[Complete]
seFruit kisah kehidupan pernikahan antara pria penghancur segala dan pria mungil menggemaskan.
Rate : 18+
Mature
Marriage Life
Fluffy
Male Pragnant
Boys Love
⚠ Mengandung Uwu
Cover book edit by Dadedo
Semua gambar yg ada di buku di ambil...
"Apamimpiyg paling ingin kau capaidalamhiduphyung?"
"I want to be a dad. Good dad for my son or daughter. Someday."
.
Entah ada di mana pikiran si mungil sekarang yg sedang duduk di meja makan dan hanya mengaduk aduk makanan tanpa niat untuk menyuapnya ke dalam mulut. Yg lebih tua memperhatikan sikap istrinya itu. Tumben sekali wajah manisnya sudah tertekuk di pagi hari yg cerah ini.
"Apa makanannnya tidak enak?" Tanya Namjoon pada Jimin yg sedang sibuk memperhatikan makanannya di atas piring. "Kau tidak suka? Mau chef membuatkan yg lain untukmu?"
"Tidak hyung. Ini enak dan aku suka." Jawab Jimin berbohong. Padahal satu suap pun belum ia masukan dalam mulutnya.
"Lalu ada apa?" Namjoon meraih tangan istrinya dan membelai kasih punggung tangan kecil yg begitu terasa sangat lembut. "Berbagilah padaku."
Sudah beberapa minggu setelah Namjoon mengatakan cinta pada Jimin, hubungan mereka semakin baik. Bahkan hal hal yg mereka obrolkan semakin intim dan personal. Jimin semakin terbuka dan percaya pada suaminya, bahkan beberpa kali mereka menghabiskan waktu tidur malam bersama di atas 1 ranjang. Hanya melakukan pillow talk. Tak lebih.
Jimin juga sudah jujur dengan perasaannya terhadap Namjoon. Bagaimanapun Namjoon tetap suaminya, jadi apapun yg ada di dalam diri Jimin sudah jadi tanggung jawab Namjoon termasuk perasaannya. Bahkan Namjoon sudah mengatakan bahwa ia cemburu terhadap Taehyung karna tempo hari ia melihat Jimin dan Taehyung kecup pipi di dalam mobil.
Jimin menjelaskan semuanya dan berakhir dengan Namjoon ug mengecup punggung tangan Jimin memaklumi.
Kali ini yg mengganggu pikiran Jimin adalah tentang mimpi yg Namjoon paling inginkan, waktu kemarin lalu mereka pillow talk.
Menjadi seorang ayah.
Tak pernah terpikir dalam benak Jimin sekalipun menjadi seorang yg akan mengandung dan melahirkan bayi. Pada dasarnya dia laki laki, tidak banyak tahu soal kehamilan dan anak, meskipun Jimin suka dengan anak kecil.
Haruskah ia mengutarakan ini pada Namjoon, mengingat selama 10 bulan ini mereka belum juga melakukan hubungam intim di karenakan Jimin takut. Bahkan ia sendiri belum yakin pada perasaannya terhadap Namjoon.
Ingin sekali jimin mengumpat kebodohan dirinya sendiri dengan berkata takut dan belum meyakini perasaan Namjoon yg begitu besar dan tulus.
"Aku hanya sedikit tidak nafsu makan." Kata Jimin lagi berbohong. Dan berakhir dengan jari jarinya yg menyentil bilah bibirnya sendiri karna sudah terus terusan berbohong pada suaminya.
Namjoon memberikan senyum manis degan lesung pipi miliknya. Ia tahu sudah jadi kebiasaan Jimin jika berdusta seperti itu. Meskipun sangat jarang, tapi Namjoon yakin itu bentuk penyesalan Jimin karna sudah berbohong.
"Tidak apa kalau belum siap berbagi." Kata Namjoon lembut. Jimin semakin merasa bersalah.
"Hyung, maafkan aku. Aku belum bisa mewujudkan mimpimu." Kata Jimin pada akhirnya dengan suara mencicit. Namjoon kembali terkekeh.
"Mau jalan jalan di pinggiran kota? Pasti bagus kalau habis turun salju begini." Ajak Namjoon dan Jimin hanya bisa menganggukan kepalanya pasrah.
Selesai sarapan mereka bergegas mengambil mantel hangat lalu pergi menyusuri pinggiran kota dengan suasana putih berkilau di hamparan mata memandang.
Natal sudah berlalu dan tahun baru hanya tinggal besok. Tapi ke2nya tak berencana berpergian jauh menikmati libur.
Hampir 1 jam berkendara, Namjoon memberhentikan mobil di pinggiran danau hutan kota buatan. Pemandangan cantik yg baru bagi Jimin yg biasanya hanya melihat itu di screen saver layar tabletnya.
"Sangat indah." Gumam Jimin
"Suka?" Jimin mengangguk antusis hingga Namjoon rasa kepalanya akan copot kalau terus begitu. "Kau bisa menikmatinya sampai puas. Terkadang aku seperti melarikan diri ke tempat ini dan mendapat penyembuhan sendiri jika sudah di bawah tekanan. Dan itu berhasil."
Namjoon mendekati Jimin yg masih takjub. Membenarkan coat tebal jimin agar istrinya lebih merasa hangat di cuaca yg dingin begini. Tak lupa menaikan syal yg melilit di leher hingga menutupi mulut.
"Jangan pikirkan soal mimpiku dan menjadikannya sebagai tekanan dalam hidupmu. Aku tidak ingin membebani istri cantikku hanya karna sebuah mimpiku yg tertunda." Kata Namjoon pada Jimin.
"Maafkan aku, hyung." Cicit Jimin.
"Jangan meminta maaf karna ini bukan salahmu. Kita menikah karna kita ingin bebas bukan? Jadi jangan jadikan pernikahan kita sebagai beban. Aku masih tetap suamimu."
Perkataan Namjoon membuat Jimin menghangat. Meski begitu dalam hati kecil Jimin, ia ingin sekali Namjoon mendapat mewujudkan mimpi itu bersamanya.
"Terima kasih, hyung."
"Kau yakin liburan ini tidak ingin pergi kemanapun? Aku punya waktu hingga pernikahan Yoongi dan Hosoek di gelar."
"Aku ingin ke banyak tempat sebenarnya. Malta, kanada, tokyo, usa, saipan, akhh.. rata rata itu ada di layar tablet dan komputer kerjaku dulu."
"Baiklah. Ayo kita datangi satu persatu. Ku rasa ide berkeliling dunia tak buruk."
"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Aku bisa membuat lagu dimanapun aku mau. Terkadang suasana baru bisa memunculkan ide yg lebih segar."
"Aku akan membuat list kalau begitu." Jimin menunjukan giginya yg tak rata dalam cengiran lebar. "Undang saja teman temanmu datang ke rumah besok, hyung. Kita adakan pesta kebun dan barbekyu di taman belakang untuk pergantian tahun masehi."
"Ide bagus. Apa aku boleh mengundang Jinie?" Jimin tampak menimbang dengan alis sedikit di naikan. "Kalau kau merasa tak nyaman tak apa. Kita bisa mengundang kakak perempuanku. Atau juga adik lelakimu."
"Tidak. Undang saja. Semakin ramai semakin menarik bukan?" Kata Jimin yg kembali ceria. "Lalu, bagaimana dengan Taehyung?"
"Seperti katamu, semakin ramai semakin menarik bukan?" Namjoon melimbungkan senyum, dan Jimin memeluk Namjoon tanpa segan. Sambil berucap terima kasih.
Di mulai dari detik ini, Jimin tak akan lagi mengabaikan perasaannya pada Namjoon. Dan berusaha sebisa mungkin agar dapat segera mewujudkan mimpi kecil Namjoon yg tertunda.
To be a Daddy.
. . . . . . . . .
_TBC_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.