friend,"

"Gak percaya," kata Isa lagi sambil memukul mukul dada Jay pelan.

Tanpa Isa sadari Jay mengeluarkan handphone miliknya dari saku celana. Lalu menyalakan sesuatu.

"Halo Isa, bener kan Isa? Aku Nayoung. Aku mau meluruskan semuanya. Jadi kamu salah paham, masalah pelukan di giant. Aku sama Jay udah gak ada hubungan apa apa kok. Maaf ya buat kalian bertengkar. Maaf juga karena gak bisa minta maaf dan ngomong secara langsung sama kamu, aku ada jadwal mendadak yang mau gak mau aku harus berangkat hari ini. Semoga kalian langgeng ya, sekali lagi maaf buat kamu salah paham,"

Penjelasan Nayoung yang dikirimkan untuk Jay itu malah membuat Isa menangis lebih kencang. Satu sisi ia malu dengan dirinya sendiri karena sudah salah paham disisi lain merasa bersalah sama gadis bernama Nayoung itu.

"Hey, kenapa malah makin nangis?"

Isa berdiri dari duduknya lalu melebarkan tangannya, mengisyaratkan Jay untuk memeluk dirinya. Tentu nya Jay langsung bangun dan membalas pelukan manja gadis ini, "Aku malu sama Nayoung. Gak enak sama dia," kata Isa dibalik pelukan itu.

"Maaf," lirih Isa yang mendongkakkan kepalanya keatas menghadap pada Jay yang lebih tinggi. Pipi dan hidung merah, serta muka cemberut yang membuat Jay semakin gemas.

Jay juga sedikit menunduk untuk melihat gadis yang sedang menatapnya itu, "Bukan salah kamu. Jangan marah lagi ya," kata Jay sambil mendekatkan wajah nya pada wajah Isa.

Cup!

Satu kecupan tepat di kening Isa membuat gadis itu ingin menjerit. Ia langsung memeluk Jay semakin erat seolah olah tidak ingin melepaskan laki laki itu dan menyembunyikan muka merahnya pada dada bidang Jay.

Jay juga membalas pelukan itu, "Sa, kamu tau? Aku uring uringan belakangin tanpa kamu," kata Jay jujur.

"Kamu kira cuma kamu? Aku juga galau," sahut Isa masih pada posisi yang sama.

"Sa, aku sayang banget sama kamu,"

Isa tidak menjawabnya, membuat Jay gemas, "Gak sayang sama aku?" Dengan cepat Isa mengangguk tapi tetap menyembunyikan wajahnya. Malu.

"Kalo sayang, coba liat mukanya,"

Karena Isa masih enggan menatap Jay, laki laki itu berinisiatif untuk menjauhkan sedikit tubuhnya dari gadis itu dan menarik dagu Isa agar menghadap padanya.

Sontak mata mereka bertemu, dengan jarak sedekat ini membuat jantung Isa gila. Jay menatap setiap inci wajah Isa. Sambil tersenyum. Hingga dengan beraninya Jay memajukan wajahnya membuat jarak mereka samakin terkikis. Dan,


Cup!

Jay mencium Isa tepat dibibir gadis itu. Membuat Isa sonyak menutup matanya.





"KOK LAMA BANG—sat," umpat Jungwon melihat pemandangan didepannya.

END
———————

wow udah tamat aja, terima kasih untuk semuanya yang udah baca, vote, juga komen🤍

i love you all, sampe ketemu di next wonbunsa story🥰

ada yang mau bonus chapter? aku udah bikin kok.

Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang