UNTIL THE END - JJK ✓

Seven

[❃Typo bertebaran❃]
[❃Jangan lupa untuk memberikan vote❃]

✮Happy reading✮

||

Pada akhirnya mirae memutuskan untuk menuruti keinginan jungkook, dia hanya ingin ponselnya kembali lagi karena di dalam ponselnya itu terdapat foto fotonya saat di los angeles.

Mirae tidak mungkin membiarkan saja ponselnya berada di jungkook, karena pria itu pasti memeriksa ponselnya.

Atau justru sudah?

"Ingin minum apa?" Mirae menghela nafas kesal saat pria itu melontarkan sebuah pertanyaan yang sama sepeeti beberapa menit yang lalu.

"Aku tidak ingin minum apa pun, sekarang kembalikan ponselku."

"Aku akan mengembalikannya setelah kita minum sesuatu atau makan sesuatu, staf disini bisa membuatkannya bukan?" Jungkook menatap kearah staf wanita yang berada tak jauh dari tempatnya dan juga mirae.

"Tentu saja presdir, kami pasti akan membuatkannya khusus untuk kalian." Staf wanita itu tersenyum.

"Aku tidak ingin minum atau pun makan jeon! Cepat kembalikan ponselku.. kau membuang buang waktuku."

Pria itu terkekeh pelan "bukankah sejak dulu kau menginginkan jika kita makan bersama? Lalu kenapa sekarang kau malah menolak?"

"Situasinya sudah berbeda jeon! Kita sudah tidak lagi memiliki hubungan apa pun!"

"Kau masih kekasihku mirae-ya."

"Hubungan kita sudah berakhir sejak tiga tahun yang lalu! Jadi jangan bermimpi."

"Kau yang memutuskan hubungan kita secara sepihak dan apakah aku pernah menyetujuinya?"

Mirae memalingkan wajahnya kala melihat tatapan jungkook, jika seperti ini maka pendirinya bisa saja goyah. Mirae tak mau itu, sudah cukup dirinya menderita karena jungkook.

"Aku tak pernah menyetujuinya sama sekali, jadi kau masih kekasihku."

"Terserah aku ingin menganggap kita masih memiliki hubungan apa pun! Tapi yang jelas bagiku kita sudah tak memiliki hubungan apa pun."

"Sekarang kembalikan ponselku!" Pintanya lagi.

Jungkook kembali terkekeh saat mirae mkembali meminta ponselnya di kembalikan.

"Sepertinya ponselmu ini begitu penting." Pria itu mengeluarkan ponsel milik mirae yang berwarna merah itu dari dalam saku jasnya.

"Jelas itu penting! Itu adalah ponselku!"