BAB 21

40 14 4
                                    

Ia mengambil buku tersebut, kemudian menimbang-nimbang. Apakah ia boleh membukanya? Tapi kan ini bukan miliknya. Tapi, dia kan tidak punya maksud macam-macam. Kalau mau totalitas mencari petunjuk harus totalitas membuka buku juga, kan?

 Kalau mau totalitas mencari petunjuk harus totalitas membuka buku juga, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa pikir panjang lagi, Nova mulai membuka lembar pertama buku itu. Halaman demi halaman sudah ia baca secara sekilas, namun tidak ada yang menarik. Hanya catatan bisnis yang tidak dipahami gadis itu. Ia mulai bosan dan mengembalikan buku itu ke dalam laci. Tetapi gerakannya terhenti ketika melihat tulisan yang cukup aneh.

Aku bukan orang tapi aku punya kepalaAku bukan hewan tapi aku punya banyak kaki dan tanganKepalaku bisa berganti, kaki dan tanganku bisa bertambah dan berkurangAku bukan tempat tapi kau bisa masuk/keluar dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bukan orang tapi aku punya kepala
Aku bukan hewan tapi aku punya banyak kaki dan tangan
Kepalaku bisa berganti, kaki dan tanganku bisa bertambah dan berkurang
Aku bukan tempat tapi kau bisa masuk/keluar dariku

Hewan bersisik keras adalah trenggiling
Kebalikan dari putih adalah hitam

Mata gadis itu membulat ketika selesai membacanya, ia masih belum tahu maksud dari kalimat-kalimat tersebut, tapi yang jelas, "Ini dia yang aku cari-cari."

************

"Mungkin yang dimaksud itu buah?" ujar Agam polos.

Saat ini mereka sudah kembali di ruang keluarga. Setelah selesai mandi tadi, Agam menemukan Nova duduk di lantai ruang keluarga, dengan mata melotot menatap sebuah buku di atas meja. Gadis itu melompat-lompat kegirangan ketika melihat Agam dan menunjuk-nunjuk kalimat yang ada di buku itu. Hingga disinilah mereka, berusaha memecahkan teka-teki yang tersirat dari buku catatan milik Brian.

"Ih, masa buah? Buah nggak ada hubungannya sama pembunuhan!" Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, memangnya buah itu petunjuk?

Masih gigih dengan pendapatnya, Agam kembali bersuara, "Buah itu bukan hewan, bukan orang, dan bukan tempat. Bisa saja yang dimaksud adalah buah yang beracun!"

"Emang orangtua kamu punya alergi sama buah tertentu?" tanya Nova penasaran, setelah memikirkan bahwa pendapat Agam mungkin ada benarnya. Namun, ia justru kembali kesal ketika Agam menjawab pertanyaannya. "I don't think so. Sepertinya keluargaku nggak punya alergi buah apapun."

THE PHENAKISM [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang