Under The Osaka Sky

2.4K 143 6
                                    

🌹🐙

Dom! *Lee Taeyong
Sub! *Nakamoto Yuta (GS)

🌹🐙




Brakkk....

"Pintu kamarku terbuka. Spontan aku terbangun dari ranjang, padahal mataku baru saja mau memasuki alam mimpi. Dan lagi-lagi itu Yuta, dia kembali mengganggu malam indahku.

“Bisakah kau lebih sopan ketika masuk kekamarku, aku baru saja mau tidur,” cerocosku padanya.

“Pintu kamarmu juga jarang di kunci, jadi tak masalahkan aku masuk,” jawabnya enteng.

“Kau selalu saja begitu Yuu. Ya sudah kamu mau cerita apa lagi sekarang, waktumu lima belas menit!” kataku sambil memeluk guling.

“Tidak! aku cuman ingin kau menemaniku belanja keperluan besok. Bisa kan Yongie?” ajaknya sedikit memelas.

"Sebenarnya bisa sih, lagi pula besok sekolahku lagi libur. Tapi, kenapa tidak bersama Jaehyun dia kan kekasihmu?” dengan ringan kulepaskan pertanyaan itu.

“Jaehyun lagi sibuk. Lagi pula aku lebih nyaman denganmu kalau belanja,” jawabnya tersenyum.

“Apa?” tanyaku sedikit heran.

“Tidak apa-apa. Ya sudah aku tidur dulu ya,” jawabnya dan langsung berlalu setelah pintu itu dia buka, dan menutupnya dari luar.

Sikapnya memang sedikit menyebalkan. Hampir setiap malam dia datang kekamarku dan terkadang lebih lama. Ya sekedar untuk mencurahkan hatinya, perasaannya, bahkan kegundahannya juga dia bagikan padaku.

🌹🐙

Sejujurnya aku tidak pernah mempermasalahkan itu. Terlebih kamar yang kutiduri setiap malam ini adalah miliknya. Aku hanya jadi penumpang di sini, bersyukur aku diizinkan tinggal di rumah ini dengan percuma. Setidaknya waktu itu aku yang menemukan barang berharganya, bukan orang lain.

Sebelum kembali berbaring dikasur. Aku buka jendela, kemudian meloncat dan diam di atas genting rumah. Menatap kelangit Osaka, dan memastikan langit tidak berawan malam ini. Aku tidak peduli dengan bintang dan bulan, aku hanya peduli dengan matahari besok pagi.

🌹🐙

"Hoam,” aku bangun pagi sekali. Segera saja kuberanjak dan menuju kekamar mandi. Aku bersiap-siap untuk pergi menemani Yuta belanja, sesuai ajakannya semalam. Dan sekarang aku sudah benar-benar rapi. Tinggal menunggunya mengetuk pintu kamarku. Tidak! Dia pasti langsung nyelonong masuk. Ugh!

Jam 9 pun tiba. Tapi masih belum ada Yuta memanggilku. Apa dia lupa dengan rencananya hari ini? Ingin sekali aku mengetuk pintu kamarnya, kalau berani. Tapi sampai saat ini aku selalu merasa kalau itu tidak sopan. Walaupun dia selalu berkata jangan sungkan kalau mau masuk kekamarnya.

Sekarang aku sudah melihat langit cerah. Kecerahannya menunjukan kalau sekarang sudah pada posisi tengah hari. Tapi kok belum ada tanda-tanda dari Yuta? Apa dia masih tidur? Ah, lebih baik aku juga tidur kalau begitu.

"Hei bangun-bangun. Taeyong bangun,” dalam samar saat mataku mencoba kubuka, kulihat Yuta sedang teriak. Apa? Ternyata aku benar-benar tertidur dari tadi.

“Kenapa Yuu? Apa kau membatalkan rencanamu untuk belanja,” tanyaku sedikit pusing karena bangun tiba-tiba.

“Tidak sama sekali. Ayo sekarang kita berangkat. Malas sekali kamu, jam segini sudah tidur,” jawabnya tanpa beban.

“Apa? Kau ini aneh. Aku menunggumu dari tadi pagi. Sekarang sudah mau malam gini, kamu malah mau mengajaku pergi,” kataku sedikit cemberut dan menggosok mataku.

Short Story TaeYu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang