Part 24

860 181 24
                                    

"Jake? Sorry, gue gak tau kalo lo udah dateng," ucap Eunjo membalas Jake yang baru saja datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jake? Sorry, gue gak tau kalo lo udah dateng," ucap Eunjo membalas Jake yang baru saja datang. Lalu melirik pada Sunghoon, sebenarnya ia tidak enak pada Sunghoon.

Sunghoon yang mengerti, kemudian beranjak dari duduknya. "Oh, udah dijemput? Kalo gitu gue duluan ya Jo," kata Sunghoon pada Eunjo.

Eunjo mengangguk pelan, sebelum pergi Sunghoon mengatakan sesuatu. "Besok lo dateng kan ke kompetisi gue?" Tanya Sunghoon.

Gimana mau berhenti suka coba? Kalo diajak ngomong gini. Eunjo ayo kuat. Batin nya.

"Hm.. besok gue ada rapat. Tapi gue usahain dateng ya," jawab Eunjo. Kali ini, bolehkan Eunjo merasa spesial karena diundang langsung oleh pangeran Es.

"Gue harap lo bisa dateng. Gue duluan ya," pamit Sunghoon pada Eunjo. Jake yang ada disana merasa transparant.

"Hati hati!" Teriak Eunjo pelan saat Sunghoon menjauh.

"Gue udah kaya setan disini," kata Jake pada Eunjo yang masih menatap lurus punggung Sunghoon yang berjalan menjauh dari mereka.

Sedetiknya Eunjo baru ingat ada Jake disana. Kalau kalian tanya kenapa mereka bisa saling kenal. Ia mereka memiliki hobi yang sama.

Waktu itu, Jake tidak sengaja bertemu Eunjo saat melukis di taman dekat rumah Jake. Kemudian keduanya mulai akrab dan berteman.

"Tumben pangeran Es ngampus," ujar Jake lagi.

Eunjo yang berjalan disebelah Jake awalnya hanya menggumam. "Dia gak ngampus hari ini," balas Eunjo setelahnya.

"Terusss?"

Eunjo tidak mau terlihat terlalu percaya diri jika mengatakan kalau Sunghoon datang ke kampus untuk menemui dirinya. Tapi itu lah kenyataannya.

"Lagi ada urusan mungkin. Besok dia ada lomba, lo mau nonton gak? Eh tapi gue ada rapat besok,"

Sampai di depan motor Jake, Eunjo meraih helm yang Jake berikan. "Gue besok free. Lo rapat jam berapa emang?"

Dapat Jake lihat gadis itu mengecek jadwal di handphone nya. "Jam sembilan,"

"Masih bisa itu. Ayo besok gue temenin nonton," ajak Jake, Eunjo mengangguk senang. Untungnya ada teman. Lagi pula, Isa pasti kesana bersama Jay.

Sementara ditempat lain, Isa akhirnya melihat tanda tanda kedatangan Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara ditempat lain, Isa akhirnya melihat tanda tanda kedatangan Jay.

Motor ninja hitam itu bergerak masuk menuju wilayah fakultasnya. "JAY!" Panggil Isa melambaikan tangannya. Untungnya Jay melihat tanda yang Isa berikan.

"Udah lama?" Tanya Jay melepas helm nya.

Isa menggeleng, sebenarnya tidak begitu lama.

"Gue liat mobil Sunghoon didepan. Dia jemput kesini buat jemput lo?" Tanya Jay pada gadis yang berdiri disebelahnya itu.

"Bukan, nyari Eunjo," jawab Isa.

"Loh, padahal gue juga mau ketemu Eunjo," canda Jay sambil memasang wajah sedih palsunya.

Malah Isa ikut cemberut mendengar respon Jay. "Ternyata Eunjo cantik juga ya Sa," kata Jay sengaja memanas manasi Isa. Niatnya hanya bercanda. Tapi Isa malah ngambek.

Ia menekan aplikasi gojek miliknya. Tapi dengan cepat Jay menarik ponsel milik Isa dan menaruhnya di saku jaket nya.

"Balikinnnnn," pinta Isa masih dengan wajah cemberut nya.

Jay menggeleng lalu merusak rambut Isa pelan. "Gak mauu. Senyum dulu," pinta Jay balik pada Isa, tapi gadis itu tidak mau.

"Udah sana pergi aja, cari Eunjo. Gue jalan kaki aja," kata Isa sambil mengambil ancang ancang meninggalkan Jay.

Tidak mau melewatkan kesempatan, Jay menarik tangan Isa agar mendekat. "Apa lagi? Iya tau, Eunjo cantik, lucu juga," ucap Isa lagi membuat Jay tertawa ngakak.

Berhasil juga, ternyata Isa kalo cemburu lucu juga. Jadi jadi gemas berlebih.

"Canda Isa canda doang. Gue malah seneng Sunghoon nyari Eunjo. Berarti kan saingan gue berkurang satu," jelas Jay sambil menunjuk nunjuk pipi Isa yang mengembung layaknya ikan buntal itu.

Isa masih ngambek, tidak menanggapi ucapan Jay. Walaupun ia tahu Jay bercanda, tapi Isa tidak suka kalau Jay memuji gadis lain berlebihan.

Dalam kata lain, cemburu.

"Yaudah, maaf. Gini deh, gimana kalo gue kasi satu permintaan sebagai tanda permintaan maaf," ucap Jay, jujur Isa sedikit goyah dengan tawaran Jay.

Perlahan Isa mengangguk setuju. "Mau apa? Tapi yang masuk akal ya. Kalo lo minta gue berhenti suka sama lo. Itu gak bisa diterima oleh akal sehat," sebenarnya dari mana Jay belajar ngalus seperti ini. Kalau Nicholas dengar pasti ia digodain habis habisan.

"Besok kan Sunghoon ada kompetisi. Gue mau lo besok ikut nonton sama gue. Gimana bisa kan?"

Jay seolah olah sedang berpikir. Padahal besok ia tidak ada jadwal kuliah. Tentu saja ia bisa. "Gimana ya? Ada Eunjo gak?" Masih saja. Isa benar benar ingin menendang Jay dengan tendangan taekwondo yang jungwon ajarakan.

"Gak jadi deh," kata Isa lalu beranjak lagi dari sana, ingin meninggalkan Jay. Tapi lagi lagi Jay menahan tangan gadis itu.

"Ish.. lucu banget kalo lagi cemburu," kata Jay.

"Gak ada," balas Isa singkat. Tanpa aba aba Jay menangkup wajah Isa menggunakan tangannya. Lalu mendekatkan wajah mereka. Isa tidak bisa bohong kalau detik ini jantungnya sedang konser.

"Gue cuma bercanda soal Eunjo,"

"Bohong," jawab Isa cepat.

Jay menatap mata Isa lekat lekat. Lalu tersenyum. Isa terus berusaha mengalihakan pandangannya dari Jay.

"Isa, liat mata gue. Cari kebohongan yang lo maksud. Ada?" Tanya Jay saat Isa mulai menatap balik mata nya.

Isa terhipnotis dengan mata itu, ia menggeleng pelan. Jay terkekeh lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Isa. "Disini cuma ada Isa," kata Jay sambil menunjuk kearah dada kirinya.

"Kalo gak percaya, belah aja belah," ucap Jay lagi membuat Isa tertawa pelan.

"Jadi, gak mau pulang nih?" Tanya Jay.

Isa hanya mengangguk. Dan mengambil helm yang biasa ia pakai. "Ini sebenernya helm siapa? Mama lo?" Tanya Isa, membuat Jay hanya menggeleng tidak menjawab.

Kemudian perlahan, motor Jay mulai melaju meninggalkan kampus.

"Sa, sebenaranya gue udah tau Eunjo lumayan lama. Temen gue pernah curhat, dia lagi deket sama Eunjo. Tapi katanya Eunjo juga suka pangeran Es. Kaya nya satu kampus suka deh sama dia," ujar Jay panjanh ditengah perjalanan.

"Gue engga kok," balas Isa.

"Masa?"

Isa mengangguk dengan yakin. "Iya, kan gue suka nya sama orang tengil satu ini," jawab Isa blak blakan.

Senyum Jay mengambang dibalik helm nya.

——————————

baper kan lo reyhan, halah ngaku aja.

doain bisa rajin update lagi ya temen temen🥺

Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang