Part 6

1.3K 284 60
                                    

Padahal pagi ini Jay sedang tidak ada kelas pagi, tapi kalau bukan gara gara Nicholas yang nelpon sampai belasan kali, Jay tidak akan beranjak sedikit pun dari kasurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal pagi ini Jay sedang tidak ada kelas pagi, tapi kalau bukan gara gara Nicholas yang nelpon sampai belasan kali, Jay tidak akan beranjak sedikit pun dari kasurnya.

"Apa sih pagi pagi?" Tanya Jay mengangkat sambungan itu. Dengan mata yang masih terpejam.

"SUMPAH LO HARUS TOLONGIN GUE!" Teriak Nicholas membuat Jay sedikit membuka matanya kaget.

"Kenapa? Coba lo jelasin pelan pelan," pinta Jay dengan suara serak khas bangun tidur.

Terdengar Nicholas menghela nafasnya kasar, "Pagi ini gue ada pemotretan. Engga, lebih tepatnya sekarang. Tolong ambil baju di kos-an gue. Gue gantung disebelah pintu kamar. Kuncinya ada dibawah karpet. CEPETAN!" Teriak Nicholas lagi diakhir.

Iya, jadi rumah Nicholas lumayan jauh dari kampus sedangkan Jay dulu yang jauh dari SMA mereka. Jadi ia harus nge-kos deket kampus, alasannya sederhana agar tidak terlambat. Lagi pula ia juga harus bolak balik lokasi pemotreran.

"Lima belas menit lagi dipake, Tolong lo ngebut ya. Lokasi nya di gedung sebelah kampus, yang pernah gue tunjuk dulu itu!" Ucap Nicholas lagi.

"LO DENGER GUE GAK?" Tanya Nicholas.

"CK, DENGER. INI LAGI CUCI MUKA," jawab Jay sambil membersihkan mukanya.

Kemudian Jay segera menuju kos-an Nicholas untuk mengambil baju yang dia maksud dan setelahnya langsung menuju tempat yang Nicholas katakan tadi.

Memerlukan waktu sekitar 20 menitan untuk Jay sampai di lokasi pemotretan. Include Jay siap siap tadi.

Jay sampai disana dengan mobil miliknya. Kemudian berniat langsung masuk kedalam, tapi ia bukan staff atau model disini. Jadi Jay memutuskan untuk menelpon Nicholas.

Jay berdiri didepan pintu utama, sambil memegang baju dan handphone yang berada didekat telinga.

"Halo, gue didep—"

Duk!

Handphone jay terlempar bersamaan dengan badannya yang tertimpa tubuh orang lain. Dengan posisi Jay berada dibawah gadis yang tidak sengaja menabraknya.

"Eh.. maaf maaf," ucap nya.

"Lo lagi?" Kaget Jay melihat Isa yang kini ada diatasnya. Isa yang merasa ditunjuk sedikit kaget. "L-lo kenal gue?" Tanya Isa masih pada posisi yang sama.

"Ekhm.." suara sakit tenggorokan yang dibuat buat menintrupsi keduanya. Isa menoleh ke sumber bunyi, yang tidak lain adalah Sunghoon. Isa yang merasa posisinya tidak benar segera berdiri.

"Maaf ya, gue udah telat," ujar Isa meninggalkan Sunghoon dan Jay yang masih dengan posisi terduduk.

"Yang lo liat cuma salah paham, tadi itu dia nabrak gue. Terus dia—" ucap Jay menjelaskan sambil menunjuk kearah Isa yang sudah berjalan masuk sekarang.

Takutnya malah salah paham. "Iya, dia yang salah. Dia lagi buru buru," ujar Sunghoon. Lalu tanpa mengatakan apapun langsung masuk kedalam mengikuti Isa.

Sebenarnya Jay sedikit ngeri melihat tatapan dingin yang Sunghoon berikan padanya.

Kebetulan saat Sunghoon masuk, Nicholas keluar.

"Mana baju gu—pftt hahahaha keluarga lo bangkrut? Sampe lo ngegembel gini?" Ledek Nicholas melihat Jay yang duduk di tanah dengan baju yang sedikit kotor.

Jangan lupakan Iphone 12 Pro Max yang baru ia beli minggu lalu terlempar tadi. RIP IPHONE 12 PRO MAX.

Nicholas mengulurkan tangannya membantu Jay berdiri.

"Kok lo bisa duduk dibawah gitu?" Tanya Nicholas pada Jay yang kini sudah berdiri sambil menepuk nepuk pantatnya yang terkena debu.

"Nanti lah gue ceritain. Katanya lo cepet cepet, sana masuk!" Ucap Jay sambil mendorong Nicholas masuk.

"Lo gak mau ikut masuk?" Tanya Nicholas membuat Jay berhenti mendorong tubuhnya.

"Emang boleh?" Tanya Jay balik. Kemudian Nicholas mengangguk. "Boleh, asal lo gak jualanan cangcimen didelam,"

"Sialan lo,"

Tanpa pikir panjang, Jay berjalan mengikuti Nicholas dari belakang. "Kol, gue mau nanya dong. Cewek yang masuk sebelum lo keluar itu siapa sih?" Tanya Jay pada temannya itu.

"Yang mana???? Oh.. Isa maksud lo?" Tanya Nicholas balik.

Jay yang mendengarnya langsung mendorong pelan kepala Nicholas. "Kalo gue tau, gue gak nanya sama lo tolol," kesal Jay.

"Tadi sih pas gue keluar, yang baru masuk Sunghoon sama Isa. Kenapa emang? Demen ya lo?" Tuding Nicholas.

"IYA! ADA MASALAH?" balas Jay dengan nada kesal.

"Lo duduk disana aja, cuma sejam doang kok," Ujar Nicholas sambil menunjuk sofa yang diduduki oleh orang dingin tadi.

Jay jadi rada takut untuk duduk disana, "Apa gue balik aja ya kol?"

"Udah masuk gabisa keluar. Pintu nya udah dikunci tadi biar gak ada yang masuk," balas Nicholas, sebenarnya hanya bercanda tapi Jay dengan polosnya percaya begitu saja.

Setelahnya Nicholas pergi meninggalkan Jay sendirian, mau tidak mau ia langsung menuju sofa yang Nicholas tunjuk tadi.

Sampai disana, Sunghoon melirik sedikit ke arah Jay lalu kembali terfokus pada benda persegi panjang miliknya.

Jay duduk disebelah Sunghoon, sambil membersihkan handphone nya yang sedikit kotor dan tentunya lecet.

Tapi lama lama diam begini malah canggung. Jay berusaha mengajak orang disebelahnya berbicara.

"Gue Jay, lo?" Ucap Jay mengarahkan tangannya pada Sunghoon. Ia melirik sedikit lalu menjabat tangan Jay sebentar, "Sunghoon," balasnya singkat.

Kemudian kembali canggung.

"Tadi itu, kalo lo mikir yang macem macem. Lo salah paham," ucap Jay lagi berusaha menghilangkan kecanggunhan antara mereka berdua.

"Iya gue tau," dijawab singkat lagi. Sebenarnya Sunghoon dapat mendengar helaan nafas Jay, tapi ia berusaha tidak peduli.

"Cewek lo?" Tanya Jay lagi berusaha lebih akrab tapi sepertinya Sunghoon tidak menerima ke akrab-an nya. Sunghoon tidak menjawab pertanyaan Jay.

Benar kata Nicholas satu jam berlalu baik Isa maupun Nicholas kini berjalan bersamaan mendekat kearah mereka berdua.

"Yuk balik!" Ajak Nicholas pada Jay.

"Pantat gue sampe mati rasa nungguin lo doang," protes Jay pada Nicholas, lalu memberi senyum tipis pada Isa dan Isa juga membalasnya.

Sejujurnya Isa masih sedikit malu dengan kejadian tadi saat ia menimpa tubuh Jay. Sampai sekarang Isa masih deg degan mengingat kejadian tadi.

"Duluan ya Sa," ucap Nicholas pada Isa dan merangkul pundak Jay mengajaknya keluar dari gedung.


"Liatin apa?" Tanya Sunghoon pada Isa.

——————————

Hey kalian, veunkook forblessday ayo update cerita dong. Mau ngebucin wonbunsa hari ini🤩😤

Oh my boy! [Jay, Isa, Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang