More

3.5K 359 21
                                    

Bagian 22 (Beware)





Mature Content
18+
Sexual scene



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Udara dingin terabaikan karna suhu tubuh yg meningkat. kuasa birahi yg meraja membuat ke2nya pergi terbang jauh dalam fantasi bercinta yg luar biasa. Menyatukan intim hingga memunculkan suara suara merdu berupa lenguhan sarat akan nikmat tanpa batas.

2 kulit saling bergesek membuat bulu kuduk meremang bersama sengatan sengatan kecil listrik bertegangan rendah di sekujur tubuh yg berpeluh.

"Ahhh .. mmpphh.."

Namjoon terus memompa miliknya masuk kedalam lubang sempit Jimin yg sedari tadi meremas habis miliknya di dalam sana. Kecupan kecupan liar membungkam lenguhan Jimin yg semakin menjadi, meninggalkan bekas merah di bibir plump Jimin yg membengkak.

"Aahh Mooniehh.. ooh.." Jimin terus merancu merasa kenikmatannya di obrak abrik. Ia tak pernah tau kalau ternyata berhubungan badan akan senikmat ini meski ia sempat menangis saat Namjoon memaksa penisnya masuk ke dalam lubang miliknya di bantu lube sekalipun dan pemanasan ringan yg Namjoon berikan.

Bagaimana tak menangis, Penis yg berukuran cukup besar dan berurat milik Namjoon di paksa masuk ke dalam lubang sempit yg sama sekali belum pernah terjamah. Meski Namjoon sudah memberi jalan dengan memasukan jarinya, tetap saja lubang Jimin terlalu sempit untuk ukuran penis Namjoon.

Sekarang Jimin malah melenguh nikmat dan melupakan rasa sakit dan perihnya. :)

"Ohh yaahh.. Moniehhh.. enasshhkk."

"Oh, thats the your sweet spot baby?"

Namjoon semakin liar memompa miliknya keluar masuk dalam lubang Jimin dengan tempo yg di percepat. Bisa Namjoon liat betapa keindahan mutlak yg istrinya miliki di wajah berpeluh yg terus menggoda dengan mata sayunya sedari tadi.  Di tambah suara merdu dari bibir tebalnya membuat Nafsunya benar benar terbakar habis.

"Mohniieh.."

"Yes baby?"

"Kehnaphah.. ahh hh rasahnyah, ahkuh mahu pippiss..??"

"Ooh baby, sebentar lagi. Kita dapatkan bersama.." seringai Namjoon tunjukan dengan nafas yg semakin memburu, ia kembali mengecup bibir istri cantiknya sebagai penutup.

"Aahh hhh..  hh.. mooniehh.. akuh tidak taah—"

"Together honey.."

"AAhKHH.."

Namjoon dan Jimin mendapatkan pelepasan pertamanya. Seluruh cairan putih Namjoon menyembur sempurna memenuhi lubang sempit Jimin dan Putih Jimin menyembur hingga ke perut.

Namjoon merebahkan dirinya sebentar di atas tubuh kecil Jimin. Membiarkan penisnya tertanam dan menciut di sana. 3 menit kemudian ia mencabut penisnya dari lubang Jimin yg di barengi desahan dari bilah bibir Jimin dengan sedikit desisan. Dengan cepat Namjoon mengambil piyamanya dan mengelap bekas sperma yg berhambur di perut Jimin.

Ke2nya mencoba mengatur nafas dalam baringanngannya. Namjoon sudah kembali tidur di sebelah Jimin setelah menyelimuti tubuh polos Jimin yg lemas dan kecupan di kening. Tangan besarnya melingkar sempurna di pinggang ramping istri sexynya.

"Terima kasih Minie.." kata Namjoon aftercare.

Selama berpetualang dalam menyalurkan hasrat, Namjoon belum pernah merasa begitu mendapat pelepasan sesempurna ini. Rasa begitu bahagia menjalar hingga senyum berlesung di pipinya seakan tak mau surut. Tangan besarnya semakin mengerat memeluk pinggang ramping sang istri yg entah sejak kapan ia jadikan objek pemujaan mutlak.

"Aku mencintaimu, baby." Serak Namjoon.

Jimin membalik tubuhnya berhadapan. Melihat wajah Namjoon yg tampak lebih segar karna sisa peluh yg masih berjejak di kening paripurnanya. Mata sipit nya, bibir bervolumenya, hidung mancungnya, wajah ovalnya serta lesung pipi yg dalam solah menyihir pandangan Jimin dan menyadari betapa tampannya suami yg di nikahi hampir setahun ini.

"Aku juga mencintaimu, moonie." Jimin bersemu sambil satu tangannya mengusap pipi kenyal milik suaminya.

Ini pertama kalinya Jimin mengutarakan perasaannya pada Namjoon dengan keadaan sadar. Sebelumnya ia berteriak lantang di deoan teman kaka dan adiknya di malam tahun baru dengan keadaan setengah mabuk. Dan itu membuat Namjoon tersenyum semakin lebar.

"Apa kau pernah melakukannya bersama seokjin?" Entah kenapa tiba tiba pikiran Jimin mengarah kesana dan membuat mulutnya mengeluarkan pertanyaan bodoh seperti itu. "Maaf. Kau tidak perlu menjawab kalau kau tidak nyaman."

Namjoon  memajukan wajahnya, mengecup kembali kening Jimin dengan lembut, lalu ke 2 mata sabit cantik favoritenya, hidung kecilnya, dan terakhir bibir plum yg menjadi candu dan obsesi bercinta Namjoon tak luput dari kecupannya.

"Kau berhak tahu apapun tentang diriku, nyonya Kim. Baik masa lalu atau masa sekarang." Kata Namjoon lembut memberitahu. "Aku pernah melakukannya bersama Seokjin. Dan aku juga melakukannya selain bersama Seokjin."

"Apa yg kau lakukan persis seperti ini?" Jimin merutuk, pertanyaan macam apa ini? Ayolah Jimin, mereka sudah sama sama dewasa. Bahkan umur mereka lebih tua darimu!

"Kau berfikir apa memang? Apa bercinta ada hal lain selain seperti ini?" Namjoon terkekeh mendengar ucapan Jimin. Sedang Jimin merengut. "Dengarkan aku sayang, semua bercinta pasti begini dan sama. Tapi ada hal lain yg berbeda yg hanya kau rasakan di dalam sini." Namjoon menunjuk dada Jimin.

"Lalu rasa puas, menjadi candu, bahagia semua bergantung dari bagaimana pasangan bercintamu melakukan dan memberikan itu. Dan kau, hanya kau yg memberiku efek terus menerus di landa rasa ingin dan ingin meski aku belum pernah menyentuhmu. Dan sekarang, ini menjadi bagian kegiatan favoritku selama hidup. melakukannya bersamamu. Karna kau memberiku semua rasa berbeda."

"Maaf hyung, aku tidak bisa melakukannya dengan baik."

"Tidak sayang, justru karna ketidakmahiranmu yg membuatku semakin gemas. Kau indah, kau cantik, kau sempurna untukku sayang. Kau akan mahir dengan sendirinya nanti tanpa perlu belajar."

Namjoon mengecup punggung tangan Jimin yg masih setia tersampir di pipi Namjoon.

"Hyung,"

"Hmm.."

"Ayo lakukan lagi!"

Terlalu sulit untuk menolak, Jiminie.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

_TBC_

[✓]   Marriage Life Namjoon And Jimin || NamMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang