Adhara Sabila Khairunnisa, merelakan sebagian kebebesannya demi membesarkan kedua anaknya tanpa seorang pendamping. Pada usianya yang ke-26 tahun, dirinya bekerja banting tulang sendirian demi menafkahi seorang putri berusia 9 tahun dan seorang putra berusia 3 tahun. Tidak mudah memang. Namun, apa yang bisa dilakukan perempuan yang bekerja sebagai visualizer pada salah satu perusahaan advertising tersebut jika ia ditakdirkan untuk merawat dua anak tanpa pernikahan? Tanpa pernikahan? Tidak. Bukan berarti Adhara memiliki anak dari hasil hubungan gelap. Namun, ada satu fakta besar yang tak semua orang bisa memahaminya. Ketika sebuah pertemuan tak terduga membawa takdir lain bagi kehidupannya, apakah semuanya akan berubah? "Arkan." Nama yang diperkenalkan seorang pria ketika untuk kali kedua mereka dipertemukan dengan barang belanjaan Adhara yang berjatuhan. "Takdir, menyatukan kita bersama." **** Warning!!!! Ini cerita azab versi wattpad. Menghindar sebelum ketagihan.