Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]

Part 19

Pagi ini Sunghoon menjemput Isa lebih pagi dari pada jadwal kuliah. Banyak yang ingin ia sampaikan kepada temannya itu.

"Tumben pagi banget jemputnya," ujar Isa sambil masuk ke dalam mobil. Sunghoon hanya membalas dengan deheman.

"Kamarin kemana aja?" Tanya Sunghoon begitu mobil mereka bergerak.

Isa menoleh sebentar, "Cuma makan sebentar," balas Isa singkat. Lalu mengecek make up nya, karena tadi Sunghoon terlalu pagi menjemput, Isa harus cepat cepat.

"EH IYAA.. Ngomong ngomong kemarin lo nganter Eunjo sampai depan rumahnya kan?" Tanya Isa. Tapi Sunghoon mengeleng.

Raut wajah Isa terlihat agak kesal. Ia bahkan sudah memberi Sunghoon amanat. "Kenapa gitu? Kan gue minta lo anerin dia balik," kesal Isa.

"Eunjo sendiri yang minta turun di halte Pattimura kok. Dia bilang rumah nya deket dari sana," jelas Sunghoon jujur.

"APA? HALTE JALAN PATTIMURA? LO TURUNIN DIA DISANA?" Kaget Isa, nada bicaranya sedikit naik.

Sunghoon mengangguk lalu menoleh pada Isa yang terlihat kaget. Memang ada yang salah?

"LO TAU? RUMAH DIA BAHKAN MASIH JAUH BANGET DARI SANA," kata Isa sambil memijat kepalanya.

Benar, jadi rumah Eunjo masih sangat jauh dari tempat Sunghoon menurunkannya. Masih ada sekitar 15 KM dari sana.

"Tapi, Eunjo sendiri yang bilang. Gue kan gak tau," jawab Sunghoon, sebenarnya ia juga merasa tidak enak pada Eunjo. Mungkin kemarin Eunjo merasa canggung pada Sunghoon makanya dia minta diturunkan.

Isa mengangguk paham, "Iya ini semua salah gue. Harusnya gue gak nitipin dia sama lo," terdengar Isa kecewa pada Sunghoon.

Sunghoon tahu itu. Ia juga kecewa pada dirinya sendiri. Padahal Isa sudah berpesan padanya, tapi ia malah mengecewakan sahabatnya itu.

"Maaf Sa," pelan Sunghoon.

"Lo harusnya minta maaf sama Eunjo, bukan gue. Argh.. gue jadi gak enak sama dia," balas Isa sedikit frustasi.