Part 20

999 201 48
                                    

Satu hari ini, Isa sama sekali tidak bertemu dengan Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hari ini, Isa sama sekali tidak bertemu dengan Jay. Laki laki itu juga tidak ada membalas pesan dari nya. Apa mungkin Jay sibuk?

Di tengah tengah menunggu Sunghoon latihan, handphone Isa berdering. Menampilkan notifkasi masuk dari laki laki yang ia tunggu seharian ini. Membuat senyuman muncul menghiasi wajahnya.

JAY:
Isa, maaf ya. Gue dari tadi ada tugas kuliah numpuk. Tapi untungnya sekarang udah selesai
Isa dimana?

ISA:
Gapapa kok
Syukur deh kalau udah kelar
Gue lagi nemenin Sunghoon latihan

JAY:
Perlu gue jemput?

ISA:
Gak usah, gue balik sama Sunghoon kok
Lo sendiri dimana?

JAY:
Sekarang baru balik dari kampus sih
Mau jemput lo, tapi gak jadi 😔

ISA:
Maaf ya Jay, jadi gak enak

JAY:
Hahahahahaha
Gue bercanda kali Sa
Besok mau dijemput?

ISA:
Pagi nya?

JAY:
Hm.. iyaa

ISA:
Gue bareng Sunghoon deh kayanya
Pulang nya aja gimana?

JAY:
Yaudah boleh deh
Selesai kuliah jam berapa besok?

ISA:
Jam 1 kayanya
Sekitar jam segitu. Lo?

JAY:
Gue cuma satu matkul
Paling jam 11 kelar

ISA:
Oh gitu, sampe ketemu besok ya

Oh iya. Mama Sunghoon kebetulan sudah balik tadi. Karena ada urusan kantor yang mendesak. Maklum wanita kantoran. Jadi beliau menitipkan putranya pada Isa.

Sekitar pukul 6 sore Sunghoon sudah selesai latihan. Hari ini benar benar melelahkan. Ia harus beberapa kali memperbaiki gerakan tripel axel nya yang tidak tepat.

"Capek banget," rengek Sunghoon pada Isa. Ia melupakan sejenak pertengkaran mereka tadi pagi.

Isa menepuk kursi sebelah nya, "Duduk sini," titah Isa sambil menarik tangan Sunghoon agar mau duduk.

"Mau gue pijet?" Tanya Isa, membuat sahabatnya mengangguk. Belakangan ini mereka jadi jarang akur, tidak seperti dulu. Isa menyadari hal itu.

Sunghoon duduk membelakangi Isa, dengan cekatan gadis itu mulai memijat punggung lebar Sunghoon menggunakan kedua tangannya.

"Sakit gak?"

Sunghoon mengangguk, lalu menahan tangan Isa yang memegangi bahunya. Laki laki itu membalikkan badannya menghadap ke arah Isa.

Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang