[Sekuel INSPIRASA] Pernahkah kamu membayangkan bagaimana orang-orang melanjutkan hidupnya sepeninggal insan terkasih yang tidak akan pernah kembali pulang? Mereka yang ditinggalkan anak yang paling dibanggakannya, yang menjadi patokan keberhasilan mereka menjadi orang tua. Mereka yang ditinggalkan kakak yang paling bisa diandalkan, menjadi panutan dalam hal menjalani hidup sebagai seorang anak. Dan aku yang juga ditinggalkannya. Yang berat menyebutnya sebagai kekasih sekalipun pernah berbagi rasa. Tidak mudah juga mengingatnya sebagai seseorang yang pernah hampir sampai menginjaki salah satu gerbang tahapan hidup meski jalanan yang tidak mulus itu sudah berhasil dilewati bersama. Mereka yang kelihatannya tidak sakit dan terluka meski apa yang meneduhkan itu roboh menimpa mereka, menyisakan puing-puing yang sulit untuk kembali dibangun. Pun aku yang tampak terlalu sakit dan penuh luka ini, berdarah-darah bangkit dan pergi meninggalkan semuanya, mencari dunia lain untuk bisa kembali pulih.