Apakah kesempurnaan selalu jadi tolak ukur kesuksesan manusia? Tidak bagi Cantika. Seorang mantan finalis ratu sejagad, yang kesulitan menemukan pendamping di usia kelewat kepala empat. Petualangan cinta sebelumnya, tak bisa dijadikan acuan seseorang menemukan tambatan hati terbaik. Perlukah Cantika cemas? Bukankah belahan hati telah ditetapkan sebelum ia lahir di dunia? Lalu, apa jadinya jika sosok tersebut datang sangat terlambat. Dan ... dalam keadaan yang tak baik-baik saja. --------- Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiksi karangan penulis. Semoga bisa memetik hikmah dan maafkan jika ada segala khilaf kesalahan dari tulisan ini.
47 parts