[22] lembar dua puluh dua

301 47 5
                                    

Karena sponsor rusuhnya di kelas sekarang udah naik status dari musuh ke teman terus ke pacar, kelas jadi jarang atau emang udah nggak serusuh dulu-dulu lagi, biasanya pertengkaran Adlyne sama Leon tuh jadi tontonan wajib tiap hari, kalau sekarang? Bukan tengkar, tapi bucin.

Kalaupun berantem juga palingan nggak serusuh sebelumnya, karena keduanya sama-sama jaga image.

"Nanti kamu pulang duluan aja ya, soalnya aku ada rapat OSIS, kalau nungguin takutnya lama," ujar Adlyne yang kini tengah berjalan beriringan dengan Leon itu.

Yang biasanya kejar-kejaran, sekarang jadi jalan barengan. Yang biasanya ledek-ledekan, sekarang jadi sayang-sayangan. Memang dasar ABG jaman sekarang.

"Nggak pa-pa, aku tungguin aja, di belakang sekolah, sekalian nongkrong sama yang lain. Kalau udah mau pulang, chat aja," balas Leon.

"Tapi nanti kalau lama, gimana?"

"Aman. Santai aja, lagian aku biasanya juga nongkrong di sana tiap pulang sekolah."

Adlyne melebarkan sudut bibirnya dan mengangguk. "Kalau kamu nggak keberatan ya udah."

Setelah berhari-hari trial buat ikut aku-kamuan, kabar gembiranya sih sekarang Adlyne udah nggak merasa cringe lagi tiap kali bilang gini sama Leon, jadi ya mereka berdua lebih merasa nyaman.

Leon mengangguk, lantas mengulas senyum sembari menoleh pada Adlyne. "Aku tadi udah bilang belum?"

"Bilang apa?" Adlyne bertanya balik dengan kedua alisnya yang naik.

"Itu. Kamu cantik kalau dikepang satu gitu," puji Leon, membuat Adlyne terdiam, lalu diam-diam merah di telinganya merambat menuju wajah.

Tapi momen itu nggak berlangsung lama gara-gara teman-temannya Leon yang tiba-tiba lewat dan nerobos dari belakang membuat Adlyne dan Leon yang tadinya berdekatan menjadi berjarak.

"Punten, punten, mau lewat, ini mah jalan umum, jangan dipake pacaran mulu."

Ada Jevano, Kevin, sama Denzel yang baris kayak kereta api, lewat tengah-tengah di antara Adlyne sama Leon, membuat dua sejoli itu terkejut.

Leon langsung memaki dalam hati. "Bacot lo jomblo," hinanya.

"Ehh, maneh nggak boleh gitu sama kaum jomblowan, nanti cepet putus loh," ujar Jevano, membuat air muka Leon berubah malas.

"Duluan aja yuk, Yang, maapin ya, peliharaan aku emang suka gitu kalau kumat," ujar Leon, membuat Jevano emosi, sedangkan Adlyne cuma mengulum senyum, mengikuti kemana tarikan Leon membawanya.

***

Leon udah pernah bilang belum sih, kalau selain bikin sayang, Adlyne itu manis?

Mungkin menurut pandangan orang lain, Adlyne itu cantiknya biasa saja, ya biasa, nggak wah banget yang sampai dielu-elukan banyak orang, tapi menurut Leon sendiri, cantiknya Adlyne itu manis.

Dengan proporsi wajahnya yang kecil, bulu mata lentik, bibir tipis, matanya kecil, tapi bukan sipit, kelopak mata ganda, serta satu tahi lalat di hidungnya yang menjadi ciri khas Adlyne.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bittersweet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang