Bring Back Him

2.8K 326 26
                                    

Bagian 30

Before we get married, i loved you.


.


"Maafkan kami tuan. Kami sudah berusaha semampu kami untuk menyelamatkannya.."

"ANDWEE.."







"Joonie.. Joonie.."

Manik hitamnya terbuka diiringi dengan deru nafas tak beraturan dan berat. Ia mencoba mencerna apa yg baru saja di bicarakan.

"Mimpi buruk?" Wajah cantik Seokjin menyapanya dengan pertanyaan.

Ia bangkit dari baringannya dan menatap sekitar. Masih sama seperti sebelum ia terlelap di beberapa menit yg lalu, di sofa ruang tunggu vip khusus ICU. Setelah sadar betul tangan besarnya mengusap kasar wajah lelahnya yg sembab  dan berpeluh dengan kasar.

Seokjin yg semula berjongkok memastikan Namjoon, kini pindah duduk di sebelah Namjoon dan mengusap punggungnya yg basah karna keringat dengan sangat hati hati dan lembut. Tanpa menunggu jawaban Namjoon pun, Seokjin sudah tahu kalau Namjoon melalui tidurnya yg tak nyenyak. Karna Seokjin, Jungkook dan Taehyung mengalami hal yg sama meski tak seburuk yg Namjoon alami hingga berteriak seperti itu.

Beberapa jam lalu keluarga besarnya sudah berkumpul. Karna Taehyung yg pada akhirnya juga mengabari Seokjin yg sedang bersama Jungkook. Jelas Jungkook memberitahu keluarganya dengan apa yg menimpa Jimin.

Hingga 2 jam menunggu kabar dari ruang operasi. Mereka di hadapkan dengan kondisi Jimin yg kritis beserta 2 bayi kembar berjenis kelamin perempuan dan laki lakinya. Membuat ke2 ibu mereka jatuh pingsan mendengar kabar yg begitu menyedihkan ini dan harus di pindahlan ke ruang rawat.

Belum lagi kabar duka yg lain datang dari sambungan telpon Namjoon dan Kyungmin yg memberitahu Bahwa Pak Song, supir yg telah mengabdi kepadanya selama hampir 7 tahun ini telah menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit yg sama ini.

"Belum ada kabar lagi dari dalam?" Tanya Namjoon pada Seokjin dan di jawab dengan gelengan kepala. "Taehyung sudah kembali?"

"Belum. Tapi ia sudah menyelesaikan keterangannya dan akan segera kembali kesini."

Taehyung di mintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait kecelakaan yg terjadi itu guna mengusut tuntas kejadian. Dan Jungkook pergi bersamanya menemani Taehyung yg terlihat sangat kacau dan masih belum berganti pakaian yg penuh dengan darah Jimin.

"Aku ingin melihat si kembar." Namjoon bangkit, namun Seokjin menarik lengan Namjoon lembut menahannya.

"Joonie, ini sudah tengah malam. Dan mereka sudah menutup tirai jendela penjenguk." Kata Seokjin mengingatkan Namjoon, dan Namjoon kembali duduk dengan wajah sendu. "Kau harus yakin mereka bisa melewatinya bersama. Cutie lovely adalah buah cintamu dan Jimin. Tentu mereka sekuat dirimu dan Jimin."

Dokter sudah mengatakan semuanya tentang bayi kembarnya. Yg perempuan punya berat 1,5 kg dengan panjang 43cm, sedang yg laki laki punya berat 1,6kg dengan panjang 45cm. Ke2nya lahir prematur dengan segala kondisi alat vital yg belum sepenuhnya berkembang secara sempurna karna bulan lahirnya yg kurang.

Di tambah plasenta dari bayi laki laki yg pecah akibat benturan membuat mereka hampir keracunan air plasenta. Juga jantung ke2nya yg berdegub lemah dan harus di bantu alat pacu agar jantung mereka bisa memompa darah ke seluruh tubuh dan membantu paru parunya bergerak kembang kempis untuk mendapatkan oksigen.

Namjoon sudah melihat ke 2 bayi mungilnya dari balik jendela kaca penjenguk. Dan melihat ke2 anak mungilnya dengan alat yg menempel di tubuh kecilnya. Dokter ataupun Namjoon tak ingin memgambil resiko lebih untuk mempertemukan Namjoon dan si kembar dengan banyak konsekuensi tak steril. Dan lagi, Namjoon juga takut akan mengeluarkan kekuatan supernya jika Jimin tak ada di sisinya.

Ini benar benar pukulan berat bagi Namjoon.

"Tuan Kim Namjoon." Panggil seorang perawat muncul dari balik pintu. "Tuan Jimin sudah sadar dan ia ingin bertemu dengan anda."

Seokjin dan Namjoon sama sama menghela nafas lega. Dengan segara Namjoon bangkit dan menghampiri perawat tersebut.

Setelah di steril dan menggunakan baju yg steril dengan hairmask dan masker, Namjoon akhirnya di perbolehkan masuk untuk menemui Jimin. Dengan langkah besar Namjoon memghampiri bilik yg ada paling dekat dengan counter perawat. Dan disanalah, mata sipitnya melihat Jimin yg sedang di ambil tindakan dengan mengeluarkan selang dari dalam mulutnya hingga Jimin tersedak.

Air mata Namjoon turun melihat kekasihnya dengan segala alat medis yg menempel di tubuh mungilnya. Infus dan kantung darah yg berdampingan, lalu kabel yg terhubung dengan alat elektrokardiograf di sisi ranjangnya dengan irama yg stabil. Membuat hati Namjoon yg hancur, kembali hancur menjadi serpih.

Tapi dengan segala kekuatan hati, Namjoon mengusak wajahnya yg basah dan memasang senyum yg sempurna untuk cintanya. Setelah para perawat membersihkan sekitar mulut Jimin dan menggantinya dengan selang oksigen di hidung. Itu membuat Namjoon sedikit lebih lega.

"Hello baby." Sapa Namjoon setelah para perawat pergi meninggalkan ke2nya. Dengan pesan kalau Jimin tak boleh banyak bicara.

Dengan segera Namjoon meraih tangan kiri Jimin yg bebas dan menautkan kepalan tangannya di sana. Di sambut senyum tipis dari bibir plum yg tampak pucat milik Jimin. Di sudut kening paripurna Jimin ada sebuah plaster besar bewarna coklat. Dan dengan sayang Namjoon mengusap wajah Jimin yg dingin.

Bibir Jimin bergerak seolah bicara, hanya saja tak ada yg suara yg keluar dari bilah bibirnya. Hingga Namjoon menyimak dan mengerti bahwa Jimin menanyakan buah hati mereka.

"Mereka cantik dan tampan. Seperti dirimu. Kakaknya perempuan dan adiknya laki laki." Kata Namjoon masih menjelaskan. "Mereka tidur dengan tenang di ruang Nicu. Sesekali merengek minta di beri susu oleh perawat."

Jimin kembali memberikan senyum cantiknya mendengar penjelasan Namjoon. Lalu bibirnya kembali menggumam, kali ini ada suara namun hanya seperti semilir angin.
"Jaga mereka untukku, monie."

"Apa maksudmu, minie sayang?"

"Saranghae, monie."

Mata sabit cantik Jimin menitikan air mata dengan senyum cantik khas dirinya dengan penuh pesona. Hingga Jimin terbatuk dan elektrokardiograf mulai menyuarakan suara yg membuat Namjoon menoreh panik di barengi menutupnya mata Jimin dengan sempurna.

"Jiminie.. sayang.." panggil Namjoon, hingga beberapa perawat dan dokter datang ke bilik Jimin dan membawa Namjoon menjauhi Jimin. "Tidak Jiminie sayang.. jangan..."

"Maaf tuan anda harus kembali tunggu di luar."

"Aku mau menemani istriku." Isak Namjoon tak peduli seberapa berisik suaranya. Hingga Seokjin muncul ketika Namjoon menangis meraung sampai di luar ruang ICU.

"Ada apa?" Panik Seokjin melihat Namjoon yg meraung dan perawat yg kembali menghambur masuk ke dalam ruangan dan di kunci.

Seokjin memeluk Namjoon yg kacau. Mencoba menenangkan.

"Kembalii Jimin.. kau tidak boleh pergi.." isak Namjoon yg melantai. "Dokter .. bawa dia kembali!!!!"

Bawa Jiminku kembali.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

_TBC_







Aku yg bikin cerita, aku juga yg baper dan nangis 🤧😭

Kalian gitu gak?

Apa aku doang yg gitu?

[✓]   Marriage Life Namjoon And Jimin || NamMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang