"Mba, aku ingin menikahi mu!" "Menikah dengan saya? Apa kamu sadar dengan ucapan kamu barusan?" "Iya, seratus persen aku sadar Mba." "Kenapa kamu ingin menikahi saya? Apa kamu hanya ingin bermain-main dengan saya?" "Tidak! Aku serius Mba, aku ingin membimbing mu sebagai seorang suami." Hah... Membimbing ku? Apakah bocah ini sudah tidak waras? Menikah dengan pria asing yang tiba-tiba datang melamar ke rumahnya memang bukanlah keinginan Ayla. Tapi apa boleh di kata, kedua orang tuanya justru menyetujui lamaran Kenan dan mau tak mau Ayla menerima lamaran itu. Ayla tidak yakin jika dirinya akan bahagia menikah dengan pria yang terbilang masih bocah ini. Tapi terkadang pilihan yang awalnya tidak baik justru bisa menjadi lebih baik kedepannya. Akan seperti apa pernikahan dua orang yang berbeda generasi ini? Bisakah mereka menjalani semua takdir yang sudah terjadi? Yuk simak ceritanya.... 1 like dan coment kalian merupakan semangat tersendiri buat author:)
22 parts