Karena kabur dari hukuman yang diberikan guru matematika killer itu, Freesia tidak sengaja bertemu dengan Abi. Sejak saat itu, keduanya menjadi sering bertemu dan semakin dekat. Freesia menganggap Abi sebagai teman yang baik dan asik. Ya, hanya sebatas teman. Karena ia sudah menyukai seseorang sejak lama, yang tak lain adalah teman sesama penyiarnya, Rei. Sejak pertemuannya dengan Freesia di kafe beberapa hari yang lalu, Abi merasa ada yang berbeda dalam dirinya. Semakin dekat ia mengenal gadis itu, semakin juga ia tidak mengenali apa arti semuanya. Dan ia tau, perasaannya pada Freesia lebih dari kata sewajarnya. Tapi bukankah menyayangi tidak berarti harus memiliki? © 2015, Vinny Vera. Warning : this story is just a piece of shit(: