[Complete]
seFruit kisah kehidupan pernikahan antara pria penghancur segala dan pria mungil menggemaskan.
Rate : 18+
Mature
Marriage Life
Fluffy
Male Pragnant
Boys Love
⚠ Mengandung Uwu
Cover book edit by Dadedo
Semua gambar yg ada di buku di ambil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masih segar di ingatan Jimin bagaimana deguban halus yg terdengar nyaris seperti bisikan lembut itu berdetak saling berlomba bagai resonansi sebuah lagu. Belum lagi foto yg kini ada di tangannya, membuat ia tak berhenti mengedarkan senyum paling manis di muka bumi. Rasa takut untuk kembali ke rumah Sakit pun sirna, bahkan sekarang ia jadi keranjingan untuk bisa ke sana untuk menengok buah hatinya yg berjumlah 2.
"Minkyu tak salah tebakan." Kata Jimin yg sadar suaminya baru masuk ke dalam kamar. Tadi pagi semua keluarga mereka berkumpul karna Namjoon memberitahu kepada semua kalau Jimin hamil. Kembar.
Tentu saja ini menjadi Euphoria tersendiri mengingat usia pernikahan mereka yg sudah setahun lebih. Apalagi untuk keluarga Jimin, cucu pertama untu ke2 orang tua Jimin dan keponakan pertama untuk Jungkook. Bahkan semua keluarga begitu mengagung agungkan Jimin. Jangan lupa juga sikap Jungkook yg rela menyembah si sulung untuk mengabadikan dirinya menjadi seorang bodyguard selama Namjoon bekerja. Setelah makan malam mereka membubarkan diri dan meninggalkan Jimin dan Namjoon.
"Minkyu bukan menebak, sayang. Mereka punya sebuah ikatan yg orang dewasa tak mengerti." Namjoon merebahkan dirinya di pangkuan Jimin. "Kau tahu sejak kemarin kita memeriksakan si kembar, dengan ajaib perutmu langsung membuncit seperti ini. Padahal sebelumnya perutmu terlihat biasa saja. Hanya tekukan roti sobeknya memudar."
Namjoon menghadapkan wajahnya tepat ke arah perut Jimin yg memang sedikit terlihat membuncit di usia kandungan 9 minggu lebih sedikit ini. Kecupan demi kecupan mendarat lembut di sana. "Halo baby baby daddy, sedang apa di dalam perut papa?"
"papa?"
"Hmm.. kenapa? Kau tidak suka di panggil papa?" Namjoon sedikit mendongakan wajahnya untuk melihat paras cantik istrinya.
"Aniyo. Aku suka. Apapun panggilan untuk si kembar kepada ku aku akan suka." Jimin tersenyum lebar. "Ah.. Jungkook memberi sebutan manis pada si kembar."
"Siapa?"
"Cutie and Lovely." Namjoon tertawa lebar. Jungkook terlalu antusias untuk menanti keponakan pertamanya.
.
Hari demi hari berlalu mereka lewati dengan perasaan syukur dan bahagia yg tak pernah surut. Dengan kebiasaan baru yg Jimin dan Namjoon hadirkan yaitu mengajak ngobrol si kembar. Namjoon tak pernah ingin melewatkan mengobrol dengan Si kembar dalam perut Jimin meski hanya sapaan singkat. Dan panggilan manis Jungkook juga di pakai Namjoon untuk calon anak anaknya ini.
Melewati tri semester pertama kehamilan, Jimin tak mengalami morning sicknes seperti orang hamil kebanyakan. Hanya saja ia jadi jauh lebih malas dan pemilih. Semua kegiatan tarinya Jimin hentikan. Bahkan list keliling dunianya terpaksa ia gagalkan. Meski sang dokter yg memeriksa Jimin mengatakan tak apa Jika bepergian ke luar negeri selama kondisi Jimin dan si kembar baik. Tapi baik Namjoon dan Jimin tak ingin mengambil resiko.
Perut Jimin semakin membesar, bobot tubuhnya pun berangsur naik di bulan ke 5. Siapapun yg melihat Jimin sekarang pasti akan gemas dengan tubuh bulatnya. Meskipun bulat ia tetap terlihat sexy dan sensual.
Taehyung tak pernah absen 1 haripun untuk melakukan video call dengan soulmatenya selama ada di Jerman. Bahkan sebelumnya Taehyung selalu menyempatkan mampir untuk melihat Jimin. Dan kehadiran Taehyung jadi obat tersendiri untuk Jimin.
Si bungsu yg sekarang menjabat jadi bodyguard pribadi Jimin bahkan merasa Jimin jadi punya 3 suami. Namjoon, Taehyung dan dirinya. Karna ke3nya benar benar memperlakukan Jimin bak seorang raja.
Masuk bulan ke 7, Jimin dan Namjoon mulai mencicil pakaian dan segala perlengkapan si kembar. Kamar yg dulu Jimin tempati sebelum mereka akhirnya bersama jadi pilihan untuk kamar si kembar. Semua barang Jimin yg tertinggal di sana di rapihkan oleh para maid dan di dekor ulang untuk si kembar.
Pilihanpun jatuh pada warna kesukaan Jimin, yaitu kuning meski mereka belum tahu jenis kelamin pada bayi kembarnya. Sengaja Namjoon dan Jimin sepakat tidak mencari tahu agar menjadi kejutan tersendiri.
semua stuff dan hiasan dinding Jimin sendiri yg memasangnya, di bantu si bungsu posesif tentu saja. Bahkan kadang Namjoon membawakan sesuatu dari toko bayi sepulang kerja.
Sungguh mereka sudah sangat tidak sabar menunggu kehadiran si kembar datang ke dunia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini sudah masuk bulan ke 8. Jimin sudah semakin sulit bergerak meski hanya sekedar turun tangga. Dengan sabar Jungkook memapah tubuh bulat Jimin. Bahkan sesekali Jungkook menggendong tubuh bulat si kakak untuk mempersingkat waktu. Anggap saja ia sedang mengangkat beban berat.
Sudah waktu makan siang. Jimin bukan orang yg manja yg dengan mudah bisa menerima makanan di atas tempat tidur, Makanya ia lebih memilih turun ke ruang makan. Tentu dengan sabar Jungkook menuruti semua keinginan Kakak tercintanya dengan upah susu pisang dan kinderjoy.
"Minie hyung, aku akan pergi sebentar dengan Seokjin hyung untuk membahas properti di jam 2. Apa tidak apa ku tinggal sebentar. Aku janji hanya 2 jam." Kata Jungkook di sela makan siang mereka.
Meskipun hubungan antara Jungkook dan Seokjin tidak berjalan mulus. Tapi ke2nya tetap berteman baik. Bahkan kini mereka menjadi kolega bisnis di bidang properti. Jadi tak ada alasan mereka untuk saling menjauh.
Setelah selesai makan siang, Jungkook langsung bergegas di antar Jimin sampai ke depan pintu besar rumahnya.
"Cutie, lovely, samchoen pergi dulu sebentar. Jadi anak baik ya sayang sayangnya samchoen. Jangan membuat papamu lelah dan sakit." Kata Jungkook yg setengah menunduk untuk berbicara pada perut buncit Jimin.
Biasanya setelah mendengar suara Jungkook, si kembar akan membuat gerakan hingga perut besar Jimin berkedut kencang.
"Eh.. apa 2 keponakan samchoen sedang tidur? Kenapa tenang sekali hyung?" Tapi kali ini perut Jimin tampak tenang saja. Jimin mengelusnya dan sebuah gerakan kecil ia rasakan.
"Sepertinya tak ingin di ganggu." Jawab Jimin terkekeh.
Setelah mengecup 2 kali perut Jimin, Jungkook pergi meninggalkan mansion dan Jimin bersama bibi Shin dan para Maid.
"Minum limun di cuaca panas begini sepertinya enak."