*peut encore*

507 65 40
                                    

Today is my seventeenth birthday, and seperti yang aku janjiin, aku update hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Today is my seventeenth birthday, and seperti yang aku janjiin, aku update hari ini.


By the way ada yang mau ngucapin selamat ulang tahun untuk aku? Xixixi


.
.
.
.
.



"Kalian ngira mom sama dad penitipan anak? Tujuan kalian pulang Jakarta biar bisa bikin anak lagi? Enak ya dua duaan kayak penganten baru ngak inget udah punya empat buntut" Taerine berkacak pinggang, menatap anak dan menantunya yang hanya tersenyum penuh makna.



"Mom pleaseee, just for one day kok. Lagian kita ngak mau bikin anak mom, ini pikiran udah penuh sama empat bayi montok. Udah cukup setress sama pikiran sekolah lagi, engga dulu deh nambah anak. Aku sama Mark cuman mau jalan jalan kok, suer! Mom tega banget masa aku dirumah terus, mana selama di Kanada kan aku ditinggal Mark kerja. Disini aku boleh dong sesekali keluar hehe" Jenica membalas protes, ia mengalungkan tangan nya di pinggang Mark.



Taerine terdiam sejenak, suara dering handphone nya mengalihkan atensi sang nyonya. "Mommy bakal say yes kalau Jenica bersedia jadi asisten pribadi mommy di butik selama dua bulan kedepan"



Seringai terbit di wajah Jenica, sambil terkekeh ia berjalan menghampiri ibu mertuanya. "Of course i will say yess, by the way thank you mom because of you i don't need to study anymore" bisiknya di akhir kalimat.



"She can't do that mom, dia harus tamatin ijazah SMA nya dulu" Mark mendelik tak suka, tak perlu berpikir dua kali akan apa yang dikatakan sang istri pada Taerine.



"Ngak! Ngak! Aku ngak perlu belajar lagi, aku udah cukup bodoh untuk diskualifikasi dari sekolah. Buat apa punya ijazah toh nanti jadi ibu rumah tangga juga?" Tolak Jenica cepat, ia menunjukkan puppy eyes nya pada Taerine dengan harapan bisa mendapat pembelaan.



"Ekhmm Jenica, rasanya aku udah ngajuin syarat kalau kamu mau balik ke Jakarta. Kalau kamu nolak, konsekuensi—"



Ujar si leo dengan nada setengah kesal, setiap kali berhadapan dengan Jenica ia harus menunjukan sisi tegasnya agar sang istri mau tunduk. "No need diterusin, aku udah janji bakal lanjut sekolah lagi dan as the reward kamu kasih aku izin buat pergi jalan" balas Jenica lesu, sebegitunya dia kemusuhan sama sekolah dan ngak niat buat balik lagi buka buku pelajaran.



Taerine mengulum senyum melihat interaksi keduanya, jemarinya bergerak mengelus surai pirang Jenica. "Mark bener, pendidikan itu penting untuk masa depan kamu. Kelak kamu ngak bakal cuman jadi ibu rumah tangga kok, sekarang aja mommy bakal mulai ngajarin kamu tentang mode supaya bisa nerusin butik mom. Have fun sayang, mulai besok kamu balik sekolah lagi. Mommy bakal jagain kembar, ada bibi juga yang bantu. Jenica harus nurut kata Mark yaa, ini semua juga buat kebaikan kamu loh"



𝑬𝒙𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏𝒄𝒆 𝑿 𝑬𝒙𝒄𝒉𝒂𝒏𝒈𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang