🌻 Day 14 One Day with You 🌻

2.7K 396 37
                                    

🎶 What if Love 🎶
--- Wendy ---

🌻

🌻

🌻

'

Kriinggg'

Suara nyaring dari alarm menjadi awal pagi hari bagi seorang perempuan yang katanya semalam tidak menunggu hari ini datang padanya.

Renjun mengucek-ngucek matanya sejenak lalu bangkit dari tempat tidurnya, melakukan sedikit peregangan dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Jam menunjukkan pukul lima pagi, entah apa yang membuat seorang Huang Renjun yang katanya tidak mengharapkan hari kencan seharinya dengan Lee Jeno jadi bangun lebih dan sangat pagi.

Setelah selesai membasuh wajahnya, Renjun berjalan menuju ke dapur, mengambil apron dan memasangnya sedemikian rupa.

"Mari kita mulai." Ucap Renjun setelah memasang sarung tangan plastik pada tangan mungilnya.

Kemudian Renjun mulai sibuk berkutat dengan bahan-bahan untuk membuat kue dengan telaten Renjun melakukan prosedur dalam membuat kue kering tersebut.

Cukup terniat bukan untuk seseorang yang katanya tidak mengharapkan hari kencannya? Apakah harus dikatakan Renjun memang menunggu hari ini tiba?.

Setelah semua prosedur untuk kue keringnya sudah selesai, Renjun memasukkan kue keringnnya kedalam oven untuk dipanggang. Ohh jangan lupakan beberapa kue kering yang di bentuk Renjun menjadi bentuk hati yang di hiasi dengan warna pink.

Sambil menunggu kuenya matang, Renjun lalu membuka kulkas dan melihat bahan apa lagi yang bisa ia olah menjadi makanan ringan yang cocok dibawa saat berkencan.

Setelah mengambil bahan-bahan yang di perlukan, Renjun lalu membuat nasi goreng, yahh untuk makanan selanjutnya adalah kimbab dengan isian nasi goreng yang dicampur dengan bahan isian lainnya dan juga, psstt! Cinta dari Renjun.

Renjun tersenyum saat melihat gulungan kimbabnya sangat rapi, kemudian ia potong dan letakkan pada kotak makan kecil, tak lupa buah-buahan dan juga kue keringnya yang telah matang.

Renjun bukan sosok-sosok anak durhaka, perempuan mungil itu masih ingat untuk menyisakan untuk sang appa pabo' nya.

"Apakah cocok jika aku membawa semua ini?." Monolog Renjun sambil mengamati kotak makan yang ia susun sedemikian rupa dan ia letakkan di dalam keranjang piknik. "Jeno akan mengajak ku kencan dimana? Ahh aku tidak tahu, bagaimana pun juga aku harus tetap membawanya." Renjun tersenyum simpul.

Kemudian Renjun langsung menuju kekamarnya mandi, setelah selesai membereskan dapurnya tentu saja.

Jam telah menunjukkan pukul delapan pagi lewat beberapa menit saat Renjun keluar dari kamar mandi, itu karena Renjun lebih banyak menghabiskan waktunya di dapur.

Renjun menatap dirinya yang ada di depan cermin, Renjun merasa dirinya kurang, dia butuh sesuatu untuk mempercantik dirinya. Renjun menarik nafas pelan, lalu ia hembuskan perlahan.

Renjun memulai dengan memoleskan bedak pada wajahnya, sedikit blush on mungkin akan memberikan warna pada pipi chubby Renjun. Renjun sedikit membubuhkan eyeshadow berwarna peach memakai maskara agar bulu mata miliknya tak kalah lentik seperti milik Jeno. Untuk bibirnya sendiri Renjun juga mengoleskan lipstik berwarna peach.

Renjun tersenyum melihat dirinya lewat pantulan cermin. SEMPURNA. Renjun lalu beranjak dari duduknya untuk melihat lemari pakaiannya, apakah ada baju yang cocok untuknya hari ini?. Lama Renjun menatap lemari baju itu dan akhirnya Renjun memutuskan untuk mengambil sweater rajut berwarna coklat dengan sedikit detail dan juga miniskirt dengan bahan jeans berwarna hitam memperlihat kan kakinya yang jenjang serta high heels berwarna cokelat muda setinggi tujuh senti.

I Am Not Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang