BAB 22

40 12 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini Mas, Mbak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini Mas, Mbak. Silahkan dinikmati."

Agam tidak bisa menyembunyikan rasa laparnya yang datang tiba-tiba saat pesanan mereka diantar, "Baunya bikin lapar!"

"Iya, kan? Kalau kamu tambahin bakso di menu Viarre Restaurant, aku jamin pengunjung restoran kamu jadi lebih banyak, deh. Bakal membludak!"

Dan acara makan tersebut diisi dengan celotehan Nova yang menjelaskan tentang berbagai macam jenis bakso kepada Agam. Gadis itu bahkan berjanji akan mentraktir Agam seluruh makanan Indonesia yang belum dicoba oleh pria itu.

************

"Gila, soal apaan tadi? Puyeng gue rasanya," keluh Rena setelah semua murid di kelas XII MIPA 2 itu menyelesaikan ulangan matematika.

Nova terkekeh geli melihat temannya yang sepertinya sudah kehilangan separuh otaknya karena soal ulangan yang sulitnya level dewa, "Nggak tau deh, tadi aku banyak yang jawabannya ngasal. Rasanya kayak habis ngikutin Olimpiade Matematika Internasional aja."

"Ck, gue juga ngasal semua tadi jawabnya. Padahal belajar matematika dari SD, tapi heran nggak pinter-pinter." Ujar Rena seraya beranjak dari kursinya, "Kantin yuk, laper habis ngerjain mat."

Perjalanan menuju kantin dipenuhi oleh Rena yang tak henti-hentinya mengoceh tentang banyak hal. Mulai dari kucing tetangganya yang sakit, hingga Rendi yang menyembunyikan sisir rambutnya kemarin. Alhasil ia harus mencubit pria itu tanpa ampun dan menggeledah tasnya untuk mencari sisir rambutnya. Ia juga heran bagaimana Rendi bisa menyembunyikan sisirnya, padahal ia tidak pernah melihat Rensi masuk ke kamarnya.

"Mungkin kamu lupa ninggalin sisir sembarangan, jadi Rendi sembunyiin deh," timpal Nova setelah selesai tertawa mendengar cerita sahabatnya itu. Ia masih heran bagaimana hubungan Rendi dan Rena bisa bertahan, mereka itu kerjaannya hanya berantem setiap bertemu. "Yah, nggak ada tempat kosong ya. Udah penuh semua mejanya, Ren."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE PHENAKISM [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang