Now Playing : Pupus - Dewa 19 (Cover by Hanin Dhiya)
Happy reading!
***
"Pagi, Pacar!"
Tubuhku bergetar seperti tersengat listrik. Duh, anak ini benar-benar suka sekali membuat jantungku jedag-jedug. Padahal aku baru sampai di sekolah pagi ini, tapi dia sudah mengagetkanku saja dengan kepalanya yang tiba-tiba nongol di depanku.
Aku menatapnya sebal. "Ngapain, sih, lo?"
Mirza cemberut. "Kok gitu, sih, sama pacarnya sendiri?"
Aku memejamkan mataku. Sepertinya laki-laki di depanku ini hobi sekali memanggilku sebagai pacarnya. Aku menarik napas. "Pagi juga, Pacar."
Mirza tertawa kencang. "Wah, gue diakuin!"
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. "Sumpah, ya, Za. Pacaran sama lo, tuh, gue ngerasa jadi orang paling alay di dunia."
Mirza tersenyum tengil. "Tapi lo seneng, kan?"
Sialnya, aku nggak bisa menyembunyikan senyum senangku. "Tumben lo dateng pagi, Za."
"Kan, biar ketemu sama lo."
Aku cuma tersenyum.
"Eh, tapi kok lo bisa tau, sih, kalo gue biasanya datengnya nggak sepagi ini?" tanyanya dengan nada dibuat-buat. "Wah, ternyata lo pengagum rahasia gue dari dulu, ya?"
Aku melotot, lalu refleks meninju lengannya pelan. "Sembarangan kalo ngomong."
Mirza hanya tertawa. Kemudian kami berdua berjalan beriringan hingga sampai di depan kelasku.
"Belajar yang bener, ya, Car! Banggain pacar lo! Hahaha." Setelah mengucapkan itu, Mirza pergi dengan tawanya.
Aku masih tersenyum sambil menatap punggungnya. Tapi tak lama, senyumku hilang ketika melihat Kinan menghampiriku.
"Lo pacaran sama Mirza?"
Tubuhku menegang. Ah, jadi tadi Kinan dengar, ya?
Aku cuma tersenyum kaku, lalu berjalan memasuki kelasku, meninggalkan Kinan yang masih terbengong-bengong. Kinan, tak mau diam saja. Ia menghampiriku dengan tergopoh-gopoh.
"Seriusan?" tanyanya dengan nada tinggi. "Coba lo ceritain yang bener."
Aku duduk di kursiku, kemudian berdeham pelan. "Duduk dulu, Nan."
Kinan menurutiku. Ia duduk, tapi kemudian mencercaku dengan pertanyaannya lagi. "Lo beneran? Kok bisa? Ceritain cepet!"
Aku menghela napas. Duh, Kinan ini cerewet sekali. Padahal, tadinya aku nggak mau menceritakan hubunganku kepadanya, karena aku tahu kalau ia akan menentang hubunganku dengan Mirza. Tapi ternyata hubunganku dengan Mirza terbongkar dengan begitu cepatnya. Jadi, mau tak mau aku harus menceritakannya pada Kinan.
Aku menarik napas sebelum akhirnya berkata, "Kemarin gue resmi pacaran sama Mirza."
"WHAT?"
Aku langsung meringis ketika mendengar pekikan Kinan. Dan nggak beruntungnya aku, Aurel dan Hera datang bersamaan ke kelas ketika Kinan memekik. Duh, kalau begini, mah, semuanya jadi tahu.
"Eh, eh, lo kenapa, Nan?" Aurel langsung menghampiri mejaku dengan Kinan.
Kinan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nada pacaran sama Mirza."
"DEMI APA?" Aurel pun sama kagetnya dengan Kinan. "Yah, anjir! Kapal gue karam, coy! Sedih banget."
Hera ikut menghampiri mejaku. "Kenapa kenapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/229246471-288-k159037.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Axiomatic (Telah Terbit)
Teen FictionNada Akeela Kirana, perempuan yang manis, namun sulit untuk membuat keputusan. Ia bersahabat dengan Malik Van Leonard, cowok cool yang kakek buyutnya orang Belanda, dari SMP kelas satu. Lalu ia bertemu dengan Mirza Mahendra, cowok paling menyebalkan...