Gift

3.4K 399 14
                                    

Bagian 5


"Lalu kapan kalian akan segera memberikan kami cucu?" Tanya ibu Jimin yg duduk anggun di meja bersama besan Namjoon dan Jimin.

Cucu? Sekamar saja tidak bagaimana bisa menghasilkan cucu?

"Soon to be, mom." Jawab Namjoon dengan lesung khas miliknya.

"Kalian tau kami sudah tidak sabar menantikannya dari kalian meski kakakmu, Kyungmin sudah memiliki 2 anak." Sekarang ibu Namjoon yg menimpali.

Jimin hanya diam dan membiarkan Namjoon menjawab semua pertanyaan yg seolah mencekiknya.

Ini bukanlah seperti yg di utarakan Namjoon. Makan malam keluarga besar.

Ini adalah perayaan pesta ulang Tahun Namjoon ke 27.

Bagaimana tidak, ballroom di hotel mewah bintang lima ini penuh dengan buffet makanan dan juga tamu yg terdiri dari teman dekat, keluarga besar dan juga beberapa kolega bisnis terdekat.

Belum lagi acara yg di pandu oleh seorang MC dan acara pendamping seperti band kenamaan yg mengisi acara membuat acara yg katanya makan malam keluarga besar ini menjadi sangat meriah.

ucapan selamat dan kado yg hampir sama seperti hadiah pernikahannya yg tak masuk akal dengan nominal yg cukup mencengangkan teronggok di depan kué bertumpuk yg cukup besar.

Di akhir acara mereka kembali bersulang dengan Champagne dan Namjoon yg mengangkat tinggi gelasnya.

.

Namjoon tak menunjukan wajah senang selama perjalanan pulang. Ia hanya kembali diam dan memilih memperhatikan pemandangan malam di luar jendela mobil yg melaju. Sedang Jimim yg memperhatikan hanya bisa bertanya tanya dalam diam. Bahkan ia tak berani hanya untuk sekedar berdeham saat ini.

Tiba di rumah, Namjoon segera melengang masuk. Sedang Jimin hanya mengekor di belakang dengan langkah tertatih mengingat Namjoon jauh lebih tinggi daripada Jimin.

"Hyung,." Panggil Jimin pada akhirnya ketika Namjoon hendak masuk kedalam kamarnya. Namjoon menoreh dan Jimin berhenti tepat di hadapan Namjoon.

"Apa kau tidak senang hari ini?" Tanyanya pada akhirnya setelah tadi bergelut dengan hatinya sendiri.

"Senang." Jawabnya datar.

"Lalu kenapa kau daritadi diam saja? Apa kau marah karna aku tak memberimu kado seperti yg lain?"

Namjoon melimbungkan senyumnya mendengar ucapan Jimin barusan.

"Kau sudah memberiku kejutan kemarin pagi, dengan keluar tanpa izinku dan membeli sebuah kue merah velvet beserta hiasannya. Itu sudah menjadi kado indah untukku, Jimin."

"Lalu apa yg mengganggu pikiranmu?"

Haruskah Namjoon mengatakannya?

"Tidak ada. Aku hanya lelah karna deadline." Dustanya sambil menunjukan senyum lesung pipinya.

"Hyung, sebenarnya aku masih punya sebuah hadiah untukmu."

"Apa itu?"

"Janji ya kau tidak akan marah."

"Ya."

Jimin mengulurkan kelingking kecilnya tepat di hadapan wajah Namjoon.

Jari kelingking yg mungil, semungil tubuhnya yg membuat Namjoon gemas sambil menahan kekehan. Lalu Namjoon menautkan kelingking yg jauh lebih panjang dari milik Jimin.

"Yes, am promise."

Jimin tersenyum manis dan menarik kelingkingnya. Sedetik kemudian lengan pendeknya melingkar sempurma di pinggang Namjoon dengan sangat erat. Lalu wajahnya di biarkan bersandar di dada bidang Namjoon.

"Selamat ulang tahun, hyung. Pelukan ini hadiah dariku."

Hangat.

Rasanya sungguh hangat ada dalam dekapan si pria mungil ini. Lalu tangan besarnya terulur dan membalas pelukan Jimin. Dari jarak sedekat ini, ia bisa mencium aroma mint bercampur peach dan vanilla di rambut blonde milik istrinya.

Pertama kalinya Namjoon merasa setenang ini mendapat hadiah ulang tahunnya dengan perasaan hangat.

Lalu Jimin, tidak jauh berbeda rasa seperti Namjoon. Dengan detak Jantung yg super cepat ia menghirup dalam aroma khas tubuh suaminya itu. Wangi kayu ek bercampur daun segar yg sungguh memabukan dan tenang. Ini akan menjadi salah satu wangi favorit Jimin sepertinya.

"Terima kasih Jimin."

"Sama sama hyung."

Mereka mengurai pelukan. Padahal Namjoon tak ingin pelukan hangat ini berakhir dengan cepat. Ia ingin lagi menghirup aroma wangi dari tubuh istrinya yg sexy itu.

Oh ayolah, sepertinya malam ini Namjoon akan bersolo kembali, karna memeluk Jimin ternyata bisa membangunkan si adik.

.

Seperti mendapat energi baru, Namjoon bangun dengan rasa segar di tubuhnya meski semalam pesta perayaan berakhir di jam tengah malam. Ia tersenyum mana kala Jimin memberinya hadiah sebuah pelukan hangat semalam.

Apa Jimin merasakan hal yg sama?

Pertanyaan itu membuat Namjoon penasaran dan ingin sekali mengintip wajah cantik sang istri bagaimana kalau sedang terlelap. Selama 6 bulan menikah, tak sama sekali Namjoon masuk ke kamar Jimin untuk melihatnya tidur atau membangunkannya.

Ya, sesekali pernah Namjoon mengintip Jimin sudah tidur atau belum. Tapi itu hanya dari balik conneting door di waktu yg benar benar cukup larut. Namjoon tidak berani mendekat.

Selama ini Jimin sangat konsisten, ia tak pernah terlambat bangun pagi dan mengurus segala kebutuhannya. Bahkan isi dalam tas Namjoon dan dompet. Istri yg sempurna.

Namjoon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan cepat ke arah connecting doornya. Perlahan ia geser dan kepalanya muncul di balik pintu. Jimin masih nyenyak ada dalam gulungan selimut yg hanya memperlihatkan kepala berambut blondenya itu.

Namjoon masuk ke dalam kamar Jimin dan mendekat dengan perasaan campur aduk. Seperti sedang melihat hasil kelulusan di masa sekolah dulu.
Seketika senyum berlesungnya muncul melihat wajah seperti bayi milik Jimin dengan mata terpejam membuat Namjoon sangat gemas di buatnya.

Pipi tembammya bergelayut turun dalam posisi miring seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi tembammya bergelayut turun dalam posisi miring seperti ini. Bibir tebal dengan rona merah cantik begitu kontras di wajah mulus itu. Jimin sempurna. Keindahan mutlak yg akan selalu Namjoon syukuri sepanjang Hidup.

Namjoon duduk di sisi tempat tidur Jimin. Perasaan tak nyamannya kembali mana kala ingatan kemarin istrinya di kecup manusia tampan membuat Namjoon dan hatinya terbakar.

Bolehkah Namjoon menghapus jejak bibir Taehyung dari pipi Jimin?

Seharusnya sih boleh. Mengingat mereka memang sah suami istri. Melakukan lebih dari sekedar kecupanpun boleh. :)

Tidak, Namjoon tidak ingin membuat Jimin merasa tak nyaman bersamanya. Ia hanya ingin Jiminnya terus tersenyum bahagia. Ia tak ada niatan untuk menyakiti hati Jimin sedikitpun.

Tangannya kembali mengusap lembut pipi tembam Jimin yg kenyal dan halus.

"Kau hadiah terindahku, Jimin."


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

_TBC_

[✓]   Marriage Life Namjoon And Jimin || NamMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang