Kaget nggak Axiomatic tiba-tiba update lagi? Hahahahahah.
Sebelum kalian baca part ini, aku mau ngasih tau kalo Axiomatic udah legal! Yeay!
Kalian inget janjiku khususnya sama Tim Van kan? Oke, here we go!
***
Happy reading!
***
Now Playing : Can You Feel The Love Tonight – Elton John
***
Hari Sabtu ini, aku mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik di sekolahku. Hari ini Kinan ijin untuk nggak mengikuti ekskul karena dia ada acara keluarga, jadi hari ini aku duduk bersama Lily.
“Nad, jajan cilor di depan, yuk!” Sekarang sudah waktunya istirahat, dan Lily mengajakku untuk jajan di luar sekolah.
Aku menyenderkan kepalaku di atas meja. “Males, Ly.”
Lily cemberut. “Yah.”
Tapi kemudian aku teringat sesuatu, sehingga aku kembali menegakkan tubuhku sambil tersenyum lebar. “Eh, ayo, deh, Ly! Tapi lewat lapangan, ya?”
Lily mengernyit. “Kok tiba-tiba mau?” Tapi sedetik kemudian ia tersenyum lebar. “Oh! Mau bucin sama Van, ya?”
Aku menahan senyumku. “Ih, bukan mau bucin! Cuma mau liat dia main basket aja.” Kemudian pikiranku melayang, membayangkan Van yang sedang main basket dengan cucuran keringat di tubuhnya. Oh, astaga. Dia pasti keren sekali!
“Dasar penganten baru,” Lily mencibir. Aku menahan senyumku. Duh, bisa-bisanya Lily bilang begitu! Ah, ya, aku sudah bercerita pada Lily tentang kejadian di antara aku dan Van kemarin, tapi tentu saja aku nggak menceritakan masalah di antara keluarga Van dan keluarga Mirza.
“Ya udah, ayo!” Lily beranjak, lalu aku ikut beranjak. Aku dan Lily berjalan beriringan menuju lapangan. Duh, rasanya aku nggak sabar mau bertemu dengan Van.
Jatuh cinta rasanya memang semenyenangkan ini. Padahal aku nggak bertemu dengan Van baru beberapa jam saja, padahal nanti sore kita mau jalan bersama. Tapi hatiku bawaannya rindu melulu. Duh. Untung rinduku pada Van itu rasanya menyenangkan, bukan menyakitkan. Tapi agak menyusahkan juga, sih, karena aku jadi ingin bersama dengan Van setiap saat.
Aku dan Lily akhirnya sampai di lapangan. Kami melambatkan langkah sembari memperhatikan orang-orang yang bermain basket di sekolah kami. Aku memicingkan mataku, memperhatikan setiap inci dari lapangan sekolahku, mencoba mencari Van.
Ah! Ketemu! Dia sedang sibuk mencetak three point. Duh, dia keren sekali. Aku nggak kuat.
“Ly, duduk di pinggir lapangan sebentar, yuk?” pintaku sambil menatap Lily dengan pandangan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axiomatic (Telah Terbit)
Novela JuvenilNada Akeela Kirana, perempuan yang manis, namun sulit untuk membuat keputusan. Ia bersahabat dengan Malik Van Leonard, cowok cool yang kakek buyutnya orang Belanda, dari SMP kelas satu. Lalu ia bertemu dengan Mirza Mahendra, cowok paling menyebalkan...