𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐀𝐬𝐡𝐭𝐨𝐧𝐢𝐬𝐡 𝐋𝐢𝐟𝐞𝐞*
Keinginan Jenica untuk membuktikan kehadiran nya sebagai seorang istri, serta Mark yang berusaha keras membuktikan perasaan cintanya pada Jenica. Dengan perubahan sifat Mark yang mendomin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hey, it' me again! Welcome to the 2nd book of Ashtonish Lifee Hope you all enjoy this story
. . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—Mark Christoffel Geovanni—
•Definisi ketiban rezeki nomplok, pria yang baru nginjak usia 23 tahun ini langsung jadi bapak empat anak sekaligus.
•Pewaris kekayaan keluarga Geovanni yang sah, dan dapet julukan cinta dari sang istri sebagai "ATM berjalan". Ya intinya kalau ada bareng sama Mark, Jenica ngak perlu khawatir bakal kehabisan uang.
•Jadi anak sematawayang di keluarga sendok emas, tentu aja jadi salah satu faktor kenapa dia tumbuh jadi orang yang kaku dan sulit buat terbuka sama orang lain.
•Sifatnya yang selalu dingin, malah ngebuat dia terkesan angkuh dan cuek berlebih sama isterinya sendiri. Tapi tenang, ngak selamanya orang kuat buat terus keliatan depan nya doang.
•Pada akhirnya Mark juga yang harus berjuang untuk naklukin hati anak anjing betina yang baru lahiran. Walaupun selama awal pernikahan mereka, Mark cukup pasif dalam mengambil peran suami, tapi akhirnya dia turun tangan buat memperbaiki hubungan nya sama Jenica dan berusaha untuk menunjukkan bahwa selama ini ia perduli dan punya rasa cinta yang tulus sama Jenica.
•Punya sikap yang lebih dewasa dan tenang, Mark bisa ngebuktiin bahwa dia layak buat dapet kesempatan kedua dari sang istri. Punya stok sabar berlebih juga jadi nilai plus yang bagus banget. Dia bahkan telaten ngurus empat anaknya yang masih bayi, karena Jenica kena syndrom baby blues. Dan yang terakhir—Mark juga harus ngurusin satu bayi gede yang belom siap nyabet predikat mama.
"Maaf...saya cuman bisa bilang maaf sama kamu. Keputusan buat ngelepas kamu pergi adalah keputusan paling bodoh yang saya buat. Kesalahan ini akan jadi yang terakhir, berikan saya satu kesempatan lagi untuk berada di sisi kamu ya?"
