Bagian 29
Memilih itu sulit. tanpa adanya pilihan itu rumit.
.
Sudah hampir 30 menit Namjoon mengalami traffic Jam dan itu membuatnya sedikit merasa kesal. Tak biasanya lalu lintas kota se stuck ini dan membuatnya telat untuk sampai di rumah. Bukan tak ada jalan lain. Hanya saja ia ingin membeli sesuatu untuk ke2 buah hatinya di toko depan sana.
Sebuah toko kudapan yg membuat roti melon super lezat seantero kota sibuk ini. Hanya saja waktu memproduksi roti melon ini hanya 2 jam saja. Dari jam 4 sampai jam 6 petang. Dan itu membuat Namjoon harus berusaha lebih keras untuk bisa mendapatkan kudapan yg super enak itu untuk Jimin dan 2 buah hatinya dengan pulang kantor lebih awal.
Sejak hamil, Jimin suka sekali kudapan manis entah kue atau cookies sekalipun. Juga minuman segar seperti limun dan es krim.
"Sebaiknya putar arah saja. Di perempatan depan terjadi kecelakaan." Kata seorang pengemudi sepeda yg melintas di sisi jalan.
Pantas saja.
Namjoon putar arah, tapi tidak membuat keinginanya membeli roti melon surut. Ia memarkirkan mobilnya di sisi jalan dan ia berjalan kaki menyusuri toko demi toko hingga akhirnya ia tiba di toko kudapan yg tak jauh dari tempat kejadian.
Mata sipit Namjoon masih bisa melihat kerumunan orang di sana, polisi dan tim medis yg sedang membantu seseorang dalam brankar untuk CPR. Namjoon juga melihat posisi mobil yg saling berciuman dan membuat salah satu mobil rusak parah di sebelah sisinya.
Sambil mengedikan bahu Namjoon berlalu dan masuk ke dalam toko kudapan. Kiranya toko akan sepi karna kecelakaan yg terjadi tak jauh dari toko itu. Tapi ternyata toko itu sudah penuh dengan antrian. Untungnya belum sampai keluar. Dan dengan sabar Namjoon menunggu.
".. ya kurasa orang yg menabraknya mabuk." Dari jarak sedekat ini Namjoon dapat mendengar obrolan sepasang kekasih di depannya.
"Ahh.. aku tidak bisa membayangkan bagaimana suaminya yg menemukan istrinya sendiri yg mengalami kecelakaan itu. Kuharap papa dan bayi dalam kandungannya selamat."
"Maaf.." kata Namjoon akhirnya yg sedari tadi mendengar di landa rasa penasaran juga. "Aku mendengar kalian bicara. Apa yg sebenarnya terjadi?" Seraya menunjuk ke luar tempat terjadinya kecelakaan.
"Aku tak tau persis. Saat aku tiba, seorang pria rupawan sedang membopong korban yg sedang hamil besar. Ku rasa itu suaminya, karna ia terus memanggil si pria hamil dengan sebutan sayang." Jelas si pria yg berdiri di depannya menjelaskan pada Namjoon.
"Pria hamil?" Menyebut pria hamil, Perasaan Namjoon langsung teringat pada Jimin. "Lalu bagaimana keadaan pria hamil itu?"
"Aku tak tau pasti karna aku hanya melihatnya sudah berdarah."
"Aku jadi ingat istriku. Karna istriku juga sedang hamil besar. Semoga pria dan bayinya selamat."
"Yaa kami juga berharap begitu. Bahkan aku memikirkan bagaimana rupa anak mereka. Karna sepasang suami istri itu benar benar memiliki wajah sempurna. Apalagi istrinya,"
"Ekhem.." deham si wanita pada kekasihnya.
"Maaf sayang, tapi kau setuju padaku kan bahwa istrinya memiliki wajah yg benar benar waah~"
"Ya, dia sempurna." Jawab si perempuan dengan sipu.
"Selanjutnya." Teriak orang dari balik meja kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage Life Namjoon And Jimin || NamMin
Fanfic[Complete] seFruit kisah kehidupan pernikahan antara pria penghancur segala dan pria mungil menggemaskan. Rate : 18+ Mature Marriage Life Fluffy Male Pragnant Boys Love ⚠ Mengandung Uwu Cover book edit by Dadedo Semua gambar yg ada di buku di ambil...