The Enchantress, begitulah gadis itu dipanggil. Mata hijaunya yang cantik seperti zamrud berkilau, rambut panjang bergelombang sehitam malam, serta bibir mungil semerah darah. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh pada pesona gadis itu. Kaki jenjangnya berlarian di dalam hutan, nampak cepat namun tidak menimbulkan suara. Gadis itu bersenandung, nampak ujung-ujung rambut bergelombang nya itu berubah warna menjadi hijau. Ranting pohon mulai berderak, angin bertiup membuat daun-daun menari. Hutan itu menjadi hidup. Sepasang mata zamrud itu terbuka, senyum bangga terukir jelas di wajah cantiknya. Baguslah dia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Guardian of The Nature. Tugasnya tentu saja tidak hanya menjaga dan memulihkan hutan, namun dia bertanggung jawab penuh atas alam dan seisinya. Tapi apa yang dia lakukan sekarang? Gadis itu berada di sebuah ruangan dengan ubin gelap. Menatap gadis berambut coklat pendek di depannya yang tengah bergelut pada sebuah cermin panjang. Sepertinya gadis itu lagi-lagi bereksperimen dengan benda-benda aneh. Tak lama sebuah portal dimensi tiba-tiba muncul membuat The Enchantress dan gadis itu berpandangan. Permintaan konyol dari gadis itu membuat Sang Enchantress kesal dan tidak sengaja melepaskan sihirnya, sebuah kecelakaan yang kemudian membuatnya menyesal karena mengakibatkannya terjebak didalam dunia yang sama sekali tidak pernah terbayangkan. Dunia yang selama ini dikiranya sebatas cerita dongeng saja, Middle-Earth. Frustasi tidak menemukan titik terang untuk bisa kembali akhirnya gadis itu memutuskan untuk menetap di Hidden Valley, Imladris. Namun, pertemuannya dengan seorang Istari membuatnya bergabung dalam sebuah quest dengan sekelompok dwarf dan seorang hobbit. Serangkaian peristiwa membuat hatinya bergejolak, akankah dia tetap tinggal atau harus kembali?
22 parts